Anya panik saat melihat dua ibu-ibu ini hendak memukulinya. Kedua wanita itu menghancurkan semua barang di tokonya dan berniat untuk menghajarnya. Ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan.
Secara insting, ia langsung mengeluarkan ponselnya dan menelepon Ainde.
Aiden sedang berada di ruang konferensi, di tengah rapat perusahaan. Tiba-tiba saja, sebuah lagu yang familier terdengar. Lagu itu adalah nada deringnya dan Anya."
Ia menatap ke arah layar ponselnya dan benar, Anya lah yang meneleponnya.
Sejak pernikahan mereka, Anya jarang berinisiatif untuk meneleponnya terlebih dahulu.
Aiden langsung mengangkat panggilan tersebut. Sebelum ia bisa mendengar suara Anya, ia mendengar suara barang pecah belah dari ujung telepon.
"Ada apa?" Aiden langsung berdiri dan keluar dari ruang rapat.
"Seseorang mengatakan bahwa mengalami reaksi alergi dan keracunan karena parfumku. Mereka membuat keributan dan menghancurkan semua barang ..." Anya menahan tangisnya dan suaranya gemetaran.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com