webnovel

Perjalanan Cinta KIRA

Shakira Chairunisa yang ingin menyelamatkan ayahnya dari kesalahan masa lalu, akhirnya setuju untuk menikah dengan seorang pemuda kaya usia 30 tahun bernama Ryan Adiantara, pemilik kerajaan bisnis Rich Tech Company. Pernikahan tanpa cinta yang dilandasi oleh dendam Ryan kepada ayah istrinya membuat kehidupan wanita berusia sembilan belas tahun itu hidup bagaikan dalam neraka. Ditambah dengan penyakit mental yang di derita Ryan, membuat semua menjadi semakin berat dari hari ke hari untuk Kira. Akankah keberuntungan berpihak pada Kira? Bisakah Kira bertahan dengan semua kesulitan yang dialaminya? Akankah Kira mampu memperjuangkan masa depan dan kebebasannya dari belenggu kekejaman Ryan? Mimpi untuk menjadi seorang scientist.. Akankah itu terwujud? Ikuti kelanjutan kisahnya dalam novel bergenre romantic - Perjalanan Cinta KIRA

Ri_Chi_Rich · Urban
Not enough ratings
102 Chs

Arti Seorang Ibu

"Ryan sudahlah, Andre ini kan masih kecil! Buka mulutmu dan makanlah makananmu!" Kira sudah memotong potongan pancake dan menusuknya di garpu untuk untuk disuapi kepada Ryan.

"Kau memerintah aku sekarang?" Ryan sudah ingin berdiri dan meninggalkan meja makan hanya saja tangan Kira menahan tangan Ryan untuk tetap duduk di kursinya

"Kalau kau berdiri dan meninggalkan meja ini, Aku akan pergi dan tak akan pernah kembali lagi!" jawab Kira kali ini sambil melotot ke arah mata Ryan.

Tak ada pilihan bagi Ryan selain duduk kembali dan menghabiskan suap demi suap yang diberikan oleh Kira walaupun hatinya sudah sangat kesal pada Kira. Ryan tetap duduk tanpa berkata apa-apa lagi.

"Seingatku aku belum pernah disuapi sejak kecil. Bisakah kau menyuapiku juga?" tanya Andre menatap ke arah Kira saat pancake untuk Ryan sudah habis

"Hei bocah apa-apaan kau ini! Aku kan sudah bilang padamu kalau wanita ini bukanlah pengasuhmu!"

"Ryan sudahlah!" Kira kembali berkata dengan nada agak tinggi kepada Ryan kemudian berdiri ke tempat duduk di sebelah Andre dan mengambil piring Andre menyuapi Andre seperti permintaan dari Andre tadi.

"Dad, Ibu tiriku lebih baik daripada mom! Kalau begini aku mau tinggal bersamamu dengan senang hati!" celetuk Andre setelah menelan makanannya

"Kau..."

"Ryan Sudahlah!"

Belum sempat Ryan melanjutkan kalimatnya Kira sudah memotongnya dan melotot kembali kepada Ryan menyuruh Ryan untuk diam dan kemudian, Kira menatap ke arah Andre lalu melanjutkan menyuapi Andre

"Andre," Panggil Kira sambil menyuapi satu suapan pancake ke mulut Andre.. "Jangan Kau bilang seperti itu tentang ibumu. Bagaimanapun, Ibu kandungmu sudah berjuang melawan maut saat melahirkanmu dulu. Kau tau betapa sulitnya saat melahirkan?" Kira memancing pertanyaan kepada Andre yang dijawab dengan gelengan kepala oleh Andre

"Apa itu menyakitkan? Bagaimana kalau melahirkan caesar itu kan tidak sakit?" tanya Andre sambil kemudian mau makan lagi pancake di garpu yang diberikan oleh Kira

"Hahaha! Anak ini memang tidak ada bedanya dengan Ryan! Dia memang benar-benar anakmu Ryan! kata-katanya sembarangan dan sedikit Ketus! kalian ayah dan anak sangatlah mirip!" hati Kira membenarkan siapa Andre untuk Ryan. Ayah dan anak yang memiliki banyak kemiripan selain kemiripan wajah.

