webnovel

140. Aku mencintaimu tanpa Lelah...

Risya POV

" Ternyata aku masih mencintaimu...

Kenapa rasa ini begitu sakit...

Melihatmu bercengkrama dengan istrimu. Pertama kali aku menyesali keputusanku seumur hidupku, meninggalkanmu kala itu kupikir hal yang mudah. aku dapat melupakanmu seiring waktu. ternyata aku nggak mampu. nggak mampu untuk melepasmu dari hatiku.

kenapa rasanya begitu sakit. walaupun kita sudah memiliki kehidupan dan takdir kita masing-masing.

Aku ingin bersamamu, selamanya bersamamu.

Ya Allah...tolong aku membuang rasa yang begitu menyiksa ini. hampir aku nggak mampu bernafas menahan rasa sakit di dalam hatiku, dadaku terasa sesak. seperti akan meledak, bahkan aku nggak mampu menahan diriku sendiri. ingin aku segera berlari memelukmu dan membawamu pergi.

Ya Allah ..dosa apa yang telah aku perbuat ini. bahkan aku nggak mampu mencintai suamiku sebesar ini. apalagi sikapnya yang begitu acuh padaku. yang tak pernah menganggapku sebagai istrinya. pernikahan kami yang sudah 4 tahun berjalan. bahkan tidak mampu membuat kami saling mencintai. bahkan hubungan badanpun tidak pernah kami lakukan lagi setelah malam pertama pernikahan kami. pernikahan seperti apa ini, hubungan ini begitu menyiksaku. pernikahan yang hanya status bagi kami. mungkin lebih bisa dibilang aku hanya sebuah manekin pajangan baginya. yang bisa menemaninya untuk pertemuan bisnis, dikenalkan kepada rekan-rekan bisnisnya. bahkan kami adalah keluarga bahagia dimata rekan bisnisnya yang mampu menaikkan harga saham perusahaannya. Aku mungkin menantu sempurna bagi kedua mertuaku. bagi mereka aku adalah wanita sempurna dimata mereka apalagi kehadiran Caca yang melengkapi pernikahan kami membuat mereka bertambah sayang padaku. itu yang menjeratku dan tak mampu membuatku meminta pisah dari Ryan suamiku.

Tapi pertemuanku denganmu membuat cinta yang terpendam sekian lama seakan menemukan pelabuhan hati. aku merasa nyaman dengan semua perhatianmu dan juga rasa sakit ketika melihatmu disentuh wanita lain.hatiku sakit ketika mengetahui hatimu bukan milikku lagi. ada orang yang lebih berhak dariku. aku nggak sanggup membendung rasa ini. kenapa kamu kembali kesini. dan bertemu lagi, membuat aku ingin memilikimu lagi. ingin merasakan cintamu lagi, perhatianmu dan kelembutanmu. "

Risya tersungkur sambil memegang dadanya di kamar mandi. ya setelah pulang dari rumah sakit. dan menidurkan Caca, Risya segera berlari ke kamar mandi dan menangis sejadi-jadinya disana. daritadi hatinya begitu perih melihat Arul dan Lela bersama. Apalagi melihat Lela yang sedang hamil anak ke dua. rasanya pikiran liarnya tidak rela Arul menyentuh wanita lain. tapi takdir membuatnya menyadari wanita itu lebih berhak menyentuh Arul daripada dirinya.yang hanya seorang mantan istri siri.

Arul POV

Risya...

Aku selalu mencintaimu tanpa lelah...

Dihati ini hanya ada Namamu terukir indah

Aku nggak pernah menggantikanmu dihatiku. Bahkan 4 th berlalu tak cukup membuatku lelah untuk terus berharap padamu. Aku bahagia hanya melihatmu cemburu pada Lela sahabatku. pasti kamu menduga Lela istriku dan Dio anakku. Biarlah seperti itu saja anggapanmu padaku. Aku hanya ingin kamu menyadari cintamu padaku. dan berlari sendiri ke arahku. walau tak dapat kupungkiri bertemu denganmu membuatku ingin sekali berlari memelukmu dan menciummu. Andai bisa aku lakukan itu. namun takdir mengatakan kamu bukan milikku lagi. Aku akan menerimamu kembali. ketika kau berlari dan memilih cintamu. aku akan selalu menunggumu dan membuka lebar tanganku saat kamu datang.

aku mencintaimu tanpa lelah...."

Arul menyandarkan tubuhnya di ranjang kamarnya. "bahkan bekasmu masih ada disini sayang. " Arul menyentuh ranjang kamarnya dan ingatannya kembali ke masa lalu saat dulu Risya merawatnya saat sakit dan bercinta dengannya dikamar itu. saat dengan lembut Arul menyisir rambut Risya yang basah dan membantu mengeringkan rambut istrinya. semua kenangan itu terlalu indah untukku.apa kamu mengingatnya? atau suamimu sudah membuatmu melupakannya? " Hati Arul tergores dan serasa tidak terima. membayangkan Risya disentuh oleh Ryan selama 4 tahun ini.

