"Hayo kalian ketahuan berbuat mesum di jalanan!" Lelaki itu mendekati Laila dan Hilman. Ia memperhatikan keduanya dan merasa asing. Karena keduanya memang bukan warga desa Wanadadi. "Kalian bukan warga sini? Kenapa masih ada, yang berbuat mesum seperti kalian ini? Sungguh meresahkan!"
Laila bersembunyi di punggung Hilman karena malu. "Tuh, Mas. Kamu ini, nggak bisa nahan sebentar, ngapa? Jadi malu sendiri, kan?" bisik Laila dari belakang Hilman.
Hilman malah terlihat santai ketika orang itu mendekat ke arah Hilman. Hilman tetap tenang tanpa ekspresi apapun. Hal itu membuat lelaki paruh baya itu bingung. Ia sudah memergoki banyak pasangan mesum. Tapi mereka langsung lari kalau tertangkap basah. Tidak seperti Hilman yang malah menghadang di depannya.
"Kamu ngapain malam-malam berciuman di tempat sepi? Dan itu pacarmu juga memakai kerudung juga, apa nggak mau, Mbak? Pakai jilbab tapi kelakuanmu seperti itu?" sindir pria itu sambil mengarahkan senternya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com