" Andre dengarkan Aku, apa menurutmu caesar itu tidak menyakitkan?"

Andre menjawab dengan menganggukan kepala yang berarti dia setuju bahwa caesar tidak menyakitkan

"Lalu apa kau pikir bekas caesar itu bisa hilang seperti sebelum di caesar?" tanya Kira lagi kepada Andre

"Lukanya tidak bisa hilang."

" Lalu apa kau pikir menggendong bayi di dalam perut selama sembilan bulan itu sangat ringan?"

"Aku tidak tahu karena aku tidak pernah mencobanya!" jawab Andre setelah menelan pancakenya.

"Kau mau mencoba membawa batu bata di ikatkan di pinggangmu seberat tiga kilogram selama sembilan bulan? Tak boleh kau lepas baik saat tidur mandi atau aktivitas lainnya. Bagaimana?" tanya Kira mencoba bernegosiasi kepada Andre.

Andre menggelengkan kepala setelah sekitar satu menit berpikir sebelum menjawab pertanyaan Kira.

"Kenapa kau tidak mau?"

"Kau pikir aku gila mau membawa batu bata saat aku tidur, mandi, makan selama sembilan bulan? Itu akan mengganggu aktivitasku! Aku tidak akan bebas bergerak karena batu bata itu! Aku juga akan kerepotan kalau harus ke mana-mana membawa batu bata itu, penampilanku akan jelek dan orang akan melihatku menjadi gendut. Aku tidak suka seperti itu, para wanita muda tidak suka dengan pria yang gendut" jawab Andre setelah memikirkan jawaban yang akan dipilihnya matang-matang

"Hahaha... kau memang mirip sekali dengan Ryan, Andre! Menyebalkan seperti ayahmu!" gumam Kira di dalam hatinya

"Tapi itu yang ibumu lakukan selama sembilan bulan Andre! dia membawamu ke mana-mana di dalam perutnya selama sembilan bulan. Kau bisa bayangkan bagaimana rasanya dia menjadi gendut, tubuhnya menjadi berubah dan kondisi badannya menjadi tidak nyaman saat dipakai untuk beraktivitas. Jadi, apa kau masih mau menghina ibumu setelah semua pengorbanan yang dilakukan olehnya untuk melahirkanmu ke dunia ini?" Kira mengernyitkan dahinya sambil memberikan suapan terakhir kepada Andre.

"Baiklah aku tidak akan melakukannya lagi. Aku sedikit kesal aja karena dia tidak pernah memperhatikanku seperti kau memperhatikanku sekarang." jawab Andre jujur

"Ku Salah Andre, tak ada ibu yang tidak memperhatikan anaknya! Semua ibu sangatlah menyayangi anaknya, walaupun mungkin kau melihat ibumu tak peduli padamu, tapi dia adalah orang yang pertama yang akan membantumu ketika kamu membutuhkan bantuan. Dia adalah orang pertama yang akan ada di dekatmu ketika kau sakit. Dia juga adalah orang pertama yang akan selalu mendoakanmu untuk keberhasilan dan kesuksesan mu walaupun setiap Ibu memiliki cara berbeda dalam menyampaikan kepada anak-anaknya. Aku rasa, ibumu tidak pernah menunjukkan rasa cintanya kepadamu untuk membuatmu menjadi lebih mandiri dan menjadi pria yang sangat kuat tidak bergantung kepada orang lain, seperti ayahmu sekarang." Kira tersenyum dan melirik ke arah Ryan lalu menatap Andre kembali.

"Apa Ayahku adalah orang yang hebat?"

