webnovel

Pernikahan kilat : istriku yang Nakal, Jangan Lari!

Atea seorang gadis muda yang suka usil dan nakal sangat menyukai tantangan. Jordan Mayor Jendral Disebuah Pangkalan Militer di Negara S, yang terkenal dingin dan tanpa ampun, cekatan serta kejam. Di pertemuan dalam perjodohan pernikahan tanpa saling mengenal sebelumnya. " iblis kecil, mau lari kemana kau. kau tidak akan bisa lepas dariku." Kata Jordan berlari mengejar istrinya yang baru saja tiba kota A. "Ingin menangkapku? Kejar kalau bisa. bleeehh... " Atea berlari menuju sebuah taksi yang berhenti di tepi jalan. sebuah tembakan tepat mengenai bak mobil itu, disaat Atea hendak masuk dan naik ke dalam mobil. "Sial! iblis tua itu masih saja sangat tampan dan kuat." Kata Atea dalam hati. "Kau tertangkap lagi, sayang. jangan coba-coba kabur." Suara Jordan disertai derap langkah kakinya yang tegas menghampiri istri kecilnya yang nakal dan suka kabur. sebuah sergapan manis sang mayor yang akan mengikat istri kecil yang nakalnya seumur hidup. "Mampus, masuk kandang buaya lagi." Kata Atea menepuk jidat sambil menoleh kearah Jordan dengan senyum kecil di sudut bibirnya. bagaimana kisah cinta mereka,....dua orang yang beda karakter dan sama-sama keras kepala. ikuti terus ya ceritanya....

Imroatul_hasanah · Urban
Not enough ratings
19 Chs

5. Aku tidak sengaja, hanya sebuah kesalahan saja

Atea menuju kamar Bayu untuk mengajaknya makan siang bersama, setelah itu baru menemui nenek mereka, karena nenek mereka sekarang masih tidur siang.

"Kakak..." panggil atea sembari memeluk punggung Bayu yang sedang duduk di atas tempat tidur dengan manja. sudah lama mereka tidak bertemu karena Bayu selalu sibuk dan tidak bisa pulang untuk sekedar melepas rindu sejenak.

Bayu mencium kening atea dengan lembut.

" ada apa adikku yang cantik dan super nakal ini..." ucap Bayu dengan senyuman manisnya yang membuat hati atea tenang. perlakuan dan sikap Bayu tentu berbeda saat di camp dan di rumah. kalau di rumah ia bisa sangat lembut.

" makan yuk... lapar nih. eh..bik Inah masak makanan kesukaan kita lho. kakak sudah lama to tidak makan masak makanan bik Inah" ucap atea sambil menarik tangan Bayu untuk mengajaknya keluar kamar menuju meja makan. momen seperti ini sangat jarang bisa mereka nikmati bersama. kesibukan Bayu sebagai prajurit membuatnya jarang bisa pulang ke rumah. atea juga masih seorang pelajar SMA yang tinggal di asrama. keduanya menjadi jarang sekali bisa bertemu, kecuali pada saat musim liburan sekolah dan Bayu kebetulan pulang dari camp.

Bayu hanya menghela nafas dan tersenyum pasrah dengan keinginan adik perempuannya itu. "hemm... ayo, kakak juga lapar." jawab Bayu yang berjalan mengikuti atea menuju ruang makan. sesampainya di meja makan, mereka berdua makan dengan lahapnya.

" hemm... kamu benar atea. enak banget masakan bik Inah ini. makanan ini yang selalu membuat aku ketag dan kangen rumah." ucap Bayu yang sudah lama tidak merasakan lezatnya masakan rumahan buatan nenek dan pelayan rumahnya itu.

" ah... kak Bayu jahat deh! masak kangen rumah cuma gara-gara kangen masakan bik Inah. apa kak Bayu tidak kangen sama aku yang imut ini?" gerutu atea cemberut. padahal atea sudah berharap lebih dan bisa menghabiskan liburan dengan kakak laki-lakinya itu dengan bahagia, sebelum ia harus kembali aktif bersekolah lagi.

Bayu cuma tersenyum, di dunia ini tidak ada cewek yang paling ia ingin lihat senyumannya kecuali atea, Bayu ingin atea selalu bahagia karena atea sekarang adalah tanggungjawab Bayu setelah kedua orangtuanya meninggal.

" Jika bukan karena kamu membuat masalah di camp kemarin mungkin aku juga belum bisa pulang apalagi sampai cuti 2 hari. mayor itu bukan orang yang mudah memberi izin kepada bawahannya pulang kecuali dalam keadaan mendesak" jelas Bayu.

" Pelit amat sih, si Jordan itu. emm...emang orangnya ganteng, tubuhnya juga bagus, kulitnya putih, tinggi atletis bangetlah. kalau cewek yang yang cuma sekali lihat dia pasti mengatakan dia cowok sempurna tetapi bagi aku dia itu cowok paling nyebelin banget, amit amit deh jangan sampai punya cowok apa lagi suami kayak dia" ucap atea panjang lebar.