" Ah....aku masih saja cemburu jika membayangkan itu. "

Aku rindu padamu sayang. hanya doa yang bisa kupanjatkan agar kau bahagia. bahagia bersamaku.( itu harapanku ) bahkan aku masih egois dalam doaku. hanya menginginkan kau bahagia bersamaku. Andai kamu tau. cinta ini masih tersimpan rapi disini, dihatiku. bahkan saat melihat sorot matamu yang sayu. aku tau kehidupan pernikahanmu tidak bahagia. aku tau ada yg coba kamu sembunyikan dariku. aku bisa merasakan ada luka dihatimu tanpa kamu bercerita padaku.

chemistry diantara kita begitu kuat, tapi kenapa takdir membuat kita berpisah. aku sangat merindukanmu. semoga saat ini kamu juga merasakan rindu yg sama denganku.

Aku masih ingat saat kita berjumpa di mess. aku membantumu mengambil kasur. saat itu wajah polos dan lugu namun terlihat cerdas sudah mulai mengisi ruang dihatiku. kamu yang cuek tak seperti para wanita yang mengejar-ngejarku ingin menjadi pacarku.

kamu tampil apa adanya. aku tepana dengan sikap tomboy dan cueknya dirimu. bahkan kau tak melirik sedikitpun saat aku lewat di depanmu. berbeda dengan cewe2 lain. membuatku penasaran dan mendekatimu.

kamu begitu polos dan baik hati. semakin dekat denganmu semakin aku mengagumimu.

sayang, kamu akan menyadari cintamu yang hanya untukku. matamu nggak pernah membohongiku. dimatamu aku bisa melihat kerinduan dan cinta yang besar seperti dulu.

Sayang tahukah kamu aku merindukanmu setiap hari, aku berusaha melupakanmu namun aku nggak mampu. setiap aku merindukanmu aku akan bekerja dengan keras atau aku akan olahraga dengan keras untuk menghilangkanmu dari ingatanku. tapi bayanganmu saja tak mampu aku hapus dalam benakku.bahkan semakin aku melupakanmu aku semakin menyadari bahwa aku benar-benar mencintaimu.

kembalilah padaku sayang, aku akan menerimamu kembali walaupun kamu sudah bersama lelaki lain. walaupun aku marah kamu memilih bersamanya. namun cintaku lebih besar dari rasa marahku padamu. aku mencintaimu sangat mencintaimu."

Arul merebahkan dirinya diranjang berusaha memejamkan mata. namun bayangan Risya dengan tatapan mata penuh rindu tadi siang masih terbayang dipelupuk matanya. membuat Arul tidak bisa tidur.

" Huft Risya...sialan aku jadi semakin rindu padamu nih. kamu lagi ngapain ya? "

Arul berusaha menelpon Risya. dan ternyata nyambung.

📞 Haloo Assallamuallaikum..

📞 Waallaikumsalam Sya. maaf ganggu kamu malam-malam. aku cuma mau mastiin nomor kamu masih sama.

📞 Nggak papa kok Mas..

Tok...tok...tok...bu...bu...

📞 eh sebentar ya mas..

Risya membuka pintu kamarnya tanpa menutup telpon dari Arul. karena Risya sebenarnya juga sedang memikirkan Arul.

" Nyonya...non Caca nyonya...non Caca..."

" Caca kenapa bi. "

" Non Caca Pingsan nyonya..Tadi non Caca mau ke kamar mandi tspi trus pingsan nyonya.

" Ya Allah...Caca..."

Arul dengan jelas mendengar semua yang dikatakan Asisten rumah tangga Risya mengenai Caca jadi ikutan panik.

" Sya...halo sya...Caca kenapa Sya? sharelock kamu dimana aku kesana sekarang. "

" iya mas. " Risya lalu mensharelock lokasi rumahnya ke Arul. Arul langsung menyambar jaket kulit dan dompetnya dan langsung memacu mobilnya ke rumah Risya dengan kecepatan diatas rata-rata. dalam 15 menit Arul sudah sampai di depan rumah Risya.

Dan melihat Risya sedang panik sambil menggendong Caca dan akan masuk ke mobilnya.

" Sya, biar aku antar. "

" Mas Arul... iya mas aku juga sangat khawatir dengan kondisi Caca. aku juga nggak bisa nyetir. dalam kondisi seperti ini, aku sangat takut mas."

" Ya udah masuk ke mobilku. "

" iya...makasih Mas. "

" kamu sudah menghubungi suamimu?" tanya Arul membuat raut wajah Risya menjadi berubah muram walau berusaha ditepis olehnya.

" sudah mas. tapi dia lagi ada meeting penting. "

" Ooo..." Arul hanya bilang oo karena tidak ingin menambah beban pikiran Risya. Arul tau Risya sedih ketika dia menanyakan keberadaan suaminya.

Arul bahagia karena mendengar Risya memanggilnya Mas bukan lagi Ka. Arul langsung saja memacu mobilnya ke rumah sakit.

Arul melihat Risya yang begitu panik menjadi kasihan. Dia menyentuh pundak Risya berusaha menenangkannya.

" Sya...kamu yang sabar ya. Caca pasti baik-baik saja. kita berdoa ya. "

Risya hanya mengangguk dengan mata yang berkaca-kaca terharu dengan perkataan Arul yang selalu mampu menenangkannya. Dan sedih karena Ryan suaminya justru tidak peduli padanya dan Caca anaknya. padahal tadi Risya sudah menelponnya. Namun Ryan bahkan tidak mengangkat telpon darinya. dan telpon ke kantornya sekretarisnya bilang Ryan sedang meeting dan tidak bisa diganggu.