webnovel

Psychopathic Love

“Apakah kamu menyukai aroma darah ini." ucap Alena dengan senyumnya yang penuh hingga membuat satu keluarga itu menjadi merinding ketakutan. Alena mengabadikan momen ‘menyenangkan’ itu dengan memotretnya melalui kamera hp. “Kenapa kalian takut?, hei this’s party!!." sambung Alena riuh. “LO GILA!." bentak salah satu anggota keluarga itu. “Heiii, bukannya semua orang akan menggila jika sedang berpesta!," jawab Alena enteng dan mengambil segelas wine. “Ah sudahlah, baiknya kita hentikan permainan ini. Aku sangat menyukai aroma darah anak laki-laki mu itu," ucap Alena sambil menunjuk satu korbannya. “Tapi aku belum puas," sambung Alena tanpa menghilangkan senyuman penuhnya. °°°°°°°°°°°°°°° Alena Sasyana, seorang gadis yang dianggap hampir sempurna oleh semua orang terlebih lagi di mata laki-laki, namun berbeda jika di mata keluarganya ia tak dianggap lebih dari sebuah aset berharga. Pernyataan yang ia terima saat masih duduk di bangku TK membuatnya mengerti tujuan hidupnya. Ia akan bergerak layaknya sebuah boneka, ia mampu memasang topeng yang tebal hingga tak ada satu orangpun yang mampu mengenalinya 100%. Ia menutup cahaya yang ingin masuk ke kehidupannya, namun akankah semua cahaya itu gagal? Atau kelak ada cahaya yang mampu menembus masuk ke kehidupannya?.

Meisy_DS · Urban
Not enough ratings
236 Chs

Koridor dan Mereka

°

°

°

Haru duduk bersama Riana di dalam sebuah ruangan yang merupakan ruang kerja Haru. Keduanya duduk dalam kondisi yang sangat canggung, mungkin karena panggilan telepon terakhir yang mereka lakukan membuat keduanya canggung seperti ini. Haru meraih sebuah pena yang berada di atas meja di hadapan keduanya. Ia mengambil pena itu lalu menandatangani sebuah kertas yang berisi permintaan persetujuan mengenai biaya-biaya yang akan dikeluarkan oleh perusahaan dalam rangka pemenuhan kebutuhan tekstil untuk produksi projek mereka.

"Sudah saya tanda tangani, Riana." ujar Haru sembari meletakkan kertas itu dan mendorongnya ke arah Riana.

"Baiklah." jawab Riana sembari menarik pelan kertas itu lalu memasukkannya ke dalam map yang sejak tadi ia pegang.

Riana berdiri, ia beranjak dari tempat semulanya, berjalan mendekati pintu ruangan itu lalu...ya dia pergi begitu saja. Sedangkan itu, Haru terus memandangi punggung wanita itu hingga punggung wanita itu hilang setelah melewati pintu.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com