Sedangkan Mayang masih terngiang-ngiang sama Marcell. Ia benar-benar diistimewakan di rumahnya sendiri, Mayang jadi malu karena ia sudah berbuat kasar sama Marcell. Mayang masih berpikir sendiri. Karena Marcell ini seperti seorang pangeran yang dikawal kemanapun dia pergi.
Pengawal itu kemudian membuka pintu kamar ibu Marcell "Silahkan Tuan"
"Sebaiknya saya tunggu diluar saja. Kare saya tidak enak mengganggu ibu kamu" Ucap Mayang, ternyata ia tahu diri juga.
"Tidak apa-apa! Ayok kamu ikut saja masuk ke dalam. Kita tidak akan lama" Lanjut Marcell.
"Tapi saya tidak enak" Jawab Mayang.
"Marcel apakah itu kamu sayang?" Suara ibu Marcell terdengar sangat lemah.
"Ya ibu ini saya!!" Marcell kemudian masuk menemui Ibunya yang terbaring lemah ditempa tidur. Marcell memeluk dan mencium ibunya, karena mereka berdua jarang sekali bertemu.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com