"Aku punya satu hal penting lagi yang belum aku katakan padamu. kamu akan menjadi seorang ayah," kata Lili.
"Aku tahu," Aksa memegang kedua pipi Lili dengan tangannya dan menunduk untuk mencium bibirnya.
Lili membalas ciuman itu dengan penuh cinta dan setelah itu, mereka berdua saling berpelukan cukup lama, seolah baru saja menemukan kembali harta berharga yang sempat menghilang dari hidup mereka.
Beberapa hari kemudian, Aksa membawa Lili dan juga Cinta ke rumah Keluarga Atmajaya.
Akhir-akhir ini, Bima semakin pikun dan linglung. Semakin ia tua, ia juga tidur semakin lama. Waktunya untuk terbangun menjadi semakin sedikit.
Dokter menggelengkan kepalanya dengan tidak berdaya setelah memeriksa kondisi Bima.
Maria bertanya dengan cemas. "Dokter, apakah tidak ada cara lain?"
"Tuan Bima sudah tua dan hanya bisa minum obat untuk kondisinya. Menambahkan metode pengobatan lain tidak akan membuat banyak perbedaan. Jadi, jangan paksakan dia," dokter tersebut menghela napas panjang.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com