webnovel

Pengakuan Psikopat

Febi mempercepat langkahnya. Gadis itu berjalan menyusuri gang kecil dan gelap itu karena itu satu-satunya jalan menuju ke kostnya. Didengarnya suara seperti langkah kaki tapi samar-samar dan terasa jauh. Ia menoleh ke belakang dengan gerakan yang tiba-tiba...tidak ada siapapun. Perasaan apa ini? Seperti perasaan cemas bercampur takut dan kuatir yang tidak pada tempatnya. Sudah kesekian kalinya Febi merasa ada yang mengikutinya di belakang sepulang ia dari kampus. Gadis itu memutuskan cepat-cepat berlari sampai ke kost dan segera masuk ke kamarnya. Gang kecil itu begitu sepi, jauh dari kamar kost Febi. Seorang pria bertubuh tinggi berpundak lebar sedang berdiri setengah tertutup tembok, sedang memperhatikan Febi yang setengah panik masuk ke kost. Pengalaman menegangkan itu membawa kecurigaan Febi pada seorang psikopat yang berusaha menghancurkan hidupnya. Ian adalah seorang pria yang selalu tampil baik dan superior. Tapi Febi mengetahui dibalik penampilan primanya, Ian memiliki kejahatan-kejahatan yang terselubung. Hanya saja semakin Febi berusaha menghubungkan misteri-misteri yang dialaminya dengan Ian, semakin ia terjerembab dalam siasat dan tingkah laku Ian yang tidak normal. Ian yang menjadi tersangka penguntitan Febi akhirnya menjadi tersangka sebuah kasus pembunuhan yang terjadi di kampus mereka. Semua misteri yang terjadi terhubung pada sindrom psikopatisnya. Benarkah Ian yang melakukan tindakan kriminal itu?

Lei Locke · Teen
Not enough ratings
41 Chs

Semester Tiga: Tak Bisa Mengganti Relasi Yang Telah Terjalin

“Udahlah kita balik aja,” ajak Febi. Mendengar angka lima ratus ribu, Ian tidak bisa melanjutkan bujukannya. Dan mereka segera masuk ke dalam mobil dan kembali ke kampus. Setibanya di kampus, mereka terus meributkan masalah kamar kost. “Serius kamu mampunya cuma lima ratus ribu?” tanya Ian seakan tak percaya dengan apa yang di dengarnya. Lalu Febi sengaja menatapnya dengan lirikan tajam tanpa memberikan jawaban apapun. Pria itu pun menghela nafas panjang dan terlihat berpikir keras. Ian diam dan berpikir.

“Kamu pindah aja gak papa,” lanjut pria itu lagi sambil mengikuti langkah Febi.

“Hah?” sahut Febi sinis menganggap usulan Ian sangat tidak realistis.

“Kamu tetep bayar lima ratus ribu aja,” usul Ian lagi.

“Maksudnya gimana?” tanya gadis itu tak mengerti apa yang sedang dipikirkan Ian.

“Yang dua juta itu urusan aku,” sambungnya lagi membuat Febi membulatkan matanya.

“Gak ah! Apaan sih!” balas Febi.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com