webnovel

Perjalanan Cinta KIRA

Shakira Chairunisa yang ingin menyelamatkan ayahnya dari kesalahan masa lalu, akhirnya setuju untuk menikah dengan seorang pemuda kaya usia 30 tahun bernama Ryan Adiantara, pemilik kerajaan bisnis Rich Tech Company. Pernikahan tanpa cinta yang dilandasi oleh dendam Ryan kepada ayah istrinya membuat kehidupan wanita berusia sembilan belas tahun itu hidup bagaikan dalam neraka. Ditambah dengan penyakit mental yang di derita Ryan, membuat semua menjadi semakin berat dari hari ke hari untuk Kira. Akankah keberuntungan berpihak pada Kira? Bisakah Kira bertahan dengan semua kesulitan yang dialaminya? Akankah Kira mampu memperjuangkan masa depan dan kebebasannya dari belenggu kekejaman Ryan? Mimpi untuk menjadi seorang scientist.. Akankah itu terwujud? Ikuti kelanjutan kisahnya dalam novel bergenre romantic - Perjalanan Cinta KIRA

Ri_Chi_Rich · Urban
Not enough ratings
102 Chs

Pertemuan Pertama

"Pegang tanganku!" Ryan memberikan tangannya kepada Kira yang terlihat cemas saat helikopter sudah mendekat.

"Ryan, apa tidak bisa kita menggunakan mobil saja? Kemarin aku ke Bandung juga pakai mobil?" Kira mencoba memberikan saran lain selain helikopter

"Apa katamu? Apa kau menyuruhku tua di jalan?" Ryan sudah menuding-nuding kepala Kira dengan jari telunjuknya setelah mendengar saran dari Kira.

"Ih, singkirkan tanganmu dari keningku, Ryan!" Kira mencoba mengusir tangan Ryan yang masih menuding-nuding kepalanya dan kemudian memegang tangan Ryan lalu memasukkan ke dalam cadarnya dan menggigit tangan Ryan.

"Hei, apa yang kau lakukan?" tanya Ryan kesal sambil menarik tangannya yang baru saja digigit oleh Kira

"Kalau kau begitu lagi, aku akan menggigit lagi lebih keras!" jawab Kira sekenanya lalu tangannya merangkul tubuh Ryan.

"Hei apa maumu kau baru saja melukai tanganku! menjauhlah dariku!" Ryan mencoba mengusir kira yang sudah menempel ke tubuhnya Karena rasa kesal Kira berani menggigit tangannya

"Kau serius menyuruhku pergi? Jadi kau mau aku pergi dari sisimu sekarang? jadi itu maumu Ryan?"

"Shakira Chairunisa! kau tahu, Nada bicaramu baru saja seperti mengancamku!" Protes Ryan kesal kepada Kira yang membuat masalah padanya di saat helikopter sudah mendarat dan menunggu mereka naik ke dalamnya

"Aku takut, Ryan, Ayolah... kita naik mobil aja ya!" pinta Kira kepada Ryan dengan suara berbisik pelan

"Ah, jadi dia membuatku kesal seperti ini, sengaja untuk memancing supaya mau naik mobil kan! Awas kau Shakira Khairunnisa! Aku tak mau Tersiksa Lagi dengan naik mobil sejauh itu," gumam Ryan di dalam hatinya, lalu akhirnya tak ada pilihan lain bagi Ryan selain menggendong kira pada kedua tangannya dan memasukkan kira paksa ke dalam helikopter.

"Ah, dia ternyata tahu kalau aku memang mencari masalah dengannya untuk tujuan menghindar dari helikopter ini! Kau sangat pintar Ryan!" Kira sangat kesal, dan di atas helikopter Kira terus memegangi tangan Ryan dengan erat

"hahaha! Dia benar-benar ketakutan ternyata! rasakan Kau Shakira Chairunisa! jangan coba-coba menggoda aku lagi! sekarang aku tahu ketakutanmu, dan aku akan selalu menggunakan cara ini apabila kau membuatku kesal!" Kira yang memang sangat takut pada helikopter, berpegangan erat pada Ryan hingga akhirnya tertidur saking ketakutannya di dalam pelukan Ryan.

"Shakira Chairunisa bangunlah! Kita sudah sampai!" Ryan berbisik ditelinga Kira dan membuat Kira tersadar bahwa mereka sudah ada di Millenium Tower

"Wah syukurlah kita selamat!" suara Kira terdengar sangat riang ditelinga Ryan

"Hah memang kau pikir kita takkan selamat?"

