webnovel

No!

Terasa menyenangkan bisa bersama kalian, dan aku sadar jika semua idol di luar sana juga memiliki perasaan yang sama seperti ku. Tidak akan menyenangkan jika tidak ada pembenci. Kedua nya saling menyatu dan membuat ku menjalani nya dengan seimbang. Ada penggemar dan pembenci, tuhan menciptakan nya dengan baik memang.

------

Chessy terus mengobati beberapa luka yang ada di tangan, dan wajah Adam. Berkali kali pria itu terus mengaduh kesakitan.

Pukul sembilan malam waktu Korea, dan Chessy tidak merasa ngantuk juga. Dia kesal karena tugas yang terus menumpuk, jadi nya Adam membawa Chessy berjalan jalan di sekitaran Hongdae.

Chessy mengambil es krim, chuross dan lain lain nya. Sampai akhir nya mereka baru sadar jika tidak ada satu pun orang yang melihat mereka di sana.

"Liat deh pasangan jelek itu. Astaga... amit amit yah!" Kata anak anak muda yang umur nya dua puluhan.

Chessy menggeleng, biarkan mereka bergosip ria. Yang pasti ketika ada waktu nya Chessy akan menunjukkan wajah nya yang cantik. Make up yang di pasang dia benar benar manjur bahkan tidak ada satu pun orang yang mengenal nya.

"Kamu mau pindah tempat? Aku ada tempat yang spesial di sekitaran sini." Kata Adam.

Chessy mengangguk, panas sekali rasa nya menatap beberapa orang yang ada di sini. Apalagi saat mendengar kan kalimat kalimat cabe rawit dari mereka. Seakan akan ingin rasa nya menonjok tuh mulut.

Adam menyapa seorang ibu ibu yang usia nya empat puluhan.

"Ya! Jongi! Kamu datang lagi. Hahahaha.... siapa wanita itu? Apakah, ehem ehem!" Ucap ibu itu sambil menatap Chessy

Chessy bertanya, apa itu ehem ehem? Apakah itu kata korea yang belum dia mengerti?

"Semoga aja Bi. Pesan sup ayam nya dua ya Bi. Sama minuman nya terserah aja lah." Kata Adam seenak nya.

Cheesy meraih buku menu di sana. Lalu menatap ponsel nya, melihat instagram tepat nya. Ada banyak sekali berita tentang blackout di sana, bahkan Chessy tidak menyangka jika orang orang yang mengetik artikel ini begitu cermat.

"Jongi! Kamu ini udah dapet kerja belum? Terus rambut nya itu ya mbok di potong Jongi... kumis nya di cukur! Biar dapet cewek yang cantik." Kata Bibi.

Nama nya bibi Ahn. Pemilik tempat makan ini. Adam hanya menyeringai nya saja.

"Dia juga cantik kok Bi." Kata Adam yang membela Chessy juga.

Makanan ada di depan mereka. Dengan cepat Chessy segera menarik plastik sumpit dan mulai memakan nya. Ada mie kuah juga di sana, ini sangat lah makan malam yang paling menyenangkan.

Chessy merasa jika menari malah membuat nya kurus, dan karena itu juga dia sering telat makan.

"Dia tidak tahu kalau kamu idol?" Tanya Chessy.

"Tidak. Lagi pula aku ingin hidup seperti ini. Jauh lebih menyenangkan rasa nya." Kata Adam.

"Eum.... Tapi aku yakin grup mu akan lebih bersinar juga. Bisa jadi kamu akan terus di ikuti manager mu nanti." Kata Chessy yang setengah curhat cerita nya.

"Hahahaha... semoga saja. Bang RM lagi kerja keras untuk itu...." Ucap Adam.

Chessy tidak mengatakan betapa susah nya dia sekarang yang telah bersinar. Mungkin Chessy akan merasakan nya yang lebih nanti. Chessy menatap Adam dan menyuruh nya untuk mengantarkan pulang.

Karena tadi Chessy ngira Adam om om dia jadi sedikit trauma sekarang. Apalagi apartemen mereka yang sedikit lebih pelosok. Dan jauh banget dari jangkauan para warga.

