webnovel

Limitless Death Seal Kedua

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

Hong!

Jaded Essence Fruit segera larut saat memasuki mulut Mu Chen, kemudian rasa manis yang kuat menyebar di mulutnya. Kemudian, Spiritual Energy murni mengalir seperti air dan menyatu dengan tubuh Mu Chen.

Spiritual Energy ini sangat kuat. Oleh karena itu, ia menutup bibirnya rapat-rapat, karena Spiritual Energy ini menyebabkan tubuh Mu Chen bergetar.

Tanpa ragu, Mu Chen mengatupkan kesepuluh jarinya, kemudian mengubahnya membentuk segel-segel rumit. Ketika segel ini berubah, Spiritual Energy dengan jumlah banyak mulai menggumpal di tengah telapak tangannya.

Mu Chen selalu mencoba membuat segel kedua Limitless Death Seal untuk beberapa saat ini. Meskipun tidak pernah berhasil, tetapi hal ini membuatnya semakin ahli saat menggumpalkan Spiritual Energy.

Dipenuhi dengan cahaya hitam, Dark Black Spiritual Energy hampir membungkus tangan Mu Chen. Kepadatan Spiritual Energy ini bukanlah sesuatu yang biasanya dapat Mu Chen bisa dapatkan.

Mata Mu Chen menatap Spiritual Energy yang menggumpal di tengah telapak tangannya. Cahaya hitam membentuk sebuah pusaran, yang menyedot Spiritual Energy yang ada di sekitarnya tanpa henti.

Ia sangat berkonsentrasi pada hal itu, dan perhatiannya sama sekali tidak teralihkan. Bagaimanapun, untuk menggumpalkan pusaran seperti itu, ia akan menggunakan seluruh Spiritual Energy yang bisa ia kendalikan. Dengan begini, meskipun gagal, hal ini tidak akan melukainya. Namun, saat ini sangat berbeda. Spiritual Energy yang berasal dari Jaded Essence Fruit membuat Spiritual Energy dalam tubuh Mu Chen mencapai tingkat kepadatan yang tinggi. Jika ia gagal, dampak dari Spiritual Energy yang meledak tentu akan menjadi masalah bagi Mu Chen.

Buzz.

Ketika Mu Chen berkonsentrasi, cahaya hitam semakin menggumpal. Dapat sedikit terlihat bahwa cahaya hitam ini secara perlahan menggumpal membentuk sebuah segel hitam.

"Kalian semua, masuk!"

Mu Chen berteriak dalam hati ketika ia mengaktifkan Spiritual Energy dalam tubuhnya dengan seluruh tenaga yang ia miliki. Spiritual Energy ini mengalir tanpa henti menuju segel cahaya hitam. Kecepatan cahaya hitam membesar semakin bertambah.

Sekitar satu menit kemudian, cahaya hitam perlahan mengecil, lalu sebuah segel cahaya tampak melayang diatas telapak tangan kiri Mu Chen.

Ia akhirnya bisa membuat Limitless Death Seal kedua!

Mu Chen menatap Limitless Death Seal yang melayang diatas tengah-tengah telapak tangannya, namun ia belum tenang. Matanya semakin serius karena ia tahu bahwa menciptakan Limitless Death Seal kedua hanyalah langkah pertama...

Berikutnya, ia harus menyerap segel Limitless Death Seal kedua ini kedalam tubuhnya, segel ini akan meledak di dalam tubuhnya dengan kekuatan besar. Jika ia tidak berhati-hati, meridian di dalam tubuhnya akan hancur.

Mu Chen sudah pernah merasakan dampak dari Limitless Death Seal saat ia membentuk segel pertama. Ia paham, bahwa dampak dari menciptakan segel semakin banyak akan semakin besar. Bahkan, seseorang seperti Guru Mo, yang mencapai Spirit Stage, tidak bisa menciptakan segel ketiga. Meskipun kekuatan ledakan ini bertambah, menurut kekuatan dari penggunanya, ia masih mampu membayangkan kuatnya dampak dari energi ini nanti.

Huuuu.

Mu Chen menarik nafas dalam-dalam, lalu Spiritual Energy dalam aurasea-nya mulai mengalir keluar. Spiritual Energy ini membentuk lapisan pelindung di sekitar meridian-nya, untuk mempersiapkan ledakan besar itu.

Ketika tubuhnya sudah siap, Mu Chen tidak ragu, lalu Limitless Death Seal mulai terserap ke telapak tangan kirinya.

Bang!

Ketika segel ini menyentuh telapak tangan Mu Chen, tubuhnya tiba-tiba bergetar. Warna wajahnya berubah, ketika sebuah ledakan energi menuju meridian-nya, seperti banjir mengamuk dari telapak tangan kirinya.

Kekuatan dari ledakan ini dipenuhi daya penghancur. Saat itu, lapisan Spiritual Energynya hancur dan meridian-nya tidak dapat menahan benturan itu.Terjadi perubahan bentuk, dan rasa sakitpun muncul.

Keringat dingin membasahi kening Mu Chen. Namun ia tidak berani mengalihkan konsentrasinya. Dengan cepat ia menggerakkan Spiritual Energy, lalu membuat lapisan lagi.

Bang Bang Bang!

