Saat itu pintu ruangan yang terbuat dari tembaga dan campuran tanah liat terbuka secara perlahan. Sepuluh petinggi Kerajaan yang tengah duduk di kursinya langsung berdiri tegak, menyambut dua sosok yang baru saja melewati pintu.
Para Aralt segera melipat tangan kanannya di dada sembari membungkuk hormat pada Raja Agung mereka, Ballavan Nover Rodra.
Sebuah gelombang aura yang cukup menekan terasa menyebar ke seluruh ruangan tatkala Sang Raja menginjakan langkahnya. Terlebih saat melihat postur tubuh tinggi tegap dengan jubah besar berwarna coklat tua yang menutup hingga seluruh tubuhnya.
Manik mata coklatnya menelisik tajam dan tegas pada sepuluh Aralt yang ada di sana. Ia memiliki kulit putih pucat dengan rambut ikal berwarna hitam yang tampak tertata rapi di balik Mahkota kebesarannya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com