Satu setengah jam kemudian.
Zelshione terlihat berlutut satu kaki di depan Aine yang telah dibawa Jarvis pada saat ini!
Dia benar-benar yakin sekarang setelah bertemu secara langsung, ini adalah Permaisuri mereka yang hilang pada awalnya!
Aura Aine masih sangat jelas bagi Zelshione yang telah menjadi Pemimpin Pasukan Pengawal Kekaisaran Vatlantis!
...Ahh, Ngomong-ngomong, posisi Yuuki dan yang lainnya sekarang ada di dalam Armada Vatlantis yang sekarang sudah melaju menuju daerah ruang dimana Alam Semesta planet Vatlantis berada.
Adapun Little Garden, Yuuki sudah tidak tertarik!
Lagipula sejak awal, bukan Little Garden yang menjadi tujuan remaja ini.
Dia bahkan tidak terlalu mementingkan Little Garden karena itu merepotkan untuk dijelaskan pada mereka jika dia turun dan bertemu dengan orang-orang disana.
Alasan lainnya kenapa dia tidak mau turun ke Little Garden, itu karena dia tidak mau bertemu dengan peneliti disana.
Bagaimana mengatakannya....ada beberapa penyimpangan atau perbedaan pendapat diantara mereka beberapa tahun yang lalu yang membuat hubungan mereka tidak baik.
Dia juga tidak membawa Hasegawa-sensei atau bahkan Shizuka-sensei karena takut mereka akan menjadi beban mati jika ada keadaan negatif di Vatlantis nantinya...
Yuuki selalu memikirkan semuanya dengan baik meskipun terkadang orang ini terlalu chunib!
Dan sekarang...
"Aines-sama, akhirnya Zelshione ini menemukan Anda! Saa, tidak lama lagi dan kita akan kembali kerumah!" kata Zelshione hormat.
Anehnya Aine tiba-tiba berjalan kebelakang Jarvis dan ini membuat Zelshione memiringkan kepalanya bingung.
Yuuki tertawa melihat ini, dan setelah memberikan penampilan paling tampannya, dia mengambil tangan Aine lembut dan tersenyum tampan: "Halo Ratu Aine, saya Hayama Yuuki. Senang bertemu denganmu."
"Aine...."
"....."
Yuuki berbalik kebelakang dan menjentikkan jarinya sambil mendecakkan lidahnya, "Tsk, gagal lagi. Sejak kapan pesonaku tidak berguna?"
Zelshione merasakan bahwa ini adalah kesalahan karena dia membawa Yuuki ke Vatlantis, tapi pada akhirnya dia melupakan ini dan berfokus pada Aine.
"Aines-sama! Apakah Anda mengingat adik Anda? Atau paling tidak, apakah Anda mengingat Vatlantis? Bagaimana dengan..."
Kalimat Zelshione dihentikan oleh Yuuki yang berwajah serius: "Hentikan, jika tidak, otaknya akan terpengaruh lebih jauh untuk mengingat itu semua dan memberikan beban berat untuk mengingatnya."
".....Tapi..."
"Tidak ada tapi, hilang ingatan Aine seharusnya tidak permanen. Dengan teknologimu dan gabungan teknologiku, seharusnya memungkinkan untuk merangsang ingatan terpendam asli Aine. Tapi tidak sekarang."
Zelshione ragu-ragu sejenak dan akhirnya mengangguk dan segera berdiri. Tapi pada saat berikutnya, sebuah cambuk menyerang Yuuki yang langsung dia hindari dengan terburu-buru!
Wunggg....
Jarvis dengan dingin segera mengisi tenaga di telapak tangannya untuk bersiap menembak Zelshione!
Tapi Zelshione dengan marah dan dingin tidak peduli dengan itu dan mengatakan, "Panggil Ratu dengan hormat, manusia!"
Yuuki tersenyum tipis, tapi pupil matanya terlihat berubah menjadi orange, dan saat dia menyisir rambutnya dan membentuk rambut tipe anak nakal, Yuuki mengangkat kepalanya dan merendahkan Zelshione.
