webnovel

PERNIKAHAN ZELINA

Hari ini merupakan hari bahagia untuk Zelina dan Brandon. Pasalnya hanya menunggu beberapa menit lagi mereka akan mengucapkan janji suci dan sah menjadi sepasang suami istri setelah menempuh hubungan yang dikatakan pacaran selama hampir 5 tahun. Tapi pernikahan ini pun membawa duka, bundanya sudah tidak berkesempatan melihatnya hari bahagianya, ayahnya yang sudah tidak mengurusi anak-anaknya dan juga adik kecilnya adik tersayangnya Lily yang belum juga tersadar dari tidurnya sejak 3 hari yang lalu di temukan dengan keadaan mengenaskan di apartement ayahnya. Baim dan Zidan pun tau penyebab keadaan Lisa seperti itu tak lain dan tak bukan karena ayah mereka sendiri. Mereka diberitahukan oleh Lutfi dan juga beberapa karyawan kantor ayahnya dan juga melihat rekaman cctv . Dan kemarin pun Zidan sempat bertengkar dengan ayahnya itu dan melihat bahwa ayahnya sedang bercumbu dengan seorang wanita di kursi kebenarannya, Baim yang sudah muak pun menarik Zidan dan membawanya pergi menjelaskan semuanya yang ia tau tentang kelakuan omnya itu. Zidan marah, kenapa Baim bisa menyembunyikan ini semua darinya tapi Baim pun memberitahu alasannya kenapa ia menyembunyikan dan Zidan pun hanya menghela nafas. Sekarang mereka berdua bertekad untuk tidak memperdulikan Mr. Richards itu, entah biarkan saja yang penting bagi Zidan kedua adiknya bahagia. Tanpa harus ada lelaki brengsek itu, biar dia yang menanggung semua kebutuhannya.

" Udah siap?" Tanya Zidan saat membuka pintu kamar Zelina

" Ohhh, bang udah nih " jawab Zelina dengan menghapus air matanya

" Don't cry, Abang disini. Lily pasti bangun. Dia masih lelah saja makanya belum mau bangun. Doakan saja ok"

" Bang, setelah ini Zelin pasti jauh dari kalian berdua, Brandon berencana memboyong zeline ke Belanda" ucap Zelin

" Gapapa sebentar lagi kan memang kamu sudah menjadi tanggung jawabnya dan kamu pun harus menuruti ucapannya "

" Terimakasih, telah menjadi Abang terbaik selama ini " kemudian sepasang kakak beradik itu pun berpelukan, Zidan menggandeng tangan Zelina menuju ke altar . Acara pernikahan berjalan dengan lancar dan meriah. Semua datang dan juga berbahagia untuk sementara waktu. Sedangkan di rumah sakit, lagi-lagi ady menjadi kekasih yang sangat berguna. menunggu kekasinya itu selagi yang lainnya sedang menghadiri pernikahan kak zelin. Tadi ady juga menyempatkan untuk memVc baim untuk melihat acara pernikahan dan memberikan kabar tentang Lisa kepada semuanya

Tiga hari sudah laliisa hilang kesadaran, menurut dokter karena darah yang keluar terlalu banyak yang didukung oleh dengan leukimianya itu yang menyebabkan gadis cantik ini lama tertidur. Bahkan hari kemarin dokter sempat memberitahukan kepada Zidan bahwa perkiraan trauma lisa terhadap air akan bertambah buruk.

Dan ketika mata bulat dengan bulu mata lentik yang indah itu kembali terbuka, penglihatannya langsung tertuju dan melihat kekasih terkasihnya itu tepat berada di depan pandangannya.

" hay, wellcome back...." suara bergetar Ady memasuki indra pendengaran Lisa, pria itu tidak dapat menahan air matanya yang luruh begitu saja karena perasaan lega.

***

" Kak, tanggal berapa ini?" tanya Lisa yang sedang duduk bersandar di ranjangnya

" why? sekarang tanggal 20" jawab Ady 

" tunggu, 20? desember. Berarti hari pernikahan Kak Ze???" cerocos Lisa

" hmm, hari ini adalah hari pernikahan Kak zelina"

" Kak ady belum menghubungi yang lain kan" yang dijawab gelengan . Kemudian Lisa turun dari ranjangnya dan berusaha mencabut selang infusnya sebelum di cegah oleh Ady

" hey, kenapa? nanti terluka " ucap lembut ady menggenggam tangan lisa

" lisa mau ke pernikahan ka ze" 

" nonono, kamu baru sadar dan masih perlu banyak istirahat. Jadi besok saja yaa" 

" gamau ka, kalau emang kakak gamau nganterin lisa bisa berangkat sendiri " menatap tajam kekasihnya itu

ady hanya menghela nafas dan mengangguk  " ok kakak anterin"

sedangkan di tempat resepsi

" selamat Kak " ucap ros, jen dan freya

" terimakasih " zelina

mereka sedang duduk-duduk berbincang sambil berusaha menghubungi ady yang tiba-tiba sulit dihubungi. Padahal yang lain ingin melihat lisa kembali walaupun tadi sudah sempat Vc sebentar.

