Hari semakin siang, matahari semakin terik. Di kebun buah, orang-orang semakin sepi. Apalagi hampir semua pohon buah telah habis. Saat ini suasana semakin sepi. Ayub dan empat temannya saat ini sedang berada di pos bersama Laila dan Hilman. Sementara Rahayu, suami dan anaknya sudah pulang satu jam lalu.
"Wah, buah ini rasanya enak. Coba, deh!" ujar Ayub memberikan buah murbei kepada Neni.
"Ini buah apaan? Kok aku nggak pernah lihat?" tanya Neni. Ia menerima buah yang diberikan oleh Ayub.
Neni menerima buah berwarna ungu kehitaman itu dan mencobanya. Ternyata rasanya manis dan Neni ingin merasakan lagi. Tapi ia urungkan niatnya karena ia tidak melihat Ayub menegang buah yang sama lagi.
"Enggak tahu. Ini buah apa, Kak?" tanya Ayub pada Laila. Ia juga baru memetik buah itu. Letak buah itu memang jauh dari biasanya. Apalagi tanamannya yang tidak tinggi seperti pohon lainnya membuat tidak mudah terlihat orang.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com