Kira mengangguk

"Ayahmu sangatlah hebat Andre! Dia sangat mandiri, tak bergantung kepada orang lain, dan Ayahmu adalah orang yang sangat tegas dalam menentukan pilihannya. Walaupun demikian, hatinya sangat lembut dan sangat penyayang. Kau beruntung darahnya mengalir di dalam tubuhmu. Aku yakin kau pasti menjadi orang yang hebat bahkan melebihi kehebatan ayahmu nanti kita ketika kau besar!" Kira menyemangati Andre hingga muncul senyuman di wajah Andre yang menunjukkan kepercayaan dirinya telah bertumbuh.

"Bagaimana bisa dia berkata seperti itu di hadapan Andre? Dia bicara seperti itu memujiku kan? Dia bukan berpura-pura mengujiku kan? atau dia sekarang sedang bersandiwara? Awas kau Sakira Khairunnisa Jika kau berani menipuku dengan kata-kata mu tadi! kalau kau hanya berkata seperti itu untuk menyenangi hati anakku! Hukuman ku pasti akan sangat berat untukmu! isssshhh... kata-katamu itu sungguh mengganggu pikiranku dan kenapa pula bibirku harus melihat mendengarmu berkata seperti itu?Haisssh.. jangan melirik ke arahku, ShaKira Chairunisa! Aku masih tersenyum padamu!" Ryan sudah sangat gelagapan melihat Kira melirik kearahnya dan menangkap basah Ryan sedang tersenyum ke arah Kira setelah mendengar kata-kata Kira mengenai Ryan kepada Andre.

"Aku suka wajahmu seperti itu Ryan... kau terlihat sangat tampan dengan senyuman mu itu! Aku harap dengan aku berkata seperti itu kau akan menjadi baik kepada Andre... Dia membutuhkan figur yang baik untuk dicontoh Ryan, anakmu ini sangat pintar dan dia mirip sekali sepertimu" Kira bergumam dan terlihat sangat bahagia melihat Ryan tersenyum karena kata-katanya

"Kau sangat baik, Kira! ehhhmmm.. Maafkan Aku! Aku tak tahu harus memanggilmu apa.. Apa kau Aku ingin aku panggil Ibu tiriku?" tanya Andre polos

"Panggil dia ibu!" Ryan memotong pembicaraan antara Kira dengan Andre lalu memberikan nama panggilan yang pantas untuk Kira bagi Andre

"Ibu?" Andre menatap ke arah Kira kemudian berbalik menatap kearah Ryan, "Jadi sekarang aku punya ibu dan mom?" Andre meminta persetujuan dari Ryan

Ryan mengangguk

"Jadi mulai hari ini aku akan tinggal bersama Ibu dan Daddy? kalian akan merawatku hingga aku tujuh belas tahun?" tanya Andre meminta konfirmasi kepada Ryan

Ryan mengangguk

"Sampai kau tujuh belas tahun!" Ryan menjawab

"Sampai selama apapun kau mau Andre!" jawab Kira mengoreksi kata-kata Ryan dan Andre pun menatap kearah Kira

"Apa kau serius masih akan menjadi Ibuku setelah usiaku di atas tujuh belas tahun?" tanya Andre kepada Kira yang dijawab dengan anggukan kepala oleh Kira dan Kira memeluk Andre lalu mengecup kening Andre

"Kau sangat pintar Andre. Aku senang memiliki anak sepertimu! Apalagi kau sangat mirip dengan ayahmu! Kalian sungguh cocok sebagai ayah dan anak!" jawab Kira lalu memandang dan tersenyum ke arah Ryan dan Andre secara bergantian

"Hey.. tunggu dulu! Cassey.. Sepertinya kau gagal untuk mendapatkan enam puluh persen dari hartaku!" Ryan tersenyum penuh arti setelah otaknya bekerja secara maksimal menemukan alasan untuknya tak harus memberikan enam puluh persen kekayaannya kepada Cassandra.