"Aku sering lihat di film-film Hollywood banyak helikopter jatuh di udara itu sangat mengerikan Ryan" jawab Kira menceritakan alasannya takut dengan helikopter, sambil berjalan keluar dari helikopter yang sengaja mesinnya diminta Ryan untuk dimatikan dulu sebelum kita turun.

"Jangan lagi nonton film yang aneh-aneh! Mulai sekarang, kau hanya boleh nonton film bersamaku!" perintah Ryan sambil berjalan masuk kedalam lift bersama Kira

"Baiklah suamiku, Kita nonton film drama aja ya Aku suka film drama." Celetuk Kira pada Ryan

"Jangan mimpi Kau!" jawab Ryan singkat yang menunjukkan ketidaksukaannya pada genre film tersebut sambil menarik tangan kira keluar dari lift lalu masuk ke dalam penthouse-nya

Tiiiiiit

pintu penthouse terbuka

dan seorang anak laki-laki kecil berusia 10 tahunan duduk di kursi ruang tamu sambil menonton televisi, lalu menengok menatap kearah Ryan dan Kira

"Mom bilang, aku harus tinggal dengan daddy mulai sekarang." anak itu duduk tanpa ekspresi dan menatap Ryan menjelaskan Kenapa dia berada di sana lalu anak itu menatap Kira dan mengeluarkan beberapa kalimat lagi " apa dia istrimu, Dad? atau ajudanmu?"

"Istriku, bersikap sopanlah padanya." Ryan sudah ingin melangkah meninggalkan anak itu di ruang tamu, tapi Kira menahan langkah Ryan dan menatap ke anak laki-laki yang juga menatap kearah Kira

"Ryan Berhentilah dulu!" Kira lalu melepaskan tangan Ryan dan mendekat ke anak itu setelah menyelesaikan kata-katanya

"Siapa namamu?" tanya Kira yang duduk di sampingnya

"Andre." jawab anak itu singkat sambil menatap Kira

"Oke Andre, nama ku Kira. Apa kau sudah makan?" Sapa Kira sambil melepaskan cadarnya

"Shakira Chairunnisa Siapa yang mengizinkannya untuk membuka itu?" protes Ryan pada Kira yang membuka cadarnya tanpa izin Ryan di depan orang lain

"suamiku, Andre anakmu bukan orang lain! Andre akan takut kepadaku kalau aku memakai cadar ini. tolong Mengertilah suamiku!" lalu Kira memalingkan wajahnya dari Ryan kembali menatap Andre, dan menyapanya lagi. "apa kau sudah makan, Andre?"

Andre menggeleng. "Aku hanya makan buah yang ada di kulkas saja." jawab Andre jujur, pada Kira

"Kau mau makan apa, Andre?" tanya Kira kembali, sambil tersenyum pada Andre

"pancake. kau bisa membuatkanku pancake?"

"Hey, jangan berani menyuruhnya masak! kalau kau mau pancake, bilang padaku, akan aku suruh koki melayanimu! Bersikaplah sopan padanya!" Ryan sudah menyanggah tak senang dengan sikap Andre yang memerintah Kira.

"Ryan, jangan kasar padanya!" Kira berbalik menatap Ryan dan melotot pada Ryan

"Hey, ada apa denganmu? kenapa menatapku begitu?" Ryan mengomentari tatapan Kira ang baru pertama kali seperti itu padanya

"Diamlah dulu!" pinta Kira pada Ryan, lalu balik menatap Andre. "Tunggu, aku akan buatkan kau pancake." jawab Kira sambil tersenyum pada Andre dan langsung bergegas ke dapur

"Hey, apa kau bisa membuat pancake?" Ryan berteriak lagi, sambil berjalan menghampiri Kira

"Bisa. sudah diamlah! Temani saja Andre bermain, biar aku buat pancake. kalau sudah matang, aku akan memangil kalian berdua!" perintah Kira, sambil menahan Ryan dengan dua tangannya untuk tak mengikuti Kira ke dapur.

Ryan tak bisa lagi menolak permintaan Kira, dan akhirnya, Ryan membiarkan Kira membuat pancake, dan dirinya, duduk di sofa menemani Andre.

