Saat ini Azam dan juga Isabel telah berada diatas kasur yang dipenuhi dengan kelopak bunga marah berwarna merah yang begitu segar dan wangi. Tubuh Azam dan juga Isabel masih terbalut pakaian begitu rapihnya. Azam menatap mata Isabel, namun Isabel langsung memalingkan wajahnya ke arah lain. Dia sangat malu untuk bertatapan langsung dengan Azam. Lilin aroma yang berada diseluruh penjuru ruangan membuat ruangan itu menjadi begitu wangi. Semakin menambah gairah Azam dan juga Isabel untuk bercinta.
Azam segera membalikan wajah Isabel jadi menghadap dirinya. Azam mengusap kening Isabel dan menyelipkan setiap helai rambut Isabel ke telinganya. Tapi Azam tetap tidak melupakan plagiat cinta yang dia lakukan. Azam tetap mengikuti cara Arav saat dirinya menyelipkan rambut Isabel.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com