webnovel

Penghadangan

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

Karena Liu Mubai dan Mu Chen, penilaian hasil menjadi lebih menarik. Soul Essence yang mereka miliki terlalu kuat jika dibandingkan dengan milik murid lain.

Terlebih lagi.. Baik dua Soul Essence milik Liu Mubai, maupun lima Soul Essence milik Mu Chen, keduanya sangat mustahil. Terlebih lagi, Mu Chen bahkan tidak berusaha menutupi kebohongannya. Ia seperti memberi tahu semuanya bahwa ia memang berbohong...

Tetapi, beberapa orang tahu bahwa Mu Chen sengaja melakukan hal ini untuk mengejek Liu Mubai. Karena alasan yang diberikan Liu Mubai untuk mendapatkan dua Soul Essence-nya sendiri tidak jelas.

Staf penghitung juga terdiam dan menatap tanpa daya kejadian ini. Lalu, ia menghadap pada Guru Mo dan Guru Xi.

"Kalian berdua, berhentilah bermain-main."

Guru Mo menggeleng lemah. Lalu ia tampak serius. Ia melambaikan tangannya, dan berkata: "Taruh kembali barang kalian. Latihan ini untuk mengembangkan kemampuan bertarung kalian, bukan untuk saling menyombongkan diri. Kalian berdua jangan sampai salah mengartikan maksud dari latihan ini!"

Mu Chen tersenyum acuh. Ia tidak menyangka lima Soul Essence akan berdampak sesuatu. Lagipula, Soul Essence ini bukan ia yang memburunya. Ia menemukannya di dalam Mustard Seed Bracelet milik Xue Tu...

Ia melakukan ini karena ia tidak menyukai Liu Mubai yang berusaha melawannya, maka ia ingin membuatnya muak.

Wajah Liu Mubai tampak pucat. Dari kata-kata Guru Mo, tampak bahwa sang guru tidak percaya bahwa Liu Mubai bisa mendapatkan Soul Essence dengan usahanya sendiri. Walaupun ucapannya itu benar...Ia masih bisa dipermainkan oleh Mu Chen.

"Hasil kali ini, Tim Mu Chen dan Tim Liu Mubai sama-sama menjadi juara pertama."

Mendengar hasil yang diucapkan Guru Mo, seisi perkemahan seketika itu menjadi gaduh. Sepertinya Guru Mo dan yang lainnya tidak ingin ikut campur pada urusan ini. Untuk juara pertama, hadiah yang didapatkan juga sama seperti tiga terbaik. Oleh karena itu, mereka Pepatah Tiongkok yang berarti seseorang tidak mau ikut campur seperti apapun keadaannya.terlalu malas untuk mencabut dua duri1, Liu Mubai dan Mu Chen.

Tetapi, hal ini juga membuktikan, bahwa Guru Mo tidak mempercayai Soul Essence yang barusan dikeluarkan benar-benar hasil dari Liu Mubai dan Mu Chen sendiri.

Beberapa murid tampak saling menatap. Mereka termenung sebentar, lalu menentukan siapakah juara satu sebenarnya. Jika mengecualikan Soul Essence yang tidak meyakinkan tadi, tampaknya Conflagration Ape King-lah yang bobotnya paling besar. Tidak hanya karena Mo Ling dan yang lainnya telah mengatakan bahwa Mu Chen sendiri yang memancing Conflagration Ape King, tetapi juga karena Guru Mo sendiri berkata bahwa ia telah menyaksikannya sendiri. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa Soul Essence dari Conflagration Ape King ini benar-benar hasil dari usaha Mu Chen sendiri.

Mu Chen, yang memiliki Soul Essence ini, sudah pasti mengalahkan Liu Mubai.

Ketika Liu Mubai mendengar keributan yang ada di sekitarnya ini, matanya menjadi suram. Ia tahu apa yang tengah orang lain pikirkan. Bukan saja ia telah dikalahkan oleh Mu Chen, namun ia juga dipermalukan.

Suasana hati Tang Qian'Er juga membaik. Meskipun Mu Chen dan Liu Mubai telah seri kali ini, tetapi banyak murid yang telah menentukan siapa juara satu yang sesungguhnya.

Oleh karena itu, hasil dari penilaian kali ini telah selesai.

Tim Mu Chen dan Tim Liu Mubai sama-sama menjadi nomor satu, Tim Mo Ling mencapai peringkat kedua, dan peringkat ketiga diraih oleh tim West Branch, Tim Chen Tong.

Ketika melihat hasil ini, mereka yang gagal hanya dapat menarik nafas menyesal.

"Karena hasilnya sudah keluar, hendaknya kita membagikan hadiahnya juga."

Guru Mo tersenyum. Ia menjentikkan jarinya, kemudian beberapa cahaya memercik dari tangannya. Cahaya ini mengarah pada Mu Chen dan yang lainnya. Dengan perlahan, cahaya itu mendarat di tangan mereka.