" belum di angkat juga " tanya Al, Baim menggeleng

" tu-tunggu, itu-uu Li-lisaaa " ucap terbata Freya saat matanya tidak sengaja sedang menghadap kearah pintu masuk

" jangan ngaco deh fre " sanggah Baim yang masih berfokus untuk menelpon Ady

" freya ga boong bang sumpah beneran, liat geh " tambah Bara

anak BangPink sontak berlari menghampiri Lisa dan Juga Ady

" hey, you okey???" tanya Baim dan dijawab anggukan oleh lisa. Kedatangan sepasang kekasih itu pun disambut hangat oleh BangPink, 

" Bang Zi Kak Ze dimana ?" cicit lisa sembari melepas pelukannya dari Bagas setelah Lisa memeluk satu persatu orang tersebut dengan sedikit celotehan dan omelan kenapa kesini.

" ada didalem " Freya

Kemudian saat sampai di dalam Lisa berlari kearah Zelina dan Zidan yang kebetulan bersebelahan dan membelakanginya yang menjadikannya untuk memeluk kedua kakaknya itu dari belakang. Kedua kakak itu berjengkerit kaget dan berbaik

"Dek/Lily!!!" pekik mereka berdua

" hey, kabar siuman? kenapa disini?" zidan

" dek you okey, kenapa ga bilang kalo kesini?" zeline

A khirnya ketiga bersaudara itu memisahkan diri untuk memiliki waktu sendiri

" Happy Wedding kak " ucap Lisa tersenyum dengan wajah pucatnya dan juga perban di kepalanya dan menyodorkan sebuah kotak untuk kakak perempuannya itu

" Terimakasihh.." peluk kasih Zelina

"ekhemmmm, abangnya ga di peluk nih???" sanggah Zidan. Dan tanpa menunggu waktu lama Zelina menarik abangnya itu dan ketiganya berpelukan.

" kamu udah baikan? kenapa kesini? kenapa juga Ady ga kabarin bang zidan atau yang lain ly?" tanya bang zidan

lisa tersenyum lebar " lily yang suruh, biar kejutan. Udah kok lily udah sehatan, juga mana bisa hari bahagia kakak sendiri lily ga dateng. " jelasnya

" hmmm , iya deh. tapi beneran kamu udah baikan? " zidan

" iya bang, cuma emang masih sedikit pusing aja "

" yaudah acaranya bentar lagi juga pulang, langsung ke kamar aja ya. Nanti abang panggilin ady buat nemenin. Yang lain soalnya udah pulang kayaknya, udah ketemu Kak Brandon kan?"

" iya lily ke kamar, udah tadi. Udah dapet wejangan juga palahan hehehe " berlari masuk ke kamarnya

" Lo lisa mana bang?" tanya ady setelah melihat zidan yang datang sendirian

"gue suruh masuk, temenin sanah. Gue masih harus menjamu tamu, kasian kalo dia ikut masih lemah banget dia"

" ok deh, gue ke atas dulu bang"

Sampai di kamar lisa. Tok... Tok... Tok...

" li, kakak boleh masuk" ucap ady, tapi tidak ada respon sehingga ady masuk saja dan terkejut saat melihat Lisa yang meringis memegangi kepalanya

Lisa sedang duduk depan jendela kamarnya, tiba-iba memegang kepalanya yang sedikit nyeri, memejamkan matanya dan memijat keningnya saat rasa sakit itu kembali datang bersamaan dengan ketukan pintu di kamarnya

Ady menghampiri lisa " lisa kenapa? masih sakit? mana yang sakit? lisa katakan hey, kenapa kamu diam saja? jangan membuat kakak khawatir " ucapnya penuh dengan nada kekhawatiran

" apa sangat sakit?, kakak antar kerumah sakit lagi saja ya. Sebentar kakak panggil Bang Zidan "

" tidak kak, no problem hanya sakit biasa. Lisa tidak butuh dokter atau rumah sakit lagi. Lisa butuh kak Ady" ucap Lisa

Lisa menyandarkan kepalanya pada dada bidang Ady dan meremas jas yang dikenakan kekasihnya itu sebagai pelampiasan rasa nyerinya itu

Ady memeluk lisa erat, sebelah tangannya mengelus kepala lisa yang terasa nyeri itu. Menyingkirkan lembut tangan lisa yang menjambak rambutnya sendiri guna menghilangkan pening kepalanya"

Tidak lama, berkat pijatan lembut kekasihnya itu, sakit kepalanya mulai mereda dan Lisa mendongak menatap wajah tampan kekasihnya itu

" lebih baik?" tanya lembut Ady lisa mengangguk dan mempererat pelukannya pada kekasihnya itu

" Kak, kakak gak malu punya pacar penyakitan kayak lisa " tiba-tiba lisa berucap tanpa melepas pelukannya

Ady heran kenapa mendadak bertanya seperti itu " kenapa?"

