webnovel

Menarikmu dari Bumi dan Membersihkanmu di Ruang Hampa

Seberkas ingatan masa lalu terlintas di pikiran Ze Ai Zima. Ingatan dimana dirinya selalu dibenci, dituduh dan di klaim sebagai anak iblis oleh semua orang, kecuali Kaisar Ze-11. Ia ingat bagaimana orang-orang menginginkannya mati, sampai berkampanye hanya untuk memintanya dimusnahkan dari dunia.

Rasanya Ze Ai Zima ingin menangis mengingat apa yang ia dapatkan akibat ulah kedua orangtuanya itu.

"Jadi itu alasan King Lordest meninggalkan kami, juga tidak pernah melihat dan mendengarkan permohonan kami lagi?" tanya Ze Ai Zima dengan suara serak-serak basahnya yang mulai bergetar.

"Ya, benar sekali. King Lordest sangat murka akan tindakan Kaisar yang fatal, yang sudah mengabaikan kasih yang begitu besar yang King Lordest berikan kepada Dewi Pisflnes, dan malah memilih menyerahkan Dewi Pisflnes ditangan Lucifer, Raja Iblis. Hilangnya Dewi Pisflnes yang selama ini bertugas menjaga kedamaian dunia dari Kerajaan Iblis, sama halnya dengan membuka gerbang kehancuran dunia, membuka gerbang bagi Lucifer untuk mengambil alih dunia ini. Kedamaian sudah lenyap, sudah mati bersamaan dengan perginya Dewi Kedamaian di neraka"

Malaikat Gozel menatap Ze Ai Zima dengan tajam, namun tetap tenang dan bersahabat. Begitu saja sudah mampu membuat hati Ze Ai Zima semakin bergetar tidak nyaman.

"Hanya demi melahirkan seorang bayi, itulah dirimu!" tegasnya.

"Aku... Aku tidak tau itu" sergah Ze Ai Zima.

Malaikat Gozel membuang nafasnya dengan tenang, "Kehadiranmu ditempat ini memberikan tugas baru untukku. Jika kamu tidak melakukan kesalahan besar semasa hidupmu, kamu tidak akan tiba disini. Kamu ingat kesalahanmu itu?" tanya Malaikat Gozel dengan nada lembut namun menyudutkan, "Sebelum kamu jatuh terlalu jauh, aku menarikmu dari bumi, dan akan membersihkanmu di ruang hampa"

"Ruang hampa?"

"Ya, Ruang hampa" eja Malaikat Gozel seraya menyunggingkan senyuman kecil di bibirnya, "Ruang hampa adalah ruang abu-abu yang tak berujung, tak berdinding, tak berlantai dan tak beratap. Ia berada dipertengahan antara surga dan neraka, dan digunakan hanya untuk membuang para manusia setengah dewa yang mencoba mengacaukan dunia manusia dan merusak citra dewa"

"Jika sudah masuk kedalam ruang hampa, kamu tidak akan bisa keluar sebelum menyelesaikan hukuman yang diberikan kepadamu. Lagian jikapun kamu kembali kedunia, kamu telah kehilangan kekuatan istimewamu sebagai seorang manusia setengah dewa"

Kekuatan? Ze Ai Zima bahkan tak pernah memiliki kekuatan, kenapa ia harus takut kekuatan itu hilang.

"Sebelumnya, ada banyak orang didalam ruang hampa. Dalam sepuluh ribu tahun hanya satu banding sepuluh ribu orang yang bisa keluar dari sana. Sementara waktu hidup dalam ruang hampa dibatasi sampai lima ratus tahun saja, jika lewat dari itu, mereka akan jatuh ke nereka, dan menjadi milik Lucifer. Tapi itu dulu, sekarang populasi manusia setengah dewa sudah punah, hanya tertinggal 10 orang saja termasuk dirimu"

Ze Ai Zima terus menatap wajah tampan Malaikat Gozel, wajah yang tak pernah berhenti memancarkan kehangatan dan ketenangan.

Bukan karena tertarik akan ketampanan Malaikat itu, Ze Ai Zima hanya mulai merasa jengkel mendengar celotehannya.

Kenapa Ze Ai Zima harus mendengarkan seseorang yang dengan seenak jidatnya menarik Ze Ai Zima dari kehidupan, tanpa memberi peringatan sebelumnya. Lalu membuangnya di ruang hampa pula. Ia bahkan tidak tau kalau ibunya seorang Dewi dan dirinya seorang manusia setengah dewa yang tidak diinginkan.

Malaikat Gozel tetap menjelaskan ruang hampa dengan tenang, tanpa terpengaruh dengan tatapan iris hitam Ze Ai Zima yang besar dan gelap segelap malam. Lagian mata itu terlihat seperti puppy eyes yang menggemaskan.

"Setiap orang didalam ruang hampa tidak bisa saling melihat satu sama lain, kecuali yang satu keturunan selama 500 tahun. Jadi apabila seorang manusia setengah dewa aku buang didalam ruang hampa, aku menyebutnya sebagai keturunan pertama. Saudara-saudara dari orangtuanya baik itu sesama manusia setengah dewa ataupun manusia murni, mereka juga disebut keturunan pertama bagiku. Jika selama 500 tahun setelah keturunan pertama tidak ada lagi manusia setengah dewa yang di buang kedalam ruang hampa, maka orang itu akan menghabiskan 500 tahun hanya seorang diri"

Next chapter