2 PERTEMUAN MEREKA

pagi ini Bima tidak masuk kerja karena dia baru saja habis di di PHK sama perusahaan tempat dia bekerja.

alasan kantor itu memecat dirinya karena kantor itu sedang di ambang kebangkrutan sehingga harus mengurangi sebagian besar kariyawan.

"brengsek..., hari ini benar-benar sial. aku di PHK dan Rani marah-marah sama aku gara-gara di PHK." gerutu bisa kepada kenyataan yang sedang dia hadapi sekarang.

Bima mengendarai mobilnya menuju sebuah tempat bar yang ada di Jakarta.

"lebih baik nyegerin diri dulu,dari pada memikirkan masalah yang bikin aku stres ini." ucap Bima kepada dirinya sendiri.

saat sudah sampai di tempat bar tersebut, Bima langsung masuk kedalam tanpa ragu. padahal sebelumnya Bima tidak pernah pergi ketempat seperti ini.

tapi entah mengapa hari ini Bima tiba-tiba kepikiran untuk ketempat ini,dengan alasan nyegerin dirinya.

saat Bima masuk banyak sekali perempuan yang mendekatinya, bagaimana tidak banyak yang mendekatinya. karena seorang Bima Andriyansyah itu memiliki wajah yang sangatlah bagus pahatannya.

dia bisa di bilang pria yang paling tampan yang ada di bar itu. tapi Bima bukan lah tipe laki-laki yang mudah di deketin, sehingga tidak satupun wanita yang berhasil mendekati Bima.

"ck...,pergi sana. jangan pegang-pegang saya." kata bisa dengan menepis tangan wanita-wanita yang berusaha untuk menyentuhnya.

"dasar sombong..." kata wanita-wanita yang berusaha menggoda Bima itu.

setelah itu Bima berjalan ke tempat meja yang di penuhi berbagai macam minuman beralkohol di sana. di meja itu juga ada seorang laki-laki yang menjaga minuman itu.

"selamat datang mas..." sapa laki-laki itu dengan ramah.

Bima hanya mengangkat satu alisnya dan tersenyum kepada laki-laki itu.

"mau minum apa mas..." tanya laki-laki itu lagi.

"minuman yang dosisnya paling kecil." kata Bima dengan ragu-ragu.

"kalo boleh saya tebak,mas ini baru pertama kali ketempat ini ya." kata laki-laki itu sehingga membuat Bima mengangguk-anggukkan kepalanya.

"pantesan." sambung laki-laki itu.

"pantesan kenapa..." tanya Bima.

"ya karena saya baru liat mas." jawab laki-laki itu.

"oh..." kata Dimas yang membuat laki-laki itu tersenyum.

sedangkan di tempat lain ada seorang wanita yang sedang mengamati Bima dengan senyuman yang menghiasi wajahnya.

"menarik..., sepertinya dia masih perjaka. akan aku coba dengan diri mu pria tampan." ucap wanita itu dengan senyuman bak iblis menghiasi wajah cantiknya itu.

setelah itu wanita yang bernama Naura Agista Frandika itu langsung menelpon laki-laki yang sedang mempersiapkan minuman untuk Bima.

"hallo..., berikan dia minuman yang paling tinggi dosisnya. biarkan dia sampai mabuk sehingga tidak sadarkan diri." perintah Naura kepada laki-laki itu dengan tegas.

"baik nyonya." jawab laki-laki itu dengan cepat.

setelah itu Naura meletakkan handphonenya di meja yang ada di depannya itu dengan tersenyum melihat kearah Bima.

setelah itu Naura menghisap rokok yang sudah dari tadi ia hidupkan.

"tunggu aku di hotel bintang lima sayang..." ucap Naura dengan menghembuskan asap rokok itu keluar dengan nikmat.

sedangkan Bima dia masih menunggu minuman itu siap di hidangkan untuk dirinya.

"ini mas minumannya." kata laki-laki itu dan menyerahkan minuman itu ke Bima.

"terimakasih." ucap Bima.

Bima mencium aroma minuman itu membuat Bima pusing menghirup aromanya.

"sial...,aku gak pernah minum-minuman yang berakohol. apakah aku sanggup untuk meminumnya." ucap Bima di dalam hatinya.

"mas..., kenapa minumannya tidak di minum." tanya laki-laki yang tadi memberikan minuman itu kepada Bima.