Bayu memandang atea dengan muka yang serius" atea...kakak mau tanya serius sama kamu. apa kemarin kamu dan Jordan benar-benar tidak terjadi apa-apa, kakak khawatir karena semua orang yang ada disana melihat kalian keluar dari kamar dengan pakaian tidak lengkap dan acak-acakan begitu, jelas akan berpikiran negatif. laki-laki dan perempuan dalam satu kamar sepi hanya berdua dan ketika keluar yang kamu cuma pakai kemeja atasan milik mayor dan mayor juga cuma pakai celana pendek begitu. semua orang pasti berpikir kalian baru saja melakukan sesuatu" jelas Bayu.

" Kak Bayu, atea harus jelasin gimana lagi sih biar kakak percaya. aku sama dia kemarin gak ngapa-ngapain beneran deh. aku cuma pinjam kamar mandinya karena sudah kebelet, toh kamar mandi kakak yang dikamar rusak kan...masak iya aku buang air tanpa cebok dan juga sekalian mandi karena badanku lengket semua seharian tidak mandi. ya mana aku tahu kalau itu kamarnya si cowok nyebelin itu, pas aku nyari kamar mandi ya cuma kamar itu saja yang tidak terkunci lho, jadi aku masuk aja. mana aku tahu kalau dia bakal balik ke kamar cepat saat aku mandi" jelas atea

" kamu ngomong apa? saat mandi..." Bayu yang kaget dengan ucapan atea. atea cuma menganggukkan kepala.

" ya ampun atea...jadi dia melihat semuanya" ucap Bayu sedikit kecewa mendengar tubuh adik kesayangannya dilihat laki-laki yang belum menjadi suaminya.

" maaf kak... ini benar tidak sengaja, dia juga langsung melempar handuk kepadaku" atea berusaha menjelaskan agar Bayu tidak kecewa dan merasa gagal menjaganya.

------

Sore hari Atea dan Bayu menemui nenek mereka yang setiap sore punya kebiasaan minum teh di halaman belakang dekat kolam ikan. nenek Irma tersenyum manis seperti biasanya ketika dihadapan kedua cucunya, seperti melihat anaknya sendiri.

" Nenek... Atea berhasil membawa kak Bayu pulang lho...he...he" ucap atea sambil tersenyum.

" kamu pasti nakal ya... bagaimana bisa kamu membuat kakakmu bisa pulang dengan begitu mudah, hayo...bukannya kemarin izinnya sama nenek menginap dirumahnya Nina sahabatmu. kok pulangnya sama Bayu...tidak mungkin kak Bayu menjemput kamu dari rumah Nina" ucap nek Siti.

"ituu...." ucap atea sambil garuk-garuk kepala.

Bayu mendekat dan duduk disamping nenek nya" itu jelaslah nek, kalau tidak gara-gara gadis nakal ini bikin heboh satu camp mana mungkin aku bisa pulang dan cuti 2 hari. mana yang dia ganggu mayor Jordan lagi, bikin aku deg degan seperti jantungku mau copot saja".

" Dasar kamu anak nakal ya Atea ini...jangan membuat kakakmu khawatir lagi ya" ucap nenek siti memukul pantat Atea. nenek Siti gemas, cucu wanitanya yang satu ini memang sedikit bandel dan suka membuat masalah.

"aduh nenek sakit tahu..." rintihan Atea dengan wajah cemberut.

mereka mengobrol santai dengan menikmati secangkir teh yang disuguhkan oleh bik Inah juga ditemani sedikit camilan pelengkapnya. mereka tertawa dan bercanda bersama, sungguh momen yang sangat indah dipandang tetapi bagi keluarga ini hal seperti ini tidak bisa dinikmati setiap harinya, hanya bisa terjadi jika Bayu dan atea pulang ke rumah atau sedang liburan.

Jika musim sekolah sudah dimulai lagi maka atea juga harus meninggalkan neneknya dengan bik Inah sendiri di rumah karena Atea harus tinggal di asrama sekolah, begitupun Bayu jika tidak mendapatkan cuti libur maka dia harus tinggal di camp Militer.

" Bayu...kapan kamu nikah, nenek ini sudah tua waktu nenek mungkin sudah tidak banyak. nenek ingin melihat cucu-cucu nenek ada yang menjaga dan merawatnya sebelum nenek meninggal" ucap nenek Siti penuh harap.

------****-------

hai readers....

Dukung novel ini dengan cara :

1. simpan di library

2.kirimkan power stone (PS)

3. tinggalkan komentar dan review terbaik

terimakasih.... atas dukungannya yang di berikan kepada karya saya. happy reading