Adam mengangguk, segera membayar makanan itu. Chessy tidak bawa dompet, bodo banget dia emang. Di antara mereka juga tidak ada yang nama nya ribut ribut gak jelas lagi.

Satu, dua, tiga, empat, lima, enam, tujuh, delapan, dan sembilan. Ada sembilan orang di sana dan sembilan sembilan nya tidak sadar jika idol yang sedang dia bicarakan ada di depan nya sekarang. Adam menahan tawa setiap kali melihat para pemuda di sana.

"Chessy ya. Usia mu jauh lebih tua dari ku, hanya beberpa bulan. Tapi... kenapa kau terlihat begitu muda dari ku? Apa kamu melakukan operasi plastik? Seperti yang mereka bilang." Tanya Adam

"Menurut mu?" Tanya Chessy sambil terus menyeruput teh hangat nya. Chessy penggemar teh, itu yang harus kalian tahu.

"Lo kayak nya gak oplas sih. Soal nya... keliatan dari mata lo. Indah banget." Kata Chessy

Chessy refleks memukul nya pelan. Adam tertawa sambil menunggu jawaban dari Chessy

"Gue gak operasi plastik. Bahkan sajangnim gue ngelarang melakukan nya. Karena apa? Karena dia takut kondisi kami bakalan terjadi apa apa. Efek nya. Efek oplas kan agar serem." Jawab Chessy

Adam bertepuk tangan, ga menyangka bakalan ketemu sama orang se cantik Chessy ini. Cheasy menunjuk apartemen nya.

Karena Adam tadi menganggap nya cantik alami, Chessy jadi sedikit salting tidak menyangka akan ada seseorang yang bisa menatap nya dengan penuh realita. Biasa nya semua orang menganggap Chessy melakukan operasi.

"Makasih ya kook. Makanan nya enak banget." Kata Chessy

Adam mengangguk. Dia melambaikan tangan nya.

Tapi entah kenapa mereka sama sama diam dan saling tatap. Sama sama memikirkan dan bicara lewat pandangan mata mereka. Adam memberikan teh Chessy

"Makasih." Chessy menerima teh yang di belikan Adam lebih itu.

Tapi sesuatu membuat nya ketakutan.

"Hwa!! Ular!" Teriak Chessy yang langsung tersandung dan bibir nya malah jatuh ke seseorang.

Chuup. Adam dan Chessya sama sama terkejut. Mereka saling tatap, langsung melepaskan ciuman tak di sengaja itu.

Adam dan Chessy membungkuk minta maaf.

"Hwa!" Teriak Chessy lagi.

Adam menatap ular ular itu. Hanya ular ular mainan. Dan sekarang mereka saling tatap lagi.

"Owh! Gue balik dulu yah. Bye!" Teriak Chessy yang langsung lari terbirit birit masuk ke dalam rumah.

Adam memegang bibir nya dan tersenyum riang. Rasa nya semua.... Rasa rindu nya dengan Chessy terbayarkan. Meski dengan ciuman tak di sengaja.

.

.

.

Chessy terus terus an berpikir apakah Adam menganggap nya aneh hanya karena Chessy tidak sengaja melompat? Chessy memegang bibir nya dan merasa ketakutan juga.

"Rose ya. Apakah jika.... misal nih. Lo gak sengaja cium orang kan, kira kura respon orang nya kek gimana?" Tanya Chessy

Rose mengerutkan kening nya, merasa aneh dengan yang di katakan oleh teman nya ini.

"Kenapa kamu bertanya?" Tanya Rose dengan aneh.

"Eum... eum... jawablah saja!" Teriak Chessy yang makin panik.

"Eh. Eh... iya iya. Yang pasti respon orang nya seneng lah Chessy. Dia pasti juga mikir kayak kamu gini. Emang kamu baru aja melakukan nya?" Tanya Rose sambil cengengesan.

"Enak saja! Sana!" Teriak Chessy

Buk! Rosa mengulurkan lidah dan menepuk pantat nya.

"Gak kena! Wek..." Ejek Rosa

Next chapter