webnovel

Ke pedesaan

Arjun sendiri dapat melihat perubahan wajah Aris.Di dalam hatinya dia tersenyum senang.Dia tahu bahwa pria yang berdiri di hadapannya ini menyukai kiran.Dan dia sangat puas kiran adalah miliknya sekaramg dan tak akan dia biarkan Aris untuk mendekati istrinya lagi.

Merasah suasana sudah berubah menjadi kaku dan canggung lila akhirnya bersuara."Mau diam di sini aja atau kita pergi sekarang? Aris kan udah nyampe,,kita bisah selesaikan tugas kita kia.Waktunya udah kepepet ni dan juga udah keburu sore."lila mencoba untuk mencairkan suasana.

Kiran,Arjun dan Aris sudah menatap lila.Kiran pun mengangguk sambil mengulas senyuman.

"Oh iya mas,,,,aku akan pergi bersama Aris dan lila.Soalnya Desa yang mau kita tujuh lumayan jauh dari sini dan Aris lah yang memberitahu tempat desa itu.Soalnya aku dan lila bingung mau ke desa mana.kata kiran menatap Arjun.

Aris mencoba untuk bersikap biasa-biasa saja walaupun hatinya begitu terluka.

"Tidak,,,,aku akan ikut juga bersama kalian.ucap Arjun dengan santai

Kiran dan lila terbengong mendengar pria itu mau ikut bersama mereka.

"Tapi mas,,,,

"Tidak apa-apa kiran,,,biar kita ramai-ramai perginya,,kan sekalian kita jalan-jalan.Biar aku bersama lila naik mobilku dan kau bersama suamimu.Kata Aris memotong perkataan kiran sambil mencoba untuk tersenyum walau senyumnya begitu kaku.

Kiran dapat menangkap sesuatu saat melihat senyuman Aris yang seperti terpaksa.Dia belum pernah melihat wajah sahabatnya seperti itu.Seperti menahan sesuatu dalam dirinya.Dalam pikirannya gadis itu bertanya-tanya ada apa dengan pria itu.

"Ya sudah,,,,baiklah,aku nitip motor aku dulu di bengkel teman aku di ujung pasar.setelahnya lila langsung pergi meninggalkan mereka pergi mengambil motornya.

"Ya sudah,,,aku mau kemobilku.kata Aris.

kiran hanya mengangguk sambil terus memperhatikan Aris yang sudah berjalan pergi menuju mobilnya.Pikirannya terus saja memikirkan sahabatnya itu.

Bukannya Arjun tidak tahu gadis itu sedang memperhatikan pria itu,tetapi dia membiarkan saja.

"Hei gadis tukang ngelamun,,,ayo kita pergi juga..!! setelahnya Arjun langsung menarik tangan kiran menuju mobilnya yang tak terlalu jauh dari tempat mereka.

Kiran menghela napas pelan mengikuti saja.Begitu sampai di depan mobil,kiran nampak memperhatikan kendaraan itu.keningnya mengkerut terus memperhatikan mobik suaminya itu."Bukanya ini mobil yang aku lihat tadi,,mobil yang di naiki pria yang aku kira mas Arjun.pikirnya dalam hati.

Melihat kiran yang kembali bengong Arjun menghela napas panjang sambil berkacak pinggang memperhatikan kiran.Dia tak menyadari tentang mobilnya yang terus saja di perhatikan gadis itu."Kia sayang ayo buruan naik,,,udah di bukakan pintu mobilnya,eh malah bengong.Ada apa,,? apa yang sedang kamu pikirkan.? kata Arjun.

Kiran tersadar dan tersenyum ke arah Arjun."Ah mungkin ini hanya perasaanku saja yang terlalu bahagia,,,mungkin saja ada yang sama dengan mobil mas Arjun.ucap kiran lagi di dalam hatinya sambil menggeleng-gelengkan kepalanya dan segera masuk ke dalam mobil.

Arjun kembali mengkerutkan kaningnya melihat tingkah istrinya itu.dan juga segera masuk ke dalam mobil.

*****

Sepanjang perjalanan di dalam mobil Aris hanya diam saja sambil menyetir.Tak sedikitpun dia berbicara pad Lila.Lila pun tak berani untuk berbicara apa lagi melihat wajah pria itu yang terlihat sedang kusut.dan juga jantungnya yang terus berdetak tak karuan berada di mobil berdua saja dengan pria itu.

"Maaf ya kalau kami merepotkanmu,,,ucap lila yang sudah merasah tak nyaman dengan keheningan.

Aris menoleh ke sampingnya melihat lila sekilas sambil mengulas senyumnya dan kembali melihat kedepan.

"Tidak masalah buatku,,aku juga tidak akan pernah bisah menolak permintaan kiran sahabatku.Kata Aris sambil tetap fokus menyetir.

Lila tahu kiran lah yang meminta tolong kepada Aris.Tetapi dia tak tahu alasan kiran melakukannya.

"Aku lihat kau begitu sangat perhatian terhadap kiran.kata lila lagi sambil pandangannya melihat lurus kedepan.

Aris tertawa kecil melihat lila di sebelehnya.Dia menghela napas berat."Kiran adalah sahabatku sejak kami kecil.Aku lebih tua 5 tahun darinya.Sejak kecil kita selalu bersama sampai akhirnya aku terpaksa harus meninggalkan dia.Aku harus pergi menyelesaikan studiku di luar negri.Kata Aris.mata tetap memandang lurus kedepan.

Lila tersenyum sekilas melihat Aris."Aku tahu kau juga sangat mencintai kiran bukan cuman sekedar sahabat.Kata lila dalam hatinya.Entah mengapa hatinya terasa begitu sakit saat memikirkan tentang perasaan pria yang sedang duduk menyetir di sampinya itu.

lila menyandarkan kepalanya di jok tempat duduk,dan mencoba untuk memejamkan matanya.biar cuman sebentar dirinya untuk beristirahat.setidaknya bisah untuk mengurangi rasa lelahnya.

Setelah menempu perjalanan hampir dua jam lebih mereka telah sampai di sebuah pedesaan.Mereka memasuki sebuah jalanan yang penuh dengan batu-batuan kecil masih berlapis tanah.Namum terlihat suasananya yang begitu sangat imdah dan sejuh.Berbeda dengan perkotaan yang begitu benyak polusi.Sepanjang jalan mereka melihat para warga yang sedang melakukan rutinitas mereka.

Mobil Aris berhenti.Arjun pun menghentikan mobilnya yang memang berada di belakang mobil Aris.

Aris turun dari mobilnya bersama lila menghampiri salah satu warga yang sedang berjalan kaki.Tak lama setelahnya lila menghampiri mobil Arjun.Arjun menurunkan kaca mobilnya.

"Kita parkir di depan,,,soalnya kata bapak itu mobil gak bisah masuk.lila melihat ke Arah bapak-bapak yang di tanyai mereka tadi."Kita jalan kaki kerumah kepala desanya.Kata lila dari luar mobil.

Kiran mengangguk dan segera turun dari mobil.Arjun dan Aris memarkirkan mobil mereka di pekarangan rumah warga yang cukup luas namun terlihat tak berpenghuni.

Mereka berjalan dengan di antarkan seorang bapak separu baya yang mereka tanyakan tadi.Sepanjang jalan menuju rumah kepala desa mereka di perhatikan oleh warga yang berpapasan dengan mereka di jalan.Apalagi saat berpapasan dengan gadis-gadis desanya yang terlihat senyum-senyum malu melihat pada dua orang pria yang begitu tampan memasuki desa mereka.

Tak butuh waktu lama mereka telah sampai di depan rumah kepala desa itu.

"Asalamualaikum,,,,ucap bapak separuh baya itu.

"Waalaikum salam,,,,balas seseorang dari dalam rumah yang terlihat sederhana namun cukup besar untuk ukuran rumah di desa.

Seorang pria paru baya keluar dari dalam rumah hanya mengenakan sarung dengan memakai kaos dalam.Tak lupa kopia hitam di kepalanya.

"Eh pak selamet,,,ada apa pak,,? ucap pria paru baya itu dengan tersenyum ramah.

pak selamet pun juga tersenyum ramah."Ini loh pak wahyu,,,ada anak-anak dari kota mau bertemu dengan pak wahyu.kata pak selamet dengan sopan sambil melihat ke arah Arjun,Aris,kiran dan lila.

Pak wahyu yang adalah kepala desa di desa itu memperhatikan mereka berempat dengan tersenyum sangat ramah.Kiran,lila dan Aris membalas tersenyum sedangkan Arjun hanya bersikap biasa-biasa saja dengan memasang wajah datarnya.

😊😊😊😊😊

catatan penulis:

Maaf ya kalau masih banyak typo bertebaran di mana-mana,,🙏

"Ni aku asal-asal aja nulis tentang tugas kuliah,,,nanya kakak lagi aku nya malu,coalnya di tanyain buat apaan nanya-nanya kaya gitu terus.kakak aku gak tahu aja itu aku mau tulis di novel aku😊😀 uda perna di kasi tahu,caman dikit aja.yang aku tahu kakak aku cuman perna pergi kkn di sebuah desa itu aja.😀😀 harap maklum ya semuanya...😊😘😘