Isabel mencoba untuk melepaskan diri dari cengkraman orang yang mengaku-ngaku sebagai Arav tersebut. Isabel merasa begitu takut. Rasanya saat itu juga ia ingin berteriak dan meminta tolong kepada orang lain, tapi Isabel tidak berani melakukan hal tersebut karena tempatnya sekarang berada adalah sekolahan. Jika Isabel berteriak, maka dia pasti akan mengganggu proses belajar mengajar anak-anak. Isabel tidak ingin hal itu terjadi. Tapi dia juga begitu takut.
Kepala sekolah sekaligus orang yang mengaku sebagai Arav terus saja mendekati Isabel. Bahkan saat ini bibirnya saja sudah semakin dekat dengan bibir milik Isabel. Dia sudah bersiap untuk mengecup bibir ranum milik Isabel. Saat bibirnya sudah tinggal beberapa senti saja, tiba-tiba terdengar begitu kerasnya seseorang tengah mengetuk pintu dan mengucap salam.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com