Dengan kondisi yang begitu lelah dan emosi yang tinggi, Laila membiarkan Hilman mengambil makanannya. Laila hanya mengambil makanan sedikit untuk dirinya sendiri.
"Kamu makan sedikit, Laila?" Ingin Hilman tertawa, menertawakan sikap Laila yang hanya salah paham, membuat dirinya ngambek seperti itu.
"Apa pedulimu, Mas? Aku makan sedikit juga nggak akan mati. Aku akan mati jika suamiku yang membiarkan istrinya melayani pria lain!" Laila menghabiskan makannya dengan cepat. Kali ini ia benar-benar dibuat emosi oleh Hilman. Walaupun Hilman bercanda pun, Laila tetap tidak bisa menerima. Bagaimana hubungan seperti itu dijadikan bercandaan?
"Ini hanya salah paham, Sayang," goda Hilman. Ia tidak khawatir dengan Laila karena ia masih percaya, Laila memiliki hati yang luas. Walau marah, ia tidak akan bisa lama-lama.
"Sayang-sayang ... maaf, Mas. Aku bukan sayang kamu," ujar Laila yang langsung berdiri dan membereskan piringnya dam membawanya ke tempat cucian piring.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com