webnovel

Pernikahan Yang Dirindukan

Dua Hari sebelum acara lamaran, calon suaminya membawakan selembar undangan pernikahan yang membuatnya mencicipi neraka cinta yang paling mengerikan. "Apa maksudmu? " Tanya Liana Putri dengan mata yang mulai berkaca-kaca menahan air matanya. "Maaf karena aku akan menikah dengan perempuan lain." Jawab Danu Prayoga tanpa rasa bersalah. Seketika itu dunia Lia terasa runtuh. Hatinya remuk bercampur rasa malu yang luar biasa. Bagaimana dia harus menjelaskan semuanya pada keluarga besarnya. ...... Setelah sakitnya di khianati, Lia pindah kerja, tanpa sengaja ia bertemu dengan keponakan dari salah satu Direktur Utama rumah sakit terkenal di pusat kota tempat mantan calon suami nya bekerja. Lelaki itu sangat dingin dan mendomisi. Tapi, ia memiliki hati yang hangat. Namanya adalah Marvin Alexder. Akankah Lia bisa menyembuhkan lukanya? Temukan kisahnya dengan membaca bab setiap bab di novel ini!

Linayanti · Urban
Not enough ratings
258 Chs

Kecemburuan Marvin

Marvin yang duduk menunggu kedatangan Lia merasa jenuh. Marvin kemudian meninggalkan sekolah Eezar. Tiba-tiba handpond Marvin berdering ada panggilan dari R.S. Marvin bergegas menuju R. S.

Sesampainya di R.S Marvin melihat Lia sedang membersihkan lantai. Marvin terkejut melihat hal itu namun Marvin tidak sempat menegur Lia, karena terburu-buru. Lia yang sedang membersihkan lantai R.S merasa lelah dan lapar. Marvin tiba-tiba menyuruh pegawai R.S untuk memanggil Lia. Pegawai R. S menyuruh Lia untuk tidak bekerja lagi.

Mendengar hal itu Lia kaget, kenapa tiba-tiba dirinya diminta untuk tidak bekerja lagi disini. Selang beberapa waktu dr. Danu keluar dari kamar pasien. Danu memperhatikan wajah Lia, dia kelihatan pucat dan tak bertenaga.

Danu pun pergi ke kantin membeli makanan dan minuman untuk Lia. Lia yang malang membereskan peralatan sapunya dengan wajah bersedih.

"Kamu makan dulu" Kata Danu sambil menyodorkan makanan yang di beli tadi.

"Tidak, terimakasih" Kata Lia menolak niat baik Danu.

Danu merasa kesal karena Lia menolak pemberiannya. Lia bersiap-siap mau membereskan peralatannya. Ketika berjalan, seketika Lia tergeletak pingsan di lantai. Danu kaget melihat kejadian itu.

"Lia... " Teriak Danu cemas.

"Lia... bangun...Lia...." Teriak Danu histeris.

Danu langsung menggendong Lia dan membawa Lia ke ruang rawat. Ratna yang baru tiba di R.S ingin bertemu Danu melihat kejadian itu. Ratna semakin memanas, kedatangannya yang ingin membujuk Danu untuk baikan lagi hilang seketika.

Marvin masih meeting di ruangan, dia belum mengetahui tentang keadaan Lia. Danu yang cemas langsung merawat Lia dengan penuh kasih sayang, tapi Lia belum juga sadarkan diri. Ratna dengan wajah kesal mengintip dari jendela.

"Awas kamu Lia, aku tidak akan membiarkanmu selamat" Batin Ratna.

Marvin akhirnya selesai meeting, Marvin menyuruh pegawai R.S untuk memanggil Lia.

"Maaf Tuan, nona Lia sedang di rawat" Kata pegawai R.S.

"Di rawat kenapa? " Tanya Marvin cemas.

"Nona Lia tadi tiba-tiba pingsan Tuan" Jawab pegawai R. S.

Mendengar penjelasan pegawainya Marvin bergegas turun dari lantai atas. Marvin mencari ruangan dimana Lia dirawat. Ratna yang tadinya mengintip kini pergi diam-diam. Ratna takut ketahuan sama Danu. Sampailah Marvin didepan pintu kamar sakit tempat Lia di rawat.

Danu terlihat khawatir melihat keadaan Lia, Danu memegang tangan Lia. Marvin dari kaca pintu melihat kejadian itu. Marvin dengan wajah cemburu berbalik lalu pergi meninggalkan ruangan. Beberapa menit kemudian.

"Kak Danu" Lia tersadar, Lia melihat Danu di sampingnya sedang tertidur.

