" Mas aku lapaar.."
" kamu mau makan apa sayang. biar aku masakin. "
" emang mas bisa masak ?" tanya Risya heran
" bisa dong. " jawab Arul penuh percaya diri
" masak apa ?"
" masak air.hehehe..." kata Arul sambil menjentik hidung Riya dengan tangannya.
" Yah kembung dong dikasih air doang. hiks." Risya cemberut.
" kamu duduk aja disini. biar mas masakin sebentar ya. "
" ok. "
" Mas..ini apa ? tanya Risya dan mengambil 1 bh bingkisan dan 1 bh amplop.
" oh itu kado dari Cavin sama bos nya. "
" aku buka ya?" teriak Risya
" buka aja. itukan punya kamu juga sayang. ga usah ijin sama mas. "
" ok mas. "
Risya membuka bingkisan yang diberikan oleh pemilik hotel ini. yang isinya ternyata 2 bh handphone nokia seri terbaru.sudah ada kameranya pula. Risya langsung berteriak kegirangan.
" Masss..." teriak Risya.
Arul kaget dan langsung berlari sambil memegang sutil takut terjadi apa-apa pada istrinya.
" ada apa sayang ?" tanya Arul khawatir
" ini...mas...ini liat isinya 2 bh handphone terbaru. wah asyik.
" ya ampun sayang. mas kira kamu kenapa. huft...ngagetin aja. " kata Arul lalu menepuk jidatnya. Dia lalu mengendus-enduskan hidungnya, mencium-cium bau gosong. dan Dia teringat bahwa dia sedang menggoreng.
" wah...telorku.." teriak Arul langsung berlari ke dapur.
Risya jadi tertawa terbahak-bahak melihat tingkah suaminya yang sangat lucu.
" hahah...telormu kenapa mas ?" goda Risya
" gosong nih. kamu sih bikin mas kaget. "
" hahahah..."
Risya lalu membuka amplop coklat dari Cavin.
" wah mas ini voucher paket liburan ke Bali mas, lengkap dengan tiket pesawat, kamar hotel dan biaya akomodasi selama disana mas. untuk tgl 14 februari. wah romantis banget nih mas. " kata Risya kegirangan.
" Cavin baik banget ya mas..." puji Risya
Arul jadi kesel mendengar pujian Risya pada sahabatnya.
" puji aja terus. di depan orangnya sekalian. biar seneng. " ucap Arul ketus
Risya merasa ada yang sedang cemburu. Apalagi Risya juga menghirup wangi nasi goreng yang menusuk hidungnya. Dia lalu menghampiri Arul yang begitu kelihatan tampan ketika sedang serius memasak dengan memakai celemek. udah seperti chef Juna yang sering muncul di Televisi. Risya mengambil handphone dan mengambil beberapa foto suaminya secara canded.
Risya menghampiri Arul lalu memeluk tubuh Arul dari belakang.
" hm wanginya..kelihatannya enak nih chef" kata Risya sambil mengintip dibalik tubuh Arul yang besar.
" udah sana dulu. jangan ganggu mas. bentar lagi selesai kok. "
" nggak mau. aku mau meluk mas kaya gini. nyaman banget rasanya. " ucap Risya manja.
Arul lalu mematikan kompor, melepas kedua tangan Risya yang melingkar di pinggangnya. membalikan tubuhnya. lalu mengangkat tubuh mungil Risya untuk duduk di meja kichen set di belakanngnya. mengecup bibir Risya sesaat. lalu kembali sibuk memasak.
" emuach..duduk diam disini. jangan ganggu mas. " perintah Arul
Risya hanya tersenyum sambil ongkang-ongkang kaki di belakang Arul bagai majikan yang sedang inspeksi ke bawahannya.
" Mas...liat sini deh. sebentar aja. " teriak Risya.
" Jangan ganggu mas sayang..nanti masakan mas gosong. "
" bentar aja mas...please. " rengek Risya manja.
