webnovel

PERASAAN YANG MEMBARA

21+ FREY : “Awasi Zulian dan jangan pukul dia.” Permintaan kakakku terdengar cukup mudah. Yaitu untuk mengawasi sahabatnya di kampus dan menjaga tanganku untuk diriku sendiri. Dan ini tentunya sangat mudah. Bahkan jika Zulian adalah seorang kutu buku. Aku selalu berpikir ini sangat lucu, aku tidak punya waktu untuk berpikir dengan diriku sendiri. Hanya ada satu tongkat yang harus aku fokuskan tahun ini, dan itu adalah tongkat hoki ku. Tujuanku setelah lulus adalah untuk mendapatkan kontrak kerja. Hal terakhir yang aku butuhkan adalah pengalihkan perhatian dari semuanya. Di dalam atau di luar. Hanya saja, mematuhi aturan lebih sulit dari yang aku pikirkan. **** ZULIAN: Semua orang membuatku bingung. Dan tidak lebih lagi seseorang yang bernama Frey Geraldi. Aku hampir tidak berbicara sepatah katapun dengannya sepanjang waktuku mengenalnya, tetapi kali ini, Aku menginjakkan kaki di kampus, dan dia tidak akan mungkin akan goyah. Aku tidak pernah bisa mengantisipasi langkah selanjutnya. Dan setiap kali kita bersama, langkahku selanjutnya adalah sebuah misteri. Aku ingin menyerah padanya, tapi itu mungkin aku harus berterus terang tentang sesuatu yang belum pernah aku pedulikan sebelumnya.

Richard_Raff28 · LGBT+
Not enough ratings
273 Chs

DENY

Aku menempatkan dia di tengah tempat tidur besarku seperti harta karunnya dan kemudian mulai membuka kancing kemejanya satu per satu, menjatuhkan ciuman kecil di tenggorokan dan dadanya saat aku bergerak ke bawah menuju ikat pinggangnya.

"Oh. Oh, itu… oke. Iya." Napasnya penuh dengan pas dan mulai yang membuat penisku keras sekali. Tangannya berkibar ragu-ragu di sisinya seolah-olah dia tidak yakin apa yang harus dilakukan dengan mereka.

Aku mengulurkan tangan dan meraih pergelangan tangannya, menggerakkan tangannya ke rambutku. Prandika menghela napas lega. "Aku suka menyentuhmu."

Aku menatapnya melalui bulu mataku. "Paris. Sentuh Aku. Tolong sentuh aku. Kamu memiliki izin untuk menyentuh Aku kapan saja di mana saja dengan cara apa pun yang Kamu inginkan. " Suaraku terdengar kasar dan pelan. Mungkin aku hanya ingin memastikan dia menerima pesannya, karena aku tidak pernah ingin dia mengalami sedikit pun keraguan di ranjang bersamaku.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com