Keputusasaan dan kesedihan dalam suara jeritan gadis itu cukup untuk menggerakkan hati siapa pun. Setelah mendengar suara sedihnya, penduduk asli di kota itu tersadar. Mereka semua pun berlutut ke arah Mu Chen dengan tubuh gemetar, seolah-olah mereka berusaha menggenggam harapan terakhir.
"Divine Lord, tolong bantulah kami!" Mereka berteriak serentak.
Suara mereka terus bergema di udara. Mereka semua terlihat sangat putus asa. Selama ini, mereka semua sudah kehilangan martabat mereka dan menjalani hidup layaknya babi dan anjing dalam kandang. Mereka dibiarkan hidup hanya untuk menjadi stok makanan untuk Suku Fiend Blood!
Support your favorite authors and translators in webnovel.com