"Tuan, Nyonya Diana sudah bangun dan ingin bertemu dengan Anda," sebuah berita yang mengejutkan datang dari seberang telepon.
Aiden melirik ke arah Anya dengan tatapan yang tidak tertebak. Setelah keluar dari rumah sakit, Anya terlihat sedikit linglung dan sedih.
Anya bisa merasakan tatapan Aiden padanya dan ia balas memandang suaminya. "Kalau kamu masih harus bekerja, aku bisa pulang naik taksi."
"Aku akan mengantarmu pulang dulu," Aiden menggandeng tangan Anya dengan lembut. "Ibumu akan baik-baik saja. Jangan sedih."
"Aku benar-benar ingin ibu melihat hasil pekerjaanku. Aku ingin memberikan parfum baru buatanku padanya," kata Anya dengan mata memerah.
Aiden merangkul tubuh Anya. "Aku akan mencarikan dokter terbaik untuk merawat ibuku. Aku akan membuatnya bangun sebelum parfummu diluncurkan."
"Baiklah," Anya mengangguk sambil mengedipkan matanya, berusaha untuk menghilangkan tangisnya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com