3 PELIHARAAN

"tidak semudah itu sayang..." kata Naura dan langsung menarik tangan Bima dengan cepat.

Bima yang masih merasakan pusing itu tidak begitu banyak tenaga sehingga dia kembali terjatuh lagi di atas kasur.

Naura pun langsung menindih tubuh Bima dengan cepat sehingga membuat Bima melototkan matanya karena kaget.

"hei...,mau apa kamu." kata Bima dengan berteriak di depan wajah Naura.

"mau memperkosa kamu." jawab Naura berbisik di telinga Bima.

"hah...,gila kamu ya. lepaskan aku." kaget Bima karena Naura ingin memperkosanya.

"aku gak gila...,aku masih waras. jadi nikmati saja,kamu mabuk berat sayang dan aku yakin kamu akan sangatlah suka dengan apa yang aku lakukan sama kamu." kata Naura dengan nakal.

setelah itu Naura langsung membukakan jas yang di gunakan oleh Bima,saat sudah berhasil menyingkirkan jas itu dari tubuh Bima, Naura pun langsung membukakan kancing kemeja Bima dengan kasar sehingga kancing kemeja itu berceceran di lantai.

"lepaskan aku wanita gila...,aku ini laki-laki yang seharusnya laki-laki lah memperkosa wanita." ucap Bima dengan emosi yang membara.

tapi Bima tidak memiliki banyak tenaga untuk melawan Naura karena kepala Bima pusing dan dia juga rasanya ingin muntah.

"kamu pikir hanya laki-laki yang Bima memperkosa. hhhhh....,ini sudah jaman now sayang di mana perempuan lebih sering membeli laki-laki dan mempeekosai mereka." ucap Naura dengan nada yang sangatlah meremehkan.

"menyingkirlah...,aku ingin muntah." ucap Bima dengan cepat.

Naura pun langsung menyingkir dari atas tubuh Bima dan membiarkan Bima memuntahkan apa yang ada di dalam perutnya itu.

Bima pun berniat ingin bangkit dari tempat tidur,tapi belum sempat Bima berlari ke toilet ternyata dia sudah tidak tahan lagi menahan gejolak yang ada di dalam perutnya itu sehingga Bima memuntahkan semua makanan Yang ada di dalam perutnya itu di samping tempat tidur.

"brengsek...,kamu gak bisa jalan apa.." ucap Naura dengan nada tinggi.

Naura emosi karena Bima memuntahkan high heelsnya.

"maaf aku udah gak kuat lagi berjalan." ucap Bima dengan lemas.

"aku gak perduli, sekarang kamu harus melayani aku. kamu harus menjadi milikku malam ini." ucap Naura dengan nada mengancam.

setelah itu Naura menarik tangan Bima dan langsung membuat tangan Bima terangkat keatas dan dengan cepat Naura memborgol tangan Bima dengan borgol yang sudah dari tadi dia siapkan.

Naura tidaklah bodoh,dia memborgol tangan Bima di kepala tempat tidur sehingga membuat Bima tidak bisa berkutik.

Naura pun mulai menikmati tubuh Bima dengan nikmat dan membuat Bima geram dengan apa yang di lakukan oleh Naura terhadap dirinya.

tapi tidak dapat Bima pungkiri juga kalo dia sangatlah menikmati apa yang di lakukan Naura terhadap dirinya. Bima juga sudah beberapa kali meloloskan desahannya dengan merdu sehingga membuat Naura semangkin bernafsu untuk memperkosa Bima.

Naura terus saja menikmati tubuh Bima yang sudah pasrah itu, bahkan Naura membuat Bima akan gila karena di setiap sentuhan Naura terhadap dirinya sangatlah memabukkan dan membuat Bima akan gila.

Bima merasa geram karena tidak bisa menyentuh balik tubuh Naura,dan rasanya ini tidak adil buat Bima karena tidak dapat menyentuh tubuh wanita yang seksi ini sekarang sudah membuat dirinya bertelanjang bulat.

ini adalah pertama kali Bima bertelanjang bulat di depan wanita,dan wanita yang telah membuat dia bertelanjang bulat itu adalah Naura bukan Rani pacar tercinta Bima itu.

"ow..., sepertinya kamu ingin menikmati tubuh ku juga ya." tanya Naura dengan suara menggoda.

"sial...,dia bisa membaca pikiran ku." ucap bina di dalam hatinya.

"baiklah baby...,kalo kamu ingin menyentuh ku. maka aku akan melepaskan borgolan ini dari tangan kamu." kata Naura dengan senyum bak iblis.

setelah itu Naura membuka borgol itu dari tangan Bima sehingga membuat Bima sedikit merasakan lega karena tangannya sudah tidak sakit lagi. walaupun tangan dia masih kemerahan karena di borgol eh Naura.