Arul jadi kesel digangguin terus. lalu punya ide iseng buat ngerjain istrinya itu.
tiba-tiba Arul membalikan wajahnya dengan mata dibuat juling, bibir dimencengin dan lidah yang menjulur membuat Risya melihatnya kaget dan langsung memencet kamera handphonenya
" jepret.." dan secara reflek melepaskan pegangan handphonenya. untung saja reflek Arul bagus. dan langsung menangkap handphone Risya. tapi tetap saja handphone itu sudah sempat jatuh kemeja sebelum mau jatuh ke lantai. membuat layar nya sedikit tergores.
" mas nakal...ngangetin aku." teriak Risya
" hahaha...habis kamu juga nakal gangguin mas terus lagi masak. nih sampe telor ceplok yang mas bikin jadi negro begini. " kata Arul kesal.
" tapi handphone aku mas..jadi lecet nih. " Risya jadi sedih handphone barunya lecet.padahal tahun 2002. handphone masih sangat langka yang punya. karena harganya masih selangit. tapi Dia dapet kado handphone terbaru. udah ada kameranya lagi. walaupun masih rendah resolusinya. tapi itu sudah sangat bagus di jamannya.
Arul jadi nggak tega melihat istrinya bersedih begitu. Dia lalu memegang kedua pipi Risya yang masih manyun.
" Mas minta maaf ya sayang. mas nggak tau Risya mau foto mas. mas cuma mau becanda sama kamu. udah nanti kamu pake handphone mas aja. yang ini biar mas yang pake ya. " kata-kata Arul begitu lembut menyentuh hati Risya membuat matanya berkaca-kaca.
" Maass.ga usah. inikan salah aku. biar aku pake yang ini aja. " Risya lalu memeluk Arul
" enggak sayang. kamu pake yang bagus. ini buat mas aja. mas nggak mau liat airmata kamu kecuali airmata bahagia. yuk kita makan nasi gorengnya dah mateng. " kata Arul sambil menghapus airmata Risya
" Mas...kamu boleh cium kamu ?" Risya tak mampu berkata-kata lagi menghadapi sikap lembut dan romantis suaminya.
" hey..kenapa pake ijin. mas ini milik kamu sekarang. kamu boleh cium mas sampe pu... "
" Risya langsung mencium Arul tanpa menunggu kata-kata Arul selesai. "
" aku suka makanan pembukannya sangat manis. " goda Arul saat Risya melepas ciumannya.
Mereka lalu makan bersma dengan penuh keceriaan.
" nasi goreng telur negro." kata Risya sambil memoto nasi gorengnya sebelum dimakan.
" itu...gara-gara kamu. sekarang kamu hrus tanggung jawab menghabiskannya.
" hahaha...kalo aku sakit perut gimana?"
" IDR."
" Apa itu IDR? " tanya Risya
" Itu Derita Lo. " jawab Arul cuek.
" ih..PDRT nih namanya. "
" kok PDRT? "
" iya Pemaksaan Dalam Rumah tangga. " jawab Risya asal.
Ya kebahagian inilah yang tidak akan mungkin dinilai dengan uang. Risya dan Arul terus saja berbagi kemesraan diselingin canda,tawa dan kadang ciuman.
*******
" Nanti malem kita makan diluar ya sayang. kalo pagi ini mas pengen di kamar aja sam kamu. nikmatin kamu sepuasnya. " kata Arul yang tiduran di paha Risya sambil nonton tivi dan makan buah anggur bak seorang raja yang sedang bercengkrama dengan permaisurinya
" mas aku masih merasa takut deh. gimana reaksi keluarga kita? ayah kamu dan papah aku. "
" sayang jangan pikirin itu dulu ya. biarkan kita melewati bulan madu ini hanya kita berdua. aku dan kamu. biarlah sisanya kita pasrahkan saja pada Allah. "
" Ya tapikan mas. "
" sayang please mengerti keinginan mas. mas hanya ingin menikmati hari bersamamu. "
" iya deh.."
" besok kita udah kembali kerja mas. "
" iya. makanya nikmati kebersaman kita saat ini. tanpa memikirkan pekerjaan dan yang lainnya. hanya ada aku, kamu dan cinta kita. " Arul lalu bangkit dan duduk dihadapan Rsiya. memegang tengkuk gadis itu dan mulai mencumbunya kembali.
Risya hanya tersenyum dan membalas ciuman mesra dari suaminya. Dia sangat menikmati bulan madu berdua dengan suaminya.