Tubuh Mu Chen terasa seperti medan perang. Dampak dari Limitless Death Seal telah menghancurkan pertahan dirinya, lalu memporak-porandakan tubuhnya. Rasa sakit membuat tubuh Mu Chen sedikit berkedut.

"Siaaaal!"

Rasa sakit membuat wajah Mu Chen tampak membelit. Ia menggigit giginya, dan mengumpat dengan keras, ketika ia menahan rasa sakit itu. Jika ia gagal menahannya sekarang, maka seluruh usahanya akan sia-sia. Terlebih lagi, akan ada luka parah di dalam tubuhnya.

Rasa sakit terus menerus keluar dari meridian-nya. Mu Chen basah kuyup karena keringat dingin, ia merasa sedikit pusing karena sakit.

Saat ini ia paham betapa sangat sulit membuat Limitless Death Seal kedua.

Kekuatan dari ledakannya telah mencapai meridian-nya yang paling luar, dan ledakan itu segera menuju ke arah aurasea Mu Chen tanpa dapat dihentikan. Ini membuat jantung Mu Chen seolah membeku. Jika meridian-nya terluka, ia masih bisa mengobatinya. Namun jika aurasea-nya hancur, ia akan sangat kesakitan hingga ia ingin mati.

"Stop!"

Ketika Mu Chen berpikir mengenai hal ini, ia tidak bisa tetap tenang, ia berteriak marah di dalam hatinya.

Buzz!

Ketika teriakan menggelora di tubuhnya, ia memperhatikan beberapa cahaya menyala di dalam tubuhnya. Cahaya ini menyebar ke tangan dan kakinya, cahaya ini tampak ganjil.

Ketika cahaya ini muncul, Mu Chen merasa sebuah energi keluar dari tubuhnya, dan langsung melawan ledakan itu.

Boom!

Suara meledak-ledak terdengar di dalam tubuhnya, dan berdengung di telinga Mu Chen. Ia baru pulih setelah beberapa saat. Setelah pulih, hal yang pertama kali ia lakukan adalah merasakan tubuhnya. Tetapi ia terkejut.

Karena ia menemukan dampak tenaga yang menghancurkan tadi telah ditahan!

"Bagaimana ini bisa terjadi..." Mu Chen bergumam bingung. Ia menatap pikirannya, dan melihat cahaya samar dalam tubuhnya. Apakah ini adalah Spiritual Pulse? tetapi mengapa ia tidak dapat mengendalikannya, atau bahkan sekedar merasakannya?

Setelah berpikir sejenak, ia tidak dapat memikirkan alasan apapun, lalu ia tertawa kecut. Tampaknya ada suatu rahasia dalam tubuhnya.

Mu Chen memendam pikiran ini dalam hatinya, lalu kembali mengedarkan Great Pagoda Art. Ia mengumpulkan Spiritual Energy yang telah tersebar di tangan dan kakinya, kembali ke aurasea-nya. Namun, saat Spiritual Energy ini memasuki aurasea, ia merasakan Spiritual Energy yang tadinya tenang, sekarang bergemuruh. Ada sebuah aliran yang bergemuruh di dalam jantung Mu Chen.

Ketika ia merasakan aliran ini, Mu Chen tertegun. Rasa terkejut tidak bisa ia sembunyikan dari dalam hatinya.

Ini adalah pertanda bahwa Spiritual Energy-nya mencapai level baru!

Mu Chen membuka mata karena terkejut. Ia mengambil Jaded Essence Fruit lalu memasukannya ke dalam mulutnya. Ia kembali mengedarkan Great Pagoda Art, dan merasakan Spiritual Energy yang hangat dan dingin. Kemudian Spiritual Energy ini berubah menjadi Dark Black Spiritual Energy yang dengan cepat memasuki aurasea-nya.

Dua Spiritual Energy dengan cepat menyatu, lalu sorak bahagia muncul dari dalam aurasea Mu Chen. Ketika sorakan bahagia ini muncul, Mu Chen dapat merasakan Spiritual Energy dalam tubuhnya semakin memadat.

Pertambahan ini berlangsung cukup lama sebelum akhirnya berhenti. Dark Black Spiritual Energy yang tampak seperti galaksi di dalam tubuh Mu Chen tampak meningkat menjadi dua kali lipat dibandingkan sebelumnya.

Di dalam tenda, Mu Chen membuka Matanya, wajah tampannya dipenuhi rasa bahagia. Ia menjulurkan tangannya, lalu dua segel hitam bersinar di kedua telapak tangannya. Ia berhasil membuat Limitless Death Seal kedua!

Mu Chen menyeringai, lalu menggenggamkan tangannya erat. Tidak hanya ia telah membuat segel Limitless Death Seal kedua, ia bahkan mengambil kesempatan ini untuk meningkatkan level-nya lagi. Ia telah mencapai Spiritual Movement Stage - Late Phase!

Merasakan Spiritual Energy dalam tubuhnya menjadi semakin padat, Mu Chen tidak dapat menahan senyumnya.

Tuaian malam ini telah jauh melebihi perkiraannya.

Ketika Mu Chen senang karena pencapaian-nya ini, Guru Mo membuka matanya di tenda lain. Matanya menatap kaget pada arah tenda Mu Chen, lalu ia tersenyum

Anak ini benar-benar menakjubkan.

Next chapter