"mari sentuh aku." kata Naura yang langsung menarik tangan Bima menyentuh gunung kembarnya.

Bima hanya melihatnya saja dan tanpa sadar Bima meremas gunung kembar Naura. Bima juga langsung mencium Naura dengan ganas bahkan Naura saja hampir kewalahan menghadapi ciuman Bima.

tapi dengan cepat Naura lagi yang mengambil alihnya karena Naura geram dengan Bima yang terlalu lama bermain di bibirnya.

"untuk malam ini aku yang akan mengendalikan permainan ini. karena kamu sangatlah lambat sehingga membuat aku tidak sabaran." ucap Naura dengan tergesa-gesa.

setelah itu Naura langsung menerkam Bima dengan ganas bahkan Bima hanya bisa mendesah dan mengeluarkan upatan yang membuat Naura semangkin bersemangat.

mereka berdua terus saja menjamah tubuh antara satu sama lain, sampai akhirnya mereka sampai di puncaknya dan Naura ambruk di atas tubuh Bima sedangkan Bima dia masih lelah untuk mencerna semua kejadian ini, sehingga Bima pun memutuskan memejamkan matanya dengan sambil memeluk tubuh seksi Naura yang sudah telanjang bugil itu.

sedangkan Naura dia tersenyum karena dia menemukan apa yang dia inginkan.

"tidak salah aku memilih kamu,aku akan membuat kamu menjadi milikku. bagaimanapun caranya,aku mau kamu melayani aku dan aku mau kamu menjadi peliharaan ku pria tampan." kata Naura dengan berbisik di telinga Bima.

tapi Bima tidak ada respon sama sekali sehingga semangkin membuat Naura gemas melihat Bima yang mudah sekali tertidur dan masih dalam keadaan memeluk dirinya.

Naura terus saja mengamati wajah Bima,dia mengamati wajah yang tampan itu sehingga tidak ada celah untuk mengatakan kalo laki-laki itu jelek karena pahatan yang begitu sempurna,dengan mata hitam pekat nya yang seolah-olah dia laki-laki yang sangatlah menakutkan,terus hidung yang begitu mancung sehingga membuat Naura ingin mengigit kecil hidung Bima,dan bibir seksi serta mungil itu yang membuat Naura semangkin candu dengan laki-laki itu.

"mulai sekarang ini semua punya aku. tubuh kamu akan menjadi milik ku,selama aku belum mengatakan kalo kamu boleh pergi dari ku maka kamu akan tetap menjadi milikku." ucap Naura dengan pelan dan di akhiri dengan kecupan di bibir mungil Bima tersebut.

setelah itu Naura menyingkir dari atas tubuh Bima, karena dia ingin membersihkan dirinya yang lengket itu dan Naura juga ingin membersihkan muntah Bima yang ada di lantai samping tempat tidur mereka.

sedangkan Bima dia tertidur dengan lelap sehingga tidak sadar kalo Naura sudah menyingkir dari atas tubuhnya.

tak terasa ternyata hari sudah pagi sehingga membuat Bima mengerjapkan matanya karena sinar matahari memasuki kamar itu melalui jendela yang terbuka tirainya itu.

"egh...,hoam....,aku dimana." ucap Bima sambil mengucek-ngucek matanya.

Bima pun menghirup udara agar mengumpulkan kesadaran dia.

"argh...,sakit sekali." ucap Bima dan memegang kepalanya yang terasa sakit.

saat Bima melihat ke tangannya,tangan dia berbekas dan berwarna merah sehingga membuat Bima kaget akan hal itu.

"apa yang terjadi sebenarnya..." ucap Bima lagi.

saat Bima lagi asik berpikir dan berusaha mengenang apa yang terjadi kemarin dan semalaman.

"oh sudah bangun ternyata." tiba-tiba ada seorang perempuan keluar dari kamar mandi menggunakan mantel mandi.

"kamu...,kamu siapa." tanya Bima dengan wajah yang bingung.

"akan menjadi majikan mu sayang." ucap Naura sehingga membuat Bima membelalakkan matanya.

"majikan..." tanya Bima sehingga membuat Naura mengangguk-anggukkan kepalanya.

"majikan apa...,aku tidak kenal kamu dan aku juga gak pernah bekerja sama kamu. jadi jangan mengarang cerita deh." ucap Bima yang tidak terima kalo dia bekerja dengan wanita yang sekarang berada di depannya itu.

"kamu akan menjadi peliharaan ku Bima Ardiansyah" ucap Naura yang membuat Bima shock.

"PELIHARAAN..."

bersambung....

avataravatar
Next chapter