"Syukur lah kamu sudah sadar Lia, aku khawatir dengan kondisi kamu, kamu sudah merasa baikan? " Tanya Danu dengan ekspresi bahagia.

"Kenapa Kak Danu ada disini? Tanya Lia dengan lemah.

" Tadi kamu tiba-tiba pingsan, dan aku langsung membawa kamu ke ruang rawat" Jawab Danu.

"Kamu istirahat dulu, jangan terlalu banyak fikiran dulu" Kata Danu perhatian sama Lia.

Danu mengambil makanan yang ada di meja. Danu menyuapi Lia, keadaan terpaksa Lia menerima niat baik Danu. Danu merasa bahagia sekali bibirnya terus tersenyum. Wajahnya berbinar seperti orang baru mengalami jatuh Cinta.

Marvin masih tidak bisa menerima sikap Danu ke Lia. Marvin pergi keluar meninggalkan R.S, Marvin menelpon pengawalnya menyuruh menyelidiki ada hubungan apa antara Lia dan Danu. Sedangkan Ratna dengan hati gelisah, dia terus berfikir bagaimana caranya menyingkirkan Lia. Ratna mondar-mandir tapi belum juga mempunyai ide.

"Terimakasih sudah mau merawat Lia" Kata Lia sambil tersenyum.

"Sudahlah Lia, ini belum seberapa, aku ingin menebus semua kesalahan ku di masa lalu, niat ku ingin membuat kamu bahagia Lia" Jawab Danu, mata Danu tidak bisa berkedip melihat Lia.

Marvin masih penasaran ada hubungan apa antara Lia dan Danu kenapa mereka begitu sangat dekat. Pandangan Danu ke Lia berbeda. Sebelum Danu pergi keluar.

"Jika tidak keberatan, boleh aku menanyakan sesuatu? " Tanya Lia sambil berbaring lemah.

"Silahkan Lia, aku tidak keberatan kok" Jawab Danu.

"Aku pernah melihat Tuan Marvin beberapa kali di R.S ini, apakah ada keluarganya yang sakit? " Tanya Lia.

Mendengar pertanyaan Lia, Danu bingung mau menjawab apa. Secara Danu tidak mau menyebutkan jabatan Marvin di R.S itu. Karena Danu takut Lia akan melupakan dirinya, Pikir Danu Lia akan mengejar Marvin karena memiliki kekayaan berlimpah.

"Nanti kamu juga akan tahu" Jawab Danu, santai.

"Sekarang kamu istirahat, aku mau melihat pasien yang lain dulu" Kata Danu.

"Baiklah" Jawab Lia detail.

Danu akhirnya meninggalkan Lia sendirian. Lia yang sudah beberapa hari masih di rawat tidak pernah masuk sekolah. Sepulang sekolah Eezar meminta Marvin untuk tidak pulang ke rumah. Eezar ingin ke apartemen Lia. Melihat Eezar yang terus merengek dengan terpaksa membawa Eezar menemui Lia ke R.S. setibanya di sana Eezar menangis melihat Lia yang berbaring pucat.

"Eezar" Kata Lia masih berbaring lemah.

"Aku kangen sama tante" Jawab Eezar memeluk tubuh Lia.

Marvin dengan wajah tampannya, seketika membuat Lia berdebar melihat kedatangannya. Lia berusaha mengalihkan pandangannya dari Marvin. Sepatah katapun tidak keluar dari mulut Marvin. Karena Marvin masih merasa kesal melihat kedekatan Lia dan Danu.

Eezar dan Marvin berlama di R.S, Danu yang sedang berusaha meyakinkan Lia. Kini lebih sering datang ke ruangan Lia. Danu dengan bahagia bisa merawat Lia dengan penuh kasih sayang. Danu tidak pernah memikirkan perkara rumah tangganya dengan Ratna. Karena niat Danu ingin berpisah sudah bulat.

"Sudah waktunya kita pulang" kata Marvin mengajak Eezar.

"Aku mau menemani tante cantik disini pa" Jawab Eezar dengan wajah memohon.

"Biarkan tantenya istirahat dulu, besok kita kesini lagi jenguk tantenya" Jawab Marvin meyakinkan Eezar.

"Kamu jaga kesehatan, jangan memaksakan diri untuk bekerja" Pesan Marvin untuk Lia.

Mendengar perhatian Marvin Lia tersenyum, hatinya berdebar seperti ada yang menari-nari didalamnya. Setiap melihat Marvin Lia tidak bisa melupakan kejadian waktu itu. Marvin juga merasakan hal yang sama.