" yah lisa tanya, memangnya tidak malu kak ady?"

" kenapa harus malu li, apa yang harus di maluin?" tanya balik ady

" banyak, Lisa anak tidak sempurna, tidak punya ibu. Tidak cantik, kurus seperti ini dan penyakitan, menyusahkan semua orang"

ady melepaskan pelukan mereka berdua dan mensejajarkan tubuhnya dengan lisa " coba lihat kak ady " " kak ady tanya, memang hubungan menurut lisa apa?"

lisa berfikir " hubungan? entah lisa gatau kak, menurut lisa ya ikatan yang saling membahagiakan " dan berucap

" itu saja?" lisa mengangguk

" benar memang hubungan harus saling membahagiakan tapi banyak opini lain dan untuk menjawab pertanyaan lisa " ady menjeda sejenak perkatannya " hubungan itu kita mencintai seseorang dengan tulus, karena mencintai bukan sekedar berpacaran bergandengan tangan memamerkan status. Dan Kita mencintai seseorang bukan karena orang itu sempurna, tapi karena untuk belajar dan saling memahami serta melengkapi ketidaksempurnaan pasangan masing-masing" jelasnya sembari mengacak gemas rambut lisa

Lisa hanya memandang kagum kekasihnya itu, kata-kata bijaknya bahkan wajah tampannya. Pantas dia  menjadi salah satu lulusan terbaik angkatannya 

" jadi jangan pernah berucap yang tidak-tidak lagi ok " lanjut ady, lisa mengangguk

" terimakasih sudah menerima lisa apa adanya " Ady tersenyum tulus " ok sekarang waktunya minum obat dan setelah itu langsung istirahat " beralih mengambil beberapa tablet obat di meja nakas dan segelas air yang sudah tersedia

"nih" sodornya memberikan kepada Lisa

" ihhhh, malesss " dengan malas menerima dan menelannya kemudian langsung meminum air putih dan ady berikan kepadanya "uwekkkk, paittt" ucap lisa dengan memberikan ekspresi ketidaksukaannya

" anak pintar, sudah tidur cepatt" ucap ady, tak lama lisa tertidur. Mungkin karena pengaruh obatnya jadi ia cepat sekali tertidur. Ady kemudian keluar kamar dan turun

" lisa dimana dy?" ucap Zelina

" oh kak zelin, udah tidur kak. selamat ya kak, maaf gabisa dateng ke acara dari pagi. Ady mau langsung pamit juga ini" ucapnya

" iya gapapa. Makasih ya udah nungguin lisa" zelina

Ady berpamitan dengan Zelina dan Brandon, di depan dia bertemu dengan zidan dan memberitahu bahwa ia akan pulang 

" bay, bolehkah malam ini aku tidur dengan lily? besok kita sudah harus terbang ke Jerman dan bakalan jarang ketemu " lirih Zelina kepada Brandon suaminya

Brandon terkekeh dan mengacak surai istrinya itu " Kenapa harus bilang sih bay, yasudah sanah masuk. Biar aku sama Bang zidan yang menerima tamu. Kamu pasti juga sudah lelah."

" terimakasih" zelina mencium pipi suaminya itu dan kemudian pergi ke lantai atas menghampiri adik tersayangnya

Brandon pun menghampiri teman yang sekarang menjadi Kakak Iparnya

" li, zelina kemana bran?" tanya zidan

" ke kamar lisa zi"

" dasar ya anak itu " gumam zidan

" gapapa lagi, gue juga sebenernya ngerasa bersalah banget sama dia, secara besok dia langsung gue boyong ke Jerman. Gapap semaleman dia milik Lisa hahahah "

" dasar lo, Jaga baik-baik adik gue ya. Udah jadi isteri lo, bukan cuma pacaran-pacaran sekarang

Di kamar Lisa

Zelina memeluk lisa dengan posesif, biarkan dia semalaman ini melupakan semuanya. Dia hanya ingin bersama lisa berdua. Dengan adiknya sebelum besok ia berangkat ke Jerman

" euhhhh, Kak ze" ucap serak lisa

" kakak membangunkamu?" 

" no, lisa hanya haus"

" chaaa" menyodorkan segelas air putih

" kenapa kakak dikama lisa?"

" ingin tidur bareng, sudah tidurlah, kakak mengantuk

" tumben"

" besok kakak sudah harus pergi ke Jerman, jadi kakak ingin tidur bersama dengan adik kecilku ini"

" really!!!" pekik Lisa " kenapa secepat itu? kakak ga bilang?"

" im sorry"

_____

_____

_____

_____

" hiduplah dengan bahagia, kamu berhak bahagia adikku

Zelina "