webnovel

Membuka Matanya

Editor: Wave Literature

Qiao Mu menunduk terdiam, dia bisa merasakan tatapan Li Yan masih tertuju padanya, membuat hatinya merasa tegang.

Qiao Mu merasa dirinya hari ini sangat sial, kebohongannya tidak sengaja diketahui oleh adik dari Yu Tingyun, dan dia juga mengancam pria tersebut, entah apa Li Yan akan membongkar kebohongannya tersebut?

Qiao Mu berdiri di tempat dengan ketakutan, dia sedang memperhitungkan apa yang akan terjadi kalau sampai Li Yan membongkar kebohongannya, dan serangan balik apa yang harus dia lakukan. Tapi dia benar-benar tidak menyangka, karena ternyata Li Yan sama sekali tidak mengungkit masalah hadiah lagi.

Seketika tokoh yang menarik perhatian seperti Li Yan itu pun langsung dikelilingi tamu-tamu undangan, dan Qiao Mu segera memanfaatkan kesempatan ini untuk pergi dari sana.

***

Langit malam terlihat cerah, Qiao Mu berdiri di balkon lantai dua, dan angin malam bertiup menerpa wajahnya, tapi hatinya merasa sangat tegang.

Beberapa tahun ini, dia selalu berhati-hati di dalam keluarga ini. Walaupun dia dan kedua ibu dan anak itu saling menjauhi satu sama lain, tapi dia tetap memerankan perannya dengan sangat baik, dia tidak merepotkan ayahnya.

Dia tahu, kalau Yu Tingyun dan Qiao Ya selalu mencari kelemahannya, serta ingin memprovokasi ayahnya. Selama ini dia selalu melakukannya dengan sangat baik, tapi dia tidak pernah menyangka akan bertemu dengan hal di luar perhitungannya seperti ini!

Kedua tangan Qiao Mu mengepal kuat, dia tidak akan membiarkan hal itu terjadi!

Tiba-tiba pintu di belakangnya terbuka, Qiao Mu segera menoleh dan melihat Li Yan berdiri di sana.

Ketika Qiao Mu melihat Li Yan, dia langsung menghampirinya dengan penuh emosi dan menekannya ke dinding, satu kakinya naik ke atas kursi di samping pria tersebut, gayanya benar-benar terlihat seperti wanita yang dominan.

"Aku peringatkan kamu, jangan bicara sembarangan, jangan mencoba untuk memprovokasi hubunganku dengan ibu tiriku! Walaupun kamu adalah adik dari ibu tiriku, mereka juga tidak akan percaya dengan kata-katamu, lebih baik kamu tahu diri sedikit, dan jangan mencampuri urusan keluarga kami!"

Qiao Mu merasa kalau dirinya sudah terlihat berwibawa, dan cukup untuk memojokkan pria di hadapannya. Tapi di mata Li Yan, dia hanya seperti kucing kecil yang sedang marah, sama sekali tidak mampu untuk menyerangnya.

Li Yan menunduk melihatnya, akhirnya dia tidak tahan dan tertawa, "Anak kecil, kamu benar-benar membuka mataku."

Anak kecil ini benar-benar di luar perkiraannya.

Qiao Mu tercengang melihat tawa pria itu, apa Li Yan ketakutan sampai bereaksi seperti itu? Tapi tawanya sangat berani, sama sekali tidak terlihat seperti sedang ketakutan!

Li Yan menyipitkan mata hitamnya, dia menghentikan tawanya, sedetik kemudian dia mencengkram pergelangan tangan Qiao Mu dan menariknya dengan kuat, dua orang itu pun bertukar posisi, sekarang Li Yan yang menekan Qiao Mu di dinding.

"Kamu …apa yang kamu lakukan?" Wajah Qiao Mu langsung tampak waspada.

"Anak kecil, kamu salah, sekarang seharusnya aku sudah mengetahui kelemahanmu, dan memanfaatkan kesempatan ini untuk mengancammu, supaya kamu tidak sok berkuasa di hadapanku."

Raut wajah Qiao Mu seketika berubah, awalnya dia mengira kalau dirinya yang lebih kuat, dan bisa menekan Li Yan, tapi pria ini sama sekali tidak termakan sikapnya. Pria ini cerdas dan licik seperti rubah!

Qiao Mu menaikkan kakinya dan berusaha menendang bagian bawah tubuh pria tersebut, dari jarak sedekat ini, gerakan itu seharusnya memiliki kemungkinan berhasil yang besar, tapi sayangnya respon pria tersebut terlalu cepat, dan segera menangkap kaki Qiao Mu, lalu menahannya di samping tubuhnya.

Tubuh Qiao Mu seketika menegang, dia hari ini mengenakan rok, bahkan tidak mengenakan stocking di dalamnya. Tapi kemudian tangan besar itu menyentuh pahanya, membuatnya terasa panas.

Sudut bibir Li Yan terangkat, "Kenapa? Apa karena tidak berhasil mengancamku, sekarang kamu mau menggodaku?"

Brengsek! 

Qiao Mu sedikit bingung harus berbuat apa, wajahnya memerah, dia tertawa, "Paman, kamu sangat tampan, tidak mungkin kamu sampai tidak punya mangsa dan harus meraba paha keponakanmu sendiri kan?"

"Paman? Nona Qiao, keponakan mana yang akan naik ke ranjang pamannya sendiri?"

"Apa yang kamu bicarakan …" Qiao Mu belum menyelesaikan sangkalannya, ketika tiba-tiba dia sadar kalau ada yang tidak beres.