Langit hari ini tidak begitu bersahabat, tampak segumpal awan abu-abu memenuhi luasnya langit yang membentang. Selang beberapa menit, rintik hujan pun mulai turun. Seakan alam juga turut bersedih karena Kirana yang kehilangan ibunya untuk selamanya. Ia berjalan di atas tanah makam menuju liang lahat tempat peristirahatan terakhir ibunya. Kirana mendekap sebuah pigora yang di dalamnya terpasang foto seorang wanita paruh baya yang sangat cantik, tatapannya kosong, bahkan air matanya seperti sudah kering, dan tak sanggup lagi untuk menetes. Semua terasa begitu berat untuknya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com