webnovel

Kamu Ingin Melacurkan Diri Tapi Aku Bukan Mucikari

Editor: Wave Literature

Senyum Luo Nanchu tampak tegang, kemudian ia berkata, "Tuan Fu bukanlah orang yang pelit."

"Menurutmu, kenapa aku harus meminjamkan uang padamu?" Fu Tingyuan bertanya balik dengan nada acuh tak acuh. Pertanyaan itu terdengar sangat menyakitkan.

"Aku nanti akan mengembalikan uang itu." Bisik Luo Nanchu pelan, "Uang sekolah Zhiying sebesar 10.000 Yuan. Dan aku lebih nyaman jika meminjam uang pada Tuan Fu."

Fu Tingyuan tetap tidak memedulikannya. Kemudian Luo Nanchu menggigit bibirnya, ia melihat ekspresinya Fu Tingyuan yang datar dan sikapnya yang dingin, membuat hatinya juga terasa dingin.

"Fu Tingyuan, aku mungkin sudah membuatmu merasa tersinggung, tapi Luo Zhiying tidak pernah melakukannya kan?" Luo Nanchu berkata sambil mengepalkan tangannya kuat-kuat karena sedikit marah, "Dia akan lulus satu semester lagi, jika dia tidak membayar uang sekolahnya, dia tidak bisa lulus tepat waktu."

Fu Tingyuan menoleh dan menatapnya dengan tajam, dengan nada suaranya yang dingin ia berkata, "Apa keluarga Luo masih ada hubungannya denganku?"

"Kalau begitu kenapa kamu sekarang membuatku terikat seperti ini?"

"Menurutmu apa yang sedang terjadi sekarang?"

Luo Nanchu tiba-tiba mengerutkan bibirnya, ia kembali menatap pria itu dengan ekspresi yang sedikit dingin. Kemudian Fu Tingyuan bangkit dari sofa dan pergi ke lantai atas. Kini hanya kebisingan berita yang ada di TV saja yang tersisa di ruang tamu.

Luo Nanchu menggelincirkan badannya dari sandaran belakang sofa, tubuhnya meringkuk di atas sofa, ia memejamkan matanya sejenak dan berusaha untuk tetap sabar.

Di depan orang itu, ia selalu merasa dirinya dianggap seperti seseorang yang tidak mempunyai harga diri sama sekali. Tapi bagaimana pun juga, ia tidak tahan jika dihina terus-menerus seperti ini.

Luo Nanchu membenamkan wajahnya pada bantal, kemudian ia menarik napas panjang dan menghembuskannya perlahan. Ia berusaha menelan semua amarah dan keluhannya.

  *

Setelah makan malam, Luo Nanchu pergi ke kamar mandi dan untuk mandi. Setelah selesai mandi ia menyemprotkan sedikit parfum ke badannya. Kemudian ia duduk di kamar tidur dan menunggu hingga pukul sepuluh malam.

Ia yakin bahwa Fu Tingyuan sudah keluar dari ruang kerja saat ini. Ketika Luo Nanchu baru saja meninggalkan ruangan dan pergi ke kamar tidur tempat Fu Tingyuan tidur.

Ketika ia membuka pintu, kebetulan saat itu ia melihat punggung Fu Tingyuan yang baru saja selesai mandi. Fu Tingyuan mengenakan jubah mandi warna hitam, punggungnya tampak tinggi dan tegap.

Luo Nanchu bergegas mendekat dan memeluk pinggangnya dari belakang. Coco Mademoiselle bercampur dengan aroma badan Luo Nanchu membuat aromanya menjadi sangat menggoda.

Fu Tingyuan berbalik, tatapannya tertuju pada wajah wanita yang ada di depannya itu.

Luo Nanchu memiliki senyum yang cerah di wajahnya, sehingga membuatnya terlihat sangat menggoda, dan ekspresi seperti inilah yang selalu ia gunakan untuk merayu seorang pria. Dengan ekspresinya yang genit, ia terus merayu mangsanya.

Fu Tingyuan tidak tahu dari mana ia belajar tentang hal-hal seperti ini.

"Tuan Fu…" Kata Luo Nanchu sambil berjinjit dan mulai mencium Fu Tingyuan. Saat itu Fu Tingyuan memegang pinggangnya lalu menekan badannya ke dinding. Dan tangannya yang satunya lagi, mencubit dagunya untuk memperdalam ciumannya.

Ciuman Fu Tingyuan begitu erat hingga Luo Nanchu hampir tidak bisa bernapas.

Tidak lama kemudian, Luo Nanchu mengembalikan kesadarannya. Ia membuka mata dan masih sedikit terengah-engah, kedua tangannya diletakkan di dada bidang Fu Tingyuan, lalu ia berkata, "Tuan Fu, jika aku menemanimu tidur malam ini, apa yang akan Tuan berikan padaku?"

Jari pria itu masih memegang dagunya, dengan lembut ia mengusap bibir Luo Nanchu yang merah, lalu ia pun kembali menciumnya. Kemudian ia tersenyum dan dengan suaranya yang rendah ia berkata, "Luo Nanchu, kamu belum menyerah?"

"Zhiying adalah Adikku. Ini tentang masa depannya, jadi Nanchu tentu saja tidak akan membuat usahanya selama ini menjadi sia-sia."

"Kamu ingin melacurkan dirimu, tapi aku bukan mucikari." Fu Tingyuan mundur selangkah dan nada bicaranya menjadi dingin, "Luo Nanchu, aku tidak akan termakan rencanamu."

Luo Nanchu masih berdiri di tempatnya dan menatap mantan suami yang ada di hadapannya itu.

Fu Tingyuan berdiri melawan cahaya, wajahnya tampak kabur namun ia tetap terlihat acuh tak acuh. Tubuh Luo Nanchu menjadi dingin inci demi inci, sedikit rasa malu melintas di wajahnya, dan Fu Tingyuan semakin menjauh darinya.

Luo Nanchu merayunya, seolah ia ingin menghabiskan harga dirinya yang sudah hampir hilang. Tapi bagaimanapun juga tidak ada cara lain yang bisa ia lakukan saat ini. 

Fu Tingyuan tidak akan pernah mengabulkan keinginannya. Jadi, ia harus segera mencari orang lain untuk bisa membantunya. Seba, ia tidak ada menyia-nyiakan harga dirinya hanya demi meminjam uang 10.000 Yuan saja.