Tadi sebenarnya Laila mendengar orang mengetuk pintu. Karena ia sedang melaksanakan sholat, ia tidak bisa menyahut atau membuka pintunya. Ia fokus menyelesaikan kewajibannya. Setelah selesai, ia berdiri tanpa melepas mukenanya.
"Siapa tadi yang mengetuk pintunya, yah?" Laila membuka pintu dan langsung dahinya mendapatkan ketukan dari Hilman. "Aw! Astaghfirullah!"
"Kamu Laila? Maafkan aku! Aku tidak tahu, hahaha!" tawa Hilman karena kejadiannya sama persis seperti tadi.
"Ngapain Mas ketawa? Kamu ketawain aku? Kenapa kamu nakal banget, Mas?" tanya Laila merasa kesal. Dahinya sakit, malah ditertawakan.
Melihat ekspresi wajah lucu dari Laila, membuat Hilman senyam-senyum sendiri. Terlihat sangat imut baginya. Inilah istrinya yang sangat Hilman cintai dan rindukan. Hilman memeluk sang istri karena ia masih kangen.
"Ahh! Jangan sekarang, Mas! Aku belum mandi!" tolak Laila. Ia mengira Hilman meminta jatah padanya karena sudah lama juga mereka berpisah.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com