Bima hanya melihat laki-laki itu sekilas, setelah itu Bima langsung meminum, minuman itu dengan sekali teguk saja.

saat Bima sudah meminum minuman itu, rasanya kepala Bima pusing dan yang ada di pandangannya itu berputar-putar seperti bumi itu sedang berputar sehingga membuat dia pusing.

"apa ini..., rasanya bikin aku ingin pingsan." tanya Bima pada dirinya sendiri.

sedangkan Naura saat dia melihat Bima sudah meminum, minuman itu dengan cepat Naura menghampiri Bima dan langsung tersenyum melihat Bima yang sudah mabuk berat itu.

"menakjubkan..." kata Naura yang langsung merangkul pinggang Bima dan meletakkan tangan Bima di pundaknya.

"menyingkir..., jangan sentuh aku." kata Bima dan langsung menepis tangan Naura.

"oh no...,mati lah dia." kata para pengunjung itu melihat Bima yang menepis tangan Naura.

"ternyata tidak mudah di taklukkan ya." kata Naura.

"bawa dia ke mobil." perintah Naura kepada anak buahnya dengan tegas.

"baik bos." jawab anak buah Naura dengan cepat.

setelah itu Naura langsung keluar dari tempat bar itu dan masuk kedalam mobil pribadinya. Naura mengendarai mobilnya itu dengan kecepatan tinggi sehingga membuat orang-orang berteriak karena hampir saja menabrak orang-orang yang menghalangi jalannya.

"aku pikir dia laki-laki yang sangatlah nakal. ternyata dia tidak mengetahui jenis minuman alkohol. tapi tidak papa akan aku coba dulu,jika dia bisa membuat aku suka dengan dirinya maka aku akan membuat dia jadi milik ku." kata Naura yang langsung memutar setir mobilnya kearah hotel bintang lima.

saat sudah sampai di hotel itu Naura langsung pergi masuk kedalam dan memesankan kamar untuk dia mengenali laki-laki yang baru saja dia temui tadi.

sedangkan Bima masih di jalan,di bawa sama anak buahnya Naura menuju hotel yang sama.

"kalian ini siapa,aku tidak ada urusan dengan kalian." kata Bima yang berontak di dalam mobil.

"ini orang mabuk saja masih susah urusnya." kata salah satu anak buah Naura.

"sudahlah..., jalankan saja perintah bos." jawab salah satu anak buah Nair lainnya.

Naura menunggu Bima dengan tidak sabaran di dalam kamar hotel itu,dia sudah ingin sekali mencicip tubuh Bima yang sangat indah itu.

"lama sekali mereka..., apakah laki-laki itu berontak di dalam mobil." kata Naura yang sudah tidak sabaran lagi.

Naura pun berinisiatif untuk menelpon anak buahnya tapi baru saja Naura ingin menelponnya, ternyata mereka datang dengan menyeret paksa Bima masuk dalam kamar hotel itu.

"lama sekali..." kata Naura dengan dingin.

"maaf bos dia berontak, sehingga saya tidak berani mengendarai mobil itu dengan kecepatan tinggi." kata anak salah satu anak buah Naura.

"sudah aku duga..." kata Naura dengan senyum bak iblis.

"sekarang bawa dia masuk dan setelah itu kalian pergi." kata Naura dengan tegas.

anak buah Naura pun meletakkan Bima di dalam kamar dan setelah itu mereka langsung pergi meninggalkan Bima dengan Naura berduaan di dalam kamar hotel itu.

"hei sayang...,siapa nama kamu." tanya Naura dengan lemah lembut.

"brengsek..., saya bukan pacar kamu apa lagi suami mu." kata Bima yang tidak sudi di panggil sayang sama Naura.

"aku tidak bilang kamu pacar aku dan aku juga tidak berharap kamu jadi suamiku." kata Naura dengan lembut.

"terserah...,aku mau keluar." kata Bima dengan cepat dan langsung bangkit dari tempat tidur itu.

"tidak semudah itu sayang..." kata Naura dan langsung menarik tangan Bima dengan cepat.

Bima yang masih merasakan pusing itu tidak begitu banyak tenaga sehingga dia kembali terjatuh lagi di atas kasur.

Naura pun langsung menindih tubuh Bima dengan cepat sehingga membuat Bima melototkan matanya karena kaget.

"hei...,mau apa kamu." kata Bima dengan berteriak di depan wajah Naura.

"mau memperkosa kamu." jawab Naura berbisik di telinga Bima.

bersambung...

avataravatar
Next chapter