Stephanie kembali menyeruput minuman itu dari sedotan, "Kudengar besok kau akan bertemu dengan ayahku. Apakah ada urusan bisnis?"
"Begitulah."
"Kita seumuran ... Tidak, kau pasti lebih muda dariku. Tapi kau sudah sesukses ini. Dengan semua pencapaian itu, sepertinya kau sudah tak perlu khawatir dengan apapun di masa mendatang. Apa kau tak pernah memikirkan untuk mencari pasangan hidup?"
"Sudah ada."
"Oh, jadi sudah ada seseorang yang kau pikirkan? Aku iri dengannya ... Ngomong-ngomong ... "
Stephanie mendekatkan wajahnya pada telinga Aldy dan membisikkan sesuatu selagi ia menyelipkan sebuah kertas ke dalam saku kemeja pantai yang Aldy kenakan. "Aku masih berhutang nyawa denganmu. Jika kau membutuhkanku, apapun itu, kau bisa menghubungiku kapanpun."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com