14 Rindu yang tidak Tertahankan

Ratna yang sudah menemukan rencana buruk untuk menyingkirkan Lia. Kini berusaha mendekati Lia dengan cara liciknya.

Melihat Lia sudah lebih baik, Danu mengizinkan Lia untuk pulang. Tapi Danu tidak membiarkan Lia pulang sendirian. Dengan baik hati Danu mengantar Lia pulang ke apartemen.

"Terimakasih kak Danu" Kata Lia.

kesini mengontrol keadaan kamu" Kata Danu dengan penuh perhatian.

Lia hanya tersenyum mendengar perkataan Danu, Lalu lia melangkah masuk kedalam kamar. Tiba-tiba terdengar suara langkah kaki menuju apartemen Lia.

"Toko... tok... tok... " Ratna datang menemui Lia.

"Siapa?" Kata Lia yang baru saja masuk ke dalam kamar.

Lia membukakan pintu, Lia terkejut melihat Ratna yang tiba-tiba ada di apartemennya. Dengan segan Lia mempersilahkan Ratna masuk.

"Terimakasih Lia, kamu dengan baik hati mempersilahkan ku masuk" Kata Ratna dengan wajah liciknya.

"Sama-sama Rat, biar gimanapun kamu pernah menjadi sahabat terbaik ku" Jawab Lia.

Ratna mengajak Lia ngobrol begitu lama, Didalam hati Lia masih menyimpan kekecewaan yang amat dalam. Namun Lia tidak mau mengingat masa lalu kelamnyan. Ratna dengan wajah liciknya berusaha meyakinkan Lia dengan sikap perhatiannya. Ratna tiba-tiba menyuruh Lia untuk menjauh dari kehidupan Danu. Ratna akan memberikan apapun yang Lia minta asal ia mau menjauh dari kehidupan Danu. Ratna menyodorkan sebuah kertas di hadapan Lia. Melihat itu Lia seketika kaget, melihat tiket pesawat yang disodorkan Ratna.

Ratna menyuruh Lia kembali ke indonesia dan ia berjanji akan memenuhi semua kebutuhan Lia. Ratna memberikan Lia waktu untuk berfikir.

"Baiklah aku memberikanmu waktu untuk berfikir Lia" Kata Ratna dengan penuh harap.

"Maaf Lia aku tidak bisa memenuhi semua permintaanmu, sudah cukup aku menerima kepahitan yang kamu lakukan pada diriku tempo lalu, sekarang silahkan kamu keluar" Kata Lia sambil membukakan pintu untuk Ratna.

"Ingat Lia jika kamu tidak mengikuti semua keinginanku, kamu akan tanggung akibatnya" Jawab Ratna kesal dan meninggalkan Apartemen Lia.

Lia merasa jijik melihat permintaan Ratna yang tidak masuk akal. Ratna merasa sangat kesal karena dirinya gagal membujuk Lia. Ratna masih saja memikirkan cara untuk menyingkirkan Lia dari kehidupan Danu.

Akhirnya.... Marvin sudah mendapatkan info tentang masa lalu Ratna. Mendengar semua pernyataan pengawalnya Marvin merasa lega.

Tiba-tiba Marvin kepikiran dengan keadaan Lia.

Marvin menelpon pihak R.S untuk menanyakan keadaan Lia.

" Maap Tuan Nona Ratna sudah pulang" Jawab pegawai R.S.

Mendengar hal itu Marvin bergegas menuju apartemen Lia. Sebelum ke sana, Marvin berhenti dulu di sebuah toko Bunga. Marvin memesan mawar merah yang indah sekali. Setibanya di Apartemen Marvin bukannya mengetuk pintu malah menelpon Lia. Lia yang masih bingung memikirkan semua permintaan Ratna tiba-tiba terkejut mendengar hand pond nya berdering. Dengan mata melotot Lia kaget siapa yang menelpon dirinya, bergegas Lia mengangkat panggilan Marvin.

"Keluarlah aku ada di depan" Kata Marvin menunggu

Lia keluar membukakan pintu untuk Marvin dan mempersilahkan Marvin untuk masuk. Kedua tangan Marvin gemetaran memberikan Lia bunga mawar merah itu. Lia merasa heran ada maksud apa Marvin memberikan dirinya bunga.

Marvin dengan wajah tampannya seketika mengalihkan dunia Lia. Marvin dengan rindu yang tak tertahankan melangkah ke arah Lia membawa bunga mawar yang dibungkus rapi. Seketika Lia melangkah mundur gemetaran melihat kedatangan Marvin. Seketika Marvin mendekati Lia semakin lebih rapat lagi. Lia mundur ketakutan, wajah Lia berubah menjadi tegang, jantung Lia semakin berdebar kencang. Marvin dengan mata tajamnya semakin tak tertahankan melihat wajah Lia. Seketika Marvin memeluk Lia dengan penuh kasih sayang. Lia terdiam malu bercampur rasa membalas pelukan Marvin. Marvin menatap Lia begitu dalam seperti memendam rasa tak tertahankan. Marvin mencium kening Lia dengan tatapan tajam. Dunia Lia seolah-olah teralihkan, ia hanya merasakan kebahagiaan yang luar biasa. Mata Lia berbinar seperti bulan purnama. Di dalam hati Lia seperti ada yang menari-nari. Kehangatan pelukan dari seorang Marvin membuat Lia merasa nyaman.

"Aku tidak mau melihat kamu sakit lagi" Kata Marvin dengan tatapan penuh cinta.

"Aku baik-baik saja" Jawab Lia tersenyum malu.

Tiba-tiba handpond Marvin berdering, ada panggilan dari pihak R.S. Seketika Marvin mengangkat panggilan itu.

"Baiklah... aku harus pergi sekarang, Karena ada urusan" Kata Marvin menatap wajah Lia.

"Hati-hati Tuan" Jawab Lia dengan wajah penuh kebahagiaan.

Marvin memberikan bunga mawar itu kepada Lia, berdebar hati Lia sambil mengulurkan tangan mengambil bunga itu. Lia yang tadinya merasakan kesedihan kini berubah menjadi bahagia. Lia tidak pernah menyangka Marvin akan memberikan perhatian lebih kepada dirinya.

avataravatar
Next chapter