"Tidak seharusnya kamu melakukan hal ini!" kata Diana sambil menggelengkan kepalanya dengan pasrah.
Anya memandang ekspresi kedua ibunya dan mendengar apa yang mereka katakan. Kedua ibunya itu jauh lebih mengenal ayahnya dibandingkan dirinya sehingga ia langsung menyadari apa yang terjadi.
"Jadi benar? Ayah yang mengeluarkan Keara dari penjara? Apakah ayah tahu kalau itu adalah kejahatan?" kata Anya. Dalam hati, ia berulang kali berdoa bahwa tebakannya itu keliru. Tetapi sepertinya doanya tidak bisa dikabulkan kali ini.
Galih memegang kepalanya dengan kedua tangannya dan menundukannya dengan sedih. "Apa yang bisa aku lakukan? Saat aku melihatnya mau mati, mana bisa aku membiarkannya begitu saja? Keara adalah putriku. Semuanya salahku sehingga ia menjadi seperti ini. Aku tidak bisa membiarkannya begitu saja!"
"Galih, jawab pertanyaanku. Apakah kamu menyesal menyelamatkannya?" kata Indah sambil menangis.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com