Kini seluruh anggota keluarga Azam telah berada di dalam mobil bersisp untuk berkunjung ke kontrakan Syafa.
"Bagaimana? Udah siap semuanya?" tanya Azam.
"Udah kok, Pah. Ayo cus ... berangkat," ucap Isabel.
"Kabeer, ayo," titah Azam kepada Kabeer karena saat itu Kabeer lah yang menyetir mobilnya.
"Iya, Papah. Siap," patuh Kabeer.
Mobil yang ditumpangi oleh mereka pun mulai melaju dengan kecepatan yang sedang.
Awalnya tidak ada masalah apapun. Semuanya baik-baik saja. Tapi saat di tengah jalan, dan kebetulan tepat sekali berada di tengah hutan bahkan jalanan itu dianggap rawan karena sering sekali terjadi tindak kejahatan, mobil yang mereka tumpangi tiba-tiba saja berhenti begitu saja.
"Loh, loh, kok berhenti sih?" bingung Isabel.
"Iya, ada apa, Nak?" tanya Azam.
"Tahu nih, ada apa?" lanjut Ali.
"Eum ... Kabeer juga kurang tahu, Pah. Biar Kabeer cek dulu," ujar Kabeer.
"Papah akan temani kamu," putus Azam.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com