webnovel

Dewi Kedamaian yang Justru merusak Kedamaian Itu Sendiri

"Dia memang Dewi Pisflnes, ibumu yang menghilang setelah melahirkan mu. Sebenarnya ia tidak hilang, ia hanya diambil oleh Lucifer sebagai resiko dari dosanya. Ibu mu meminta bantuan Lucifer untuk melepaskan hukum King Lordest padanya."

Ze Ai Zima semakin bingung, ia tidak tahu apakah ia harus percaya atau tidak dengan perkataan Malaikat Gozel. Memang benar ibu Ze Ai Zima, Ratu Zevanya menghilang tepat setelah melahirkan Ze Ai Zima, tapi itu tidak ada hubungannya dengan Dewi Pisflnes selain waktu menghilangnya yang sama. Lagian tidak ada yang secara pasti menentukan kapan Dewi Pisflnes menghilang, mengingat ia dinyatakan menghilang setelah tidak pernah lagi menjamah hati manusia dan tidak pernah datang ketika dipanggil Orang Kepercayaan Dewa.

Semua orang pun tau bahwa Dewi Pisflnes dan istri kaisar adalah orang berbeda meskipun sebenarnya tidak ada yang pernah melihat rupa Dewi Pisflnes sebenarnya.

Ze Ai Zima pun hanya menatap Malaikat Gozel dengan mata sayunya. Seperti gadis kecil yang tidak tau apa-apa. Ia masih baru mendengar fakta itu, jadi ia harus mendengarkannya sampai habis agar bisa mengerti.

Karena bagaimanapun juga kini ia bertemu dengan Malaikat Gozel, malaikat yang hanya bertemu dengan manusia setengah dewa saja.

Apabila Ze Ai Zima adalah manusia setengah dewa, maka benarlah fakta bahwa Dewi Pisflnes adalah ibunya yang menyamar menjadi Ratu Zevanya.

Dan jika benar ibunya adalah Dewi Pisflnes, maka benar jugalah fakta bahwa ibunya berada dineraka bersama dengan Lucifer.

Membaca apa yang dipikirkan Ze Ai Zima, Malaikat Gozel lanjut menjelaskan.

"Ibumu, Dewi Pisflnes jatuh cinta pada Kaisar Ze-11, dan melanggar hukum King Lordest dengan menikah sebagai istri pertamanya. Dewi Pisflnes menyamar menjadi Ratu Zevanya karena tidak ingin statusnya ketahuan oleh manusia. Namun ia tidak bisa menyembunyikannya dari malaikat dan para dewa, terlebih dari King Lordest, yang kemudian sangat murka kepada ibumu dan Kaisar Ze-11. Namun, Ia tetap memberikan ibumu kesempatan tak terbatas untuk 'pulang' dengan menurunkan hukuman kekeringan dan kelaparan di Kerajaan crocus selama Dewi Pisflnes tidak pulang"

Dalam catatan sejarah kerajaan, memang ada tertulis bahwa Kerajaan Crocus pernah mengalami wabah kekeringan dan kelaparan selama 5 tahun yang ditutup dengan kelahiran Ze Ai Zima dan menghilangnya Dewi Pisflnes.

"Yang menjadi masalah besar bagi Kaisar bukanlah tentang wabah itu, melainkan tentang Dewi Pisflnes yang tidak bisa hamil sementara Kaisar secara mutlak membutuhkan keturunan darah dagingnya. Hubungan mereka dipenuhi dilema kutukan King Lordest. Sebab hanya ada 2 cara bagi Kaisar untuk memiliki keturunan, yakni Kaisar bersetubuh dengan wanita lain, lalu Kaisar mati. Atau membiarkan Dewi Pisflnes pulang dan Kaisar bisa menikah lagi dan memulihkan hukum atas bumi. Sayangnya mereka tidak memilih satupun dari pilihan itu. Kaisar Ze-11 dan Dewi Pisflnes justru sepakat memilih pilihan ketiga, yakni meminta bantuan Lucifer!"

Ze Ai Zima terkejut, ia merasa ditampar berkal-kali karena dosa ayah dan ibunya. Selama ini Kaisar tidak pernah membahas apapun soal itu dan tampaknya memang tidak pernah ada manusia yang tahu fakta memalukan itu.

Tidak mungkin!

Ze Ai Zima jadi semakin sulit untuk menelan air liurnya sendiri. Masaklah, ibunya, seorang Dewi Kedamaian justru merusak kedamaian itu sendiri dengan bersekongkol dengan Iblis, sumber kehancuran.

Bukankah itu berita yang terlalu keras untuk di cerna?

"Orangtuamu meminta bantuan Lucifer untuk melepaskan kutukan King Lordest, karena hanya Lucifer lah satu-satunya orang yang bisa melepaskan kutukan itu, dengan tujuan pribadi 'menghancurkan kekuasaan King Lordest'. Kelahiran bayi itu membawa petaka bagi dunia, hujan badai begitu dahsyat, petir menyambar dimana-mana, rumah-rumah rakyat bahkan terbakar karena halilintar, suara guntur begitu menggema memekakkan setiap telinga makhluk hidup yang mendengarnya. Dimalam itu, seluruh penjuru dunia gempar akan berita kelahiran bayi pertama Kaisar Ze-11. Bayi yang diamarkan sebagai wujud nyata kemurkaan King Lordest pada manusia"

Next chapter