"Oh oh, aku sudah sangat hormat tahu? Kaulah yang seharusnya sadar diri atas nama hormat ini, zasshu!"
Baik Zelshione dan Yuuki mengeluarkan aura serius yang mencekik pada saat ini. Dan akhirnya, keduanya menunjukkan hal yang asli pada saat ini!
Benar, keduanya bukanlah teman atau sekutu. Mereka berdua bersama hanya karena satu hal — Keuntungan!
Yuuki masih tidak bisa mempercayai sepenuhnya Vatlantis. Dan Zelshione juga tidak sepenuhnya mempercayai Yuuki, terutama setelah dia menemukan Aine pada saat ini.
Keduanya akhirnya mendengus satu sama lain dan membelakangi satu sama lain, dan anehnya ini membuat Aine tersenyum kecil.
Setelah itu, Yuuki dengan Jarvis memutuskan untuk mengelilingi Armada Vatlantis ini untuk di analisis sementara Aine diserahkan pada Zelshione....
Atau itulah yang seharusnya terjadi...
"Jadi Aine, kenapa kau kesini?" tanya Yuuki setelah menghembuskan napas dan tersenyum pada gadis berambut perak disana.
Aine memiringkan kepalanya bingung, "Karena aku merasa lebih menyenangkan bersamamu. Jarvis mengatakan bahwa aku adalah milikmu, jadi aku kesini."
"Jarvis!..."
Jarvis anehnya sudah menghilang di detik sebelum Aine mengatakan itu, dan sudut mulut Yuuki berkedut beberapa kali.
...Terkadang Jarvis ini melenceng dari program yang membuatnya sedikit sakit kepala.
Sekarang hanya ada Aine dan Yuuki disana, dan akhirnya Yuuki mendekati Aine saat bertanya: "Ngomong-ngomong Aine, apa yang selama ini kau lakukan di Bumi?"
"Makan, tidur, menonton TV, dan uji darah."
"...." pandangan Yuuki menjadi suram, "Siapa yang melakukan semua itu padamu?"
"Mmm, seharusnya disebut Professor Hida Nayuta. Dia mengatakan kalau aku memiliki sesuatu yang disebut Heart Hybird Gear yang sangat menarik sehingga dia mengujiku."
Tidak ada nada kemarahan dalam kalimat itu yang membuat Yuuki terdiam.
Pada akhirnya Yuuki mengepalkan tangannya dan berbisik: "Lain kali aku bertemu dengannya, aku harus memberinya sedikit pelajaran."
Hal yang paling Yuuki benci adalah percobaan pada manusia lain karena itu benar-benar melanggar tabu di hati Yuuki!
Satu-satunya percobaan manusia yang dia lakukan sejauh ini hanyalah pada tubuhnya sendiri. Karena ini tubuhnya, jelas dia tidak merasakan masalah...
Tapi baik itu Otto dan Destiny, Wunderkind, Four Sage, atau pun Hida Nayuta ini...bagi Yuuki, mereka tidak bisa Yuuki maafkan!
Manusia bukanlah kelinci percobaan!
Aine yang melihat wajah Yuuki yang suram entah bagaimana sedikit hangat dan akhirnya dia menunjukkan senyuman pertamanya pada remaja disana.
"Ada apa denganmu, menyeringai seperti itu." Yuuki akhirnya sadar
"Tidak, bahkan jika aku mengatakannya, kau tidak akan paham."
Yuuki akhirnya menempatkan kedua tangannya di pinggangnya dan berkata: "Sungguh meremehkanku~ Tapi Aine yang tersenyum benar-benar cantik, jadi aku memafkanmu."
"...Cantik? Jangan menyebutkan tentang masalah ini lebih dari itu. Aku sudah tahu kalau aku cantik."
Aine mengibaskan rambut panjang peraknya dan kebetulan beberapa helai menganai wajah Yuuki.