Mu Chen menatap tangannya saat cahaya di tangannya perlahan menghilang, menampakkan kotak berwarna kusam yang kecil dan menarik. Ia perlahan membuka kotak tersebut. Di dalamnya terdapat elixir berukuran kuku jari, berwarna biru kusam. Aliran Spiritual Energy dengan perlahan mengalir dari benda itu.

Aliran ini lebih kuat dari pada aliran Jaded Essence Fruit. Ini karena elixir ini hanya dapat dibuat setelah memadukan berbagai Spiritual Medicine2, selain itu berbagai Spiritual Medicine ini akan saling melengkapi kandungannya ketika dicampur. Oleh karena itu, elixir ini lebih baik daripada Jaded Essence Fruit.

Para penonton yang berada di sekitar mengamati Accumulation Elixir yang berada di tangan Mu Chen dan yang lainnya. Tampak rasa iri di wajah mereka. Menurut kabar, Accumulation Elixir dapat mempercepat waktu yang dibutuhkan untuk mencapai Spiritual Rotation Stage.

"Karena sesi latihan kali ini selesai, kita akan kembali ke Northern Spiritual Academy. Selain itu, kita akan punya waktu libur selama satu bulan. Kalian bisa memilih akan kembali ke rumah atau tetap berada di Academy." Guru Mo melambaikan tangan, sembari tersenyum.

Ketika murid-murid mendengar akan ada waktu libur selama sebulan, mereka tampak langsung gembira. Mereka sudah berada di Northern Spiritual Academy untuk waktu yang cukup lama, sehingga mereka mulai rindu dengan rumah.

Di tengah semarak suasana bahagia di perkemahan, murid-murid mulai berkemas-kemas dan bergabung dengan regu utama. Mereka pergi sesuai dengan waktu yang telah ditentukan, lalu pulang kembali ke Northern Spiritual Academy dengan santai.

...

Setelah sampai di Northern Spiritual Academy, Mu Chen akhirnya bisa rileks dan tenang. Northern Spiritual Academy adalah tempat yang aman di Northern Spiritual Realm. Bahkan, dengan kekuatan mereka, Wilayah Liu tidak berani macam-macam di Northern Spiritual Academy.

Mu Chen beristirahat penuh seharian, ini membuat dirinya secara perlahan tidak lagi selalu waspada. Kemudian ia mulai berkemas-kemas untuk perjalanan pulangnya ke Wilayah Mu.

Tetapi sebelum kembali ke Wilayah Mu, Mu Chen pergi menemui Su Ling. Ia pergi menemui orang itu untuk memberikan Jaded Essence Fruit, lalu meminta pada orang yang tengah gembira itu, untuk melakukan satu hal.

Keesokan harinya, Mu Chen sudah siap dengan barang-barangnya, lalu pergi dari Northern Spiritual Academy. Ia langsung menuju Transfer Spiritual Array di Northern Spiritual City, agar mencapai Wilayah Mu secepat mungkin.

Mu Chen berjalan melalui jalanan familiar di kota ini. Banyaknya orang yang berlalu-lalang menunjukkan betapa ramai dan hidupnya kota ini. Ia tidak berencana untuk tinggal di tempat ini terlalu lama. Maka, ia memikirkan sebuah jalan pintas, dan langsung melalui jalan itu.

Tubuh Mu Chen berbelok di salah satu sudut, jalanan tampak sedikit lebih sepi. Gerimis kecil mulai turun perlahan dari langit.

Mu Chen berjalan lebih cepat di tengah gerimis, air hujan yang dingin mendarat di wajahnya. Ini membuat tubuhnya sedikit menggigil. Tiba-tiba ia berhenti. Insting tajamnya yang telah terlatih selama ia mengikuti Spiritual Road membuat kulitnya merasakan aura dingin.

Tanpa disadari, jalanan menjadi sepi. Tidak ada satu suarapun yang terdengar di sana.

Wajah Mu Chen perlahan tampak serius. Ia mengangkat kepalanya, lalu menatap langit yang berkabut. Samar-samar ia melihat cahaya yang bersinar , seolah-olah ada aliran yang lembut di udara.

"Consciousness Mesmerizing Array3…"

Mu Chen mengepalkan tangannya erat. Mata hitamnya kini menjadi sangat sensitif. Kemudian, ia mengangkat kepalanya dan menatap ke depan. Sebuah suara yang dingin terdengar dari mulutnya: "Kamu berani membuat Consciousness Mesmerizing Array untuk murid Northern Spiritual Academy di Northern Spiritual City. Kamu punya nyali!"

Tetapi, tidak ada jawaban yang terdengar dari seluruh jalan.

"Apa kamu tikus? Sejak kapan orang Wilayah Liu gemar menyembunyikan kepala dan menampakkan ekor?" Mu Chen menghina dengan dingin. Ia menduga hanya orang-orang dari Wilayah Liu yang berani menyerangnya sebelum mencapai Wilayah Mu.

"Kamu Mu Chen?"

Suara samar terdengar dari arah depan. Mu Chen menaikkan pandangannya lagi ketika ia melihat sosok dengan payung perlahan-lahan muncul dalam pandangannya.

"Berikan benda itu padaku."

Next chapter