webnovel

Rache

Puncak dari rasa sakit adalah kehilangan. Namun, Puncak dari kehilangan itu sendiri adalah mengikhlaskan. Tuhan sudah merencanakan takdir manusia. Siapapun tidak bisa lepas darinya sejauh apa ia pergi dan sejauh apa dia berlari. Aksara tau, tuhan sudah melukiskan sebuah takdir dengan apiknya jauh sebelum ia lahir. Tapi bisakah ia mengeluh? Bisakah ia berkeluh kesah pada tuhan. Aksara tau, banyak orang yang lebih buruk keadaannya dibandingkan dirinya. Tapi untuk saat ini, tolong biarkan Aksara mengeluh sekali saja. Tuhan memang maha baik, jadi tolong ijinkan ia mengeluh. Meratapi apa yang sudah terjadi. Hidupnya yang sudah mulai tertata, bak bangunan megah dengan pilar pilar tinggi menjulang, roboh dalam satu kedipan mata. Semuanya pergi satu persatu. Meninggalkan Aksara dalam sendu sembiru badai gelombang kehidupan yang mungkin tak berkesudahan.

Eshaa_ · Realistic
Not enough ratings
312 Chs

Belanja

Aksara bersama Nathalie menelusuri mall yang letaknya tak jauh dari sekolah. Sejujurnya, di bandingkan pasangan kebanyakan, Aksara dan Nathalie justru jarang sekali menghabiskan waktu mereka di tempat ini. Toh untuk apa? Lebih baik berjalan jalan sambil mengobrol, jajan di pinggir jalan juga tidak kalah enak.

"Aku bingung mau beli apa Nath," ujar Aksara.

Nathalie menoleh lalu terkekeh, "Ke toko baju dulu mau? Atau parfum?"

"Aku nggak tau ukuran baju ibuk. Parfum juga ibuk sukanya pake parfum yang di beli di tetangga itu,"

"Sendal aja gimana?"

"Sendal?"

"Iya kalo nggak sepatu gitu, flat shoes,"

"Boleh. Beliin flat shoes aja ya ibuk suka banget sepatu kaya gituan," jawab pemuda itu antusias.

Nathalie mengangguk tak kalan antusias, menggiring kekasihnya memasuki toko sepatu dengan merk terkenal, "Ini bagus nih Sa. Warnanya netral, hitam, terus harganya juga nggak mahal mahal amat,"

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com