Kini Chessy sedang menyandarkan punggungnya pada pintu kamar Chessy yang tertutup rapat setelah gadis itu memaki dan mengutuknya dengan sumpah serapah yang masih terngiang-ngiang di telinga Adam. Untung saja Pin tidak ada di dalam rumah, di rumah ini hanya menyisakan Chessy dan Adam saja.
Ia bisa mendengarkan sayup-sayup suara isakan tangis Chessy dikeheningan malam.
"Maafin aku Chessy... Aku tidak bermaksud untuk mengungkit semuanya.... Aku tidak bermaksud untuk membuat mu sedih... Maafkan aku... Maafkan aku telah menjadi..."
Kalimat Adam mengambang di udara.
"....pria brengsek." Lanjutnya.
Dia menghembuskan napasnya merasakan dadanya yang semakin sering sesak saat ini. Dia beranjak untuk berdiri, tapi tiba tiba saja gadis itu membuka pintunya.
"Ke-kenapa?" Tanya Adam takut melihat wajah flat Chessy tanpa ekspresi itu.
"Aku mau ada komitmen di antara kita!" Kata Chessy dengan seruannya yang terdengar serius.
"Apa?"
Support your favorite authors and translators in webnovel.com