Yuuki mencium aroma lavender sampo secara samar dan mengangguk, "Ya, sepertinya kau agak narsis juga. Tapi Aine, apa kau tahu, akan buruk jika kau berbicara sembarangan seperti itu sekarang tahu?"
"Hah? Kenapa?"
"Hmmm, bukankah wajar? Itu karena kau adalah Ratu. Seorang Ratu harus memperhatikan sikap dan perbuatannya, termasuk perkataannya~"
Bibir merah muda yang indah milik Aine langsung cemberut: "Tapi aku bukanlah seorang Ratu.",
"Tidak mungkin, kau benar-benar seorang Ratu~ Lihat saja wajah ini, lihat kesombongan ini....Un! Postur seorang Ratu yang khas!" kata Yuuki yang mengambil sebuah cermin besar dari D-Dial.
Aine menatap dirinya sendiri di cermin dan menatap sosok Yuuki yang ada dibelakangnya dengan tenang.
Kemudian dia mengeluarkan sebuah serangan (kata-kata) yang membuat Yuuki lengah: "Jika aku Ratu, kau adalah Rajanya?"
"Uhuk, uhuk...Kau, kenapa kau berpikir seperti itu?"
Aine berbalik dan dengan sombong dia mengangkat kepalanya, "Jika aku menjadi seorang Ratu, aku tidak akan bebas! Jadi aku perlu seorang kambing hitam, maksudku Raja yang perlu mengurus semua kerjaanku."
"Aku tahu kau, kau sering muncul di TV. Kudengar kau pintar bukan? Dan sosokmu masih dalam kisaranku, jadi cocok jika kau menjadi Raja!"
"Umm, Aine, apakah kau sadar artinya sebutan Raja dan Ratu?"
Aine memiringkan kepalanya bingung, "Bukankah itu hanya gelar yang selalu dimainkan anak-anak? Aku membacanya di buku bahwa anak-anak suka bermain peran menjadi Raja dan Ratu."
"....."
Yuuki ingin mengumpat kalau buku yang kau baca itu adalah buku cerita dongeng! Kenapa kau masih membaca buku semacam itu di usiamu sih ?!
Tapi kemudian dia tersadar....Bukankah, ini waktu yang bagus untuk meningkatkan afinitas kesukaan Aine?
....Oke, aku jujur kalau aku serakah pada Aine. Ada apa? Cemburu? Kesini jika kau berani !!!
Pada akhirnya Remaja itu segera menarik nafas dalam-dalam dan akhirnya mengambil satu meja dan dua kursi berdekatan dari D-Dial.
Kemudian dia meletakkan suatu proyektor 3D di meja, dan proyeksi itu kemudian menunjukkan sebuah wilayah luas yang kosong disana.
Yuuki duduk dan menepuk kursi di sampingnya dengan senyuman tampan, "Ya kau benar. Jika kau Ratu, aku adalah Rajanya!"
"Sekarang mau main denganku? Ayo buat kerajaan kita sendiri~"
Mata Aine tiba-tiba berbinar dan dia langsung duduk disamping Yuuki, "Bagaimana cara bermainnya? Mana istanya?"
Yuuki segera membuat sebuah istana, dan menempatkannya langsung ke tengah-tengah wilayah kosong di proyeksi itu
"Membosankan, tidak ada kerumunan manusia dan dekorasi penyambutan." Aime cemberut dan bertanya pada Yuuki, "Biarkan aku melakukannya, bagaimana cara mengoperasikan ini?"
Yuuki tersenyum dan langsung memegang tangan Aine dan mengarahkannya, "Caranya seperti ini, lalu begini....Nah, apa yang ingin kau buat?"
"Toko pakaian dan restoran, toko umum yang tampak seperti supermarket, penjual sayur yang memajang sayuran dagangan mereka, pedagang ikan, dan sebagainya?"
