webnovel

Psychopathic Love

“Apakah kamu menyukai aroma darah ini." ucap Alena dengan senyumnya yang penuh hingga membuat satu keluarga itu menjadi merinding ketakutan. Alena mengabadikan momen ‘menyenangkan’ itu dengan memotretnya melalui kamera hp. “Kenapa kalian takut?, hei this’s party!!." sambung Alena riuh. “LO GILA!." bentak salah satu anggota keluarga itu. “Heiii, bukannya semua orang akan menggila jika sedang berpesta!," jawab Alena enteng dan mengambil segelas wine. “Ah sudahlah, baiknya kita hentikan permainan ini. Aku sangat menyukai aroma darah anak laki-laki mu itu," ucap Alena sambil menunjuk satu korbannya. “Tapi aku belum puas," sambung Alena tanpa menghilangkan senyuman penuhnya. °°°°°°°°°°°°°°° Alena Sasyana, seorang gadis yang dianggap hampir sempurna oleh semua orang terlebih lagi di mata laki-laki, namun berbeda jika di mata keluarganya ia tak dianggap lebih dari sebuah aset berharga. Pernyataan yang ia terima saat masih duduk di bangku TK membuatnya mengerti tujuan hidupnya. Ia akan bergerak layaknya sebuah boneka, ia mampu memasang topeng yang tebal hingga tak ada satu orangpun yang mampu mengenalinya 100%. Ia menutup cahaya yang ingin masuk ke kehidupannya, namun akankah semua cahaya itu gagal? Atau kelak ada cahaya yang mampu menembus masuk ke kehidupannya?.

Meisy_DS · Urban
Not enough ratings
236 Chs

Jebakan Riana

°

°

°

Satu minggu kemudian...

"Kabarnya sih hilang gitu. Yang gue denger sih mereka nongkrong di ruangan belakang, ruang kosong itu lho. Dan ga pernah keluar setelahnya."

"Gue juga denger, katanya juga satpam yang biasa jagain halaman belakang hilang sejak hari itu. Jadi kek ga ada saksi ataupun bukti sama sek-."

"Ada darah woi! Ada kek cipratan darah gitu di dinding deket pintu masuknya! Gue ama anak eskul Pramuka masuk ke sana, di hari yang sama bedanya gue siang, pas eskul."

"Beneran lo? Sumpah?."

"Diculik hantu kali, penunggu hutan itu."

"Lagian sih, hobi banget nongkrong di sana."

"Tau tuh."

Riana melangkahkan kakinya melewati koridor kelas 2 dengan senyum yang tertahan. Sejak hari itu entah kenapa berita hilangnya tiga sekawan itu terus menjadi tranding topik. Bahkan tak sedikit dari mereka terus mendatangi ruang tak terpakai di halaman belakang.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com