"Mason menelepon, apakah kamu mau menjawabnya? Barangnya sudah ada di tanganmu," tanya Arka saat melihat ponsel Sabrina yang terus berdering. Sabrina tidak berniat untuk mengangkatnya.
"Mason memiliki niat buruk. Ia tahu bahwa kita bertiga berusaha untuk mencari videonya, tetapi ia tidak berniat menyerahkannya langsung. Ia hanya mengakui bahwa ia berharap aku bisa memilihnya, tetapi ia tidak mengancamku, hanya ingin membantuku untuk menyelesaikan masalah. Ia memiliki sesuatu yang aku butuhkan dan ia mengatakan bahwa ia ingin membantuku. Apakah ia pikir aku bodoh?" Sabrina mendengus dengan dingin. Ia menolak untuk menjawab telepon Mason.
Arka tertawa. "Putri Sabrina memang sangat cerdas."
"Tentu saja!" setelah mendapatkan video itu, Sabrina merasa senang.
"Apakah kamu sudah sarapan?" tanya Arka dengan cemas.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com