webnovel

Rache

Puncak dari rasa sakit adalah kehilangan. Namun, Puncak dari kehilangan itu sendiri adalah mengikhlaskan. Tuhan sudah merencanakan takdir manusia. Siapapun tidak bisa lepas darinya sejauh apa ia pergi dan sejauh apa dia berlari. Aksara tau, tuhan sudah melukiskan sebuah takdir dengan apiknya jauh sebelum ia lahir. Tapi bisakah ia mengeluh? Bisakah ia berkeluh kesah pada tuhan. Aksara tau, banyak orang yang lebih buruk keadaannya dibandingkan dirinya. Tapi untuk saat ini, tolong biarkan Aksara mengeluh sekali saja. Tuhan memang maha baik, jadi tolong ijinkan ia mengeluh. Meratapi apa yang sudah terjadi. Hidupnya yang sudah mulai tertata, bak bangunan megah dengan pilar pilar tinggi menjulang, roboh dalam satu kedipan mata. Semuanya pergi satu persatu. Meninggalkan Aksara dalam sendu sembiru badai gelombang kehidupan yang mungkin tak berkesudahan.

Eshaa_ · Realistic
Not enough ratings
312 Chs

Kebiasaan

Aksara duduk di ruang tengah seraya menyandar pada bahu Mas Yudhis. Memainkan ponselnya mengabaikan televisi yang menyala menampilkan satu film kesukaan ia dan kakak kakaknya, avangers. Agaknya pesan dari Nathalie lebih menarik di bandingkan film itu bagi Aksara sehingga pemuda itu lebih memilih berkutat dengan ponselnya di bandingkan ikut bersama ketika kakak nya menonton avangers end game bersama. Dan entah keberapa kali mereka menonton film itu. Dan entah keberapa kali lagi Mas Abim akan menangis ketika tokoh favoritnya, Ironman, meninggal dalam film itu. Sedikit lucu karena Mas Abim akan menangis keras seperti seorang balita yang minta di belikan mainan namun tidak diijinkan oleh orang tuanya. Walaupun kadang Aksa merasa jengkel karena suara tangis kakaknya yang begitu keras hingga mengganggu aktifitasnya.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com