"Oh, kau ingin membuat suasana distrik perbelanjaan yang tidak jauh berbeda dengan bumi."
Yuuki mengangguk dan langsung memegang tangan lembut Aine saat mengoperasikan game proyeksi disana.
Pada akhirnya, keduanya membentuk sebuah kota yang menyerupai gaya Eropa, tetapi anehnya seluruh kota dibuat dari bahan hitam, dengan jalan-jalan dan dinding yang dialiri lampu warna-warni yang kesannya sangat berbeda dengan Eropa.
Yuuki ingin mengatakan kalau ini jelek, tapi Aine sangat menyukainya. Dia bahkan tersenyum sangat senang memainkan game ini, terutama saat dia melihat hasil dari kerajaan yang dia buat!
Tapi dia merasa tidak puas karena...
"Geser sedikit...Tidak perlu, biarkan seperti ini."
Aine secara tiba-tiba berdiri dan duduk di kursi Yuuki yang mengartikan bahwa keduanya benar-benar duduk di satu kursi bersamaan yang membuat tubuh keduanya menempel sangat dekat!
Yuuki terkejut dengan keberanian Aine, dan dia bisa merasakan kulit lembut Aine dan aroma harum dari tubuhnya pada saat ini...
Untungnya ketahanan Yuuki masih baik jika itu dengan wanita seumuran. Jika itu sosok seperti Gabriel, Shizuka-sensei ataupun Hasegawa-sensei...
Mungkin, akan ada yang bangkit dan itu bukan semangat !!!
"Nahh, Aine, kenapa kau duduk disini?"
Aine menyandarkan kepalanya malas pada dada Yuuki saat tangannya masih bermain di proyeksi: "Karena disini tanganku lebih mudah menjangkaunya."
"Lupakan tentang itu, bantu aku membuatnya lagi. Jika aku ingat benar, kerajaan seharusnya ada gerbang kastil? Dan akan ada kastil setelah kita melewati gerbang seperti itu!"
Yuuki memikirkannya sejenak dan akhirnya setuju, "Ya, Kota seperti ini masih kurang tanpa gerbang kastil.
"Selain itu, semakin dekat ke kastil, kota harus terasa semakin halus dan mewah. Ini adalah, perbedaan tingkat atau status mata pencaharian di sini."
Aine setuju: "Um, ide bagus."
Setelah mengoreksi beberapa saat di game, mereka akhirnya membuat tiga gerbang besar yang membagi pusat kerajaan.
Gerbang paling luar dan gerbang kedua terbuka lebar, tapi itu berbeda dengan gerbang kastil ketiga yang terletak paling dalam, gerbang itu tertutup rapat yang menunjukkan tidak semua bisa masuk kedalam.
Akhirnya lanskap kerajaan mereka benar-benar jadi, dan Aine yang melihat ini benar-benar semakin senang.
"Jadi ini Kerajaan kami? Ne Yuuki, menurutmu, apakah Kerajaanku akan seindah ini?" tanya Aine yang berbalik menatap Yuuki.
Yuuki mengelus kepala Aine lembut dan berkata: "Mungkin."
"Tapi...."
"Tapi?"
Yuuki: "Tapi...bahkan jika itu jelek, selama Aine menjadi Ratu, kau bisa mengubahnya sesuai yang kau inginkan tahu?"
"Benarkah?"
"Tentu saja benar! Jadi kau harus menjadi Ratu Aine!"
Aine memikirkannya sejenak, dan akhirnya dia mengangguk: "Kalau begitu, aku akan menjadi Ratu!"
Keduanya saling pandang sejenak, dan keduanya langsung tersenyum dan tertawa satu sama lain dengan sangat bahagia pada saat ini!
Hanya saja Zelshione yang melihat ini melalui kamera pengawasan di kapan hanya bisa menggertakkan giginya dan menggenggam erat kedua tangannya!
Zelshione: "Sialan! Jadi dia sejak awal menginginkan Aines-sama, pantas saja dia sangat baik !!!"