"bagaimana hidup selama ini? " Tanya Ryan pada Andre setelah sekitar lima menit mereka hanya Duduk diam di sofa menatap televisi tanpa ada pembicaraan apa-apa

"Aku baik. mom menyekolahkanku di sekolah asrama internasional sejak usiaku enam tahun dan juga aku punya guru les bahasa Indonesia yang datang ke asrama seminggu tiga kali. mom bilang, daddy orang Indonesia. " jawab Andre sambil menatap Ryan

"apa yang mom katakan saat meninggalkanmu disini?"

"Kau punya istri yang bisa jadi pengasuhku." Jawab Andre to the point.

"Jey, istriku bukan pengasuhmu! jangan sekali-kali kau minta dia mengasuhmu! aku bbisa mengusirmu ke jalan! kalau kau butuh pengasuh, aku bisa memberikannya untukmu!" jawab Ryan refleks saat mendengar kata-kata Andre

Andre menggeleng. "Kau pikir aku anak kecil yang butuh pengasuh?" jawab Andre pada Ryan sambil bersandara di sofa, tanpa mnoleh ke Ryan dan mengganti channel tivinya

"Hah, liat kau.. siapa yang mengajarimu bicara tak sopan seperti itu?"

"ini style-ku. kau jangan ikut campur, dad!" jawab Andre lagi, sambil melirik Ryan

"Wah, beraninya kau padaku!"

"Ryan, dia hanya anak kecil, jangan kau berbat macam-macam denganya! duduklah lagi di tempat dudukmu!" Kira berteriak dari arah dapur dan sudah melotot menatap ke Ryan yang sudah berdiri ingin memberikan pelajaran pada Andre

"Huffffh... kalau bukan karena kau, Kira.. habis sudah anak ini!" Ryan bergumam dalam hatinya

Andre lalu menatap kearah dapur melihat kira

"hei. Siapa yang menyuruhmu menatapnya?" Tanya Rian agak kesal dengan tatapan Andre ke Kira

"Ibu tiriku baik dad!" Jawaban Jujur dari Andre

"Hahaha! Kenapa Kau bisa bilang begitu?"

"Anak ini sungguh menyebalkan! Gayanya sangat tidak sopan, tapi tidak sulit untuk bicara dengannya. Aku Sempat berpikir bahwa dia tidak menyukaiku Setelah lama aku tinggalkan pergi dan dia hanya tinggal bersama Cassandra. Tapi ternyata, Dia sangat mudah menerimaku bahkan menerima Shakira Chairunisa." Ryan merasa lebih tenang setelah berbicara dengan Andre dan tahu bagaimana sikapnya. Sebelumnya, Ryan agak khawatir kalau Andre akan menyusahkannya dan Kira.

"Andre, pancake-mu sudah jadi!" Kira datang dengan senyuman membawa pancake dan menaruhnya di meja makan. "Ayo makan bersama!" Kita memanggil Andre dan Ryan dari meja makan tanpa menghampiri mereka. Keduanya berjalan menghampiri Kira dan duduk di kursi mereka masing-masing Ryan sudah tahu di mana posisi seharusnya dia duduk begitupun juga Andre.

"Terima kasih sudah memasakkan untukku makan siang." Andre tersenyum pada Kira dan langsung memakan makanannya

"Bagaimana? Apa kau suka Andre?" tanya Kira sambil tersenyum kepada Andre

Anda mengangguk

"ini homemade pancake kedua Yang aku makan selain buatan grand ma." jawab Andre lagi sambil tersenyum kepada Kira

"Apa mom tak pernah memaksa untukmu?"

Andre menggeleng. "mom very busy" jawaban dari sekenanya

"Ryan, Buka mulutmu!" Kira sudah memotong irisan pancake dan menesukkan ke garpu untuk dimakan oleh Ryan

" Dad, Apa kau tak bisa makan sendiri?" Andre mengomentari Ryan yang baru makan setelah Kira menyuapinnya

"urus saja dirimu sendiri! jangan mengurusku!" jawab Ryan sedikit cemberut kepada Andre

"Hah, kau sama saja dengan ibumu cerewet dan banyak mengatur!"

"Ryan, jaga bicaramu.. lemah lembutlah kepada Andre! dia adalah darah dagingmu!" minta Kira sambil memegang tangan Ryan untuk mengingatkannya tak terlalu kasar kepada Andre

"Kenapa sekarang kau jadi membelanya?" Ryan memicingkan mata kepada Kira tanda Rian tidak menyukai pembelaan Kira terhadap Andre

"Ada apa dengan wanita ini? Kenapa dia berbaik hati pada anakku? "Jawaban yang tak terlantarkan ke bibir Ryan Tapi memusingkan kepala Ryan