149 Perang Dingin

"Aku sudah menggosok gigiku. Aku tidak mau makan lagi," kata Aiden dengan dingin.

"Tapi Anya …"

"Bu Hana, aku punya alasanku sendiri. Sudah malam. Beristirahatlah!" sela Aiden sebelum Hana bisa menyelesaikan kalimatnya.

Hana hanya bisa menggelengkan kepalanya dengan tidak berdaya dan meninggalkan kamar Aiden.

Anya masih menangis sambil menyendok makanannya. Setelah menyuapkan dua sendok, rasanya ia tidak ingin makan lagi.

Ia bangkit berdiri dan mulai membersihkan piring-piring di meja. Makanan yang sudah ia buat hari ini tidak tersentuh sama sekali. Dalam hati, ia mengingatkan dirinya untuk tidak memohon di hadapan Aiden. Semakin ia memohon, Aiden akan semakin memandang rendah dirinya.

Hana yang sedang turun melihat Anya sedang membereskan meja. Ia bergegas menghampirinya. "Anya, tanganmu terluka. Jangan terlalu banyak bergerak. Biar aku membantumu."

"Apa yang ia lakukan?" tanya Anya dengan suara pelan.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter