webnovel

OUR JOURNEY

Judul sebelumnya: Rumitnya Persahabatan [REVISI] Entah berapa lama lagi kita dapat bersama. Intinya, waktu yang aku habiskan bersama kalian sangat berharga bagiku. Selalu ada canda dan tawa serta duka di setiap perjalanan kita

Enjizoo44 · Teen
Not enough ratings
134 Chs

Bab 98

Egi sedang sibuk menyiapkan film yang akan mereka tonton malam ini. Egi menyiapkan film horor.

"Yok cari tempat duduk," kata Egi lalu berbalik menghadap teman-temannya. Egi hanya menatap kesal ke arah teman-temannya yang sudah berpelukan dengan kekasih mereka.

"Dunia sangat tidak adil! Mana nonton fillm horor lagi, sialan!" Kesal Egi.

"Sak, Lo duduk disebelah Gue yah? Gue takut," rengek Egi.

"Iya bawel," kata Saka. Padahal Saka ingin duduk disebelah Astrid.

"Gagal deh modus ke Astrid," kata Saka dalam hati.

"Sayang takut," kata Karin lalu memeluk Christ dari arah samping.

"Kan ada aku, ngapain takut?"

"Kan nanti hantunya serem," rengek Karin.

"Iya, kalau kamu takut kamu peluk aku aja yah."

"Baby, kamu takut gak?" Tanya Andrew kepada Dita.

"Nggak terlalu sih. Paling takutnya jumpscare doang," jawab Dita.

"Gue yakin yang paling biasa aja tuh Nayara sama William," kata Bastian.

"Lo salah Bas tentang Nayara, dia paling anti sama film beginian. Makanya dia keluar ditemenin William," kata Andrew.

"Seriusan? Muka segarang gitu takut nonton film hantu? Seriusan Kak?" Tanya Justin.

"Gak percaya kan Lu?" Kata Egi.

"Buruan Gi mulai filmnya, ngomong mulu Lo," protes Karin.

"Iya ini Gue play," Egi lalu memulai film yang akan mereka tonton.

"Kalau kamu pingin nonton masuk aja, aku gapapa kok," kata Nayara kepada William.

Nayara memutuskan untuk diam di gazebo rumahnya karena takut. Nayara sebenarnya memiliki lebih banyak phobia dari pada teman-temannya. William yang tak tega membiarkan Nayara sendirian diluar memutuskan untuk menemani Nayara.

"Gapapa kok aku juga gak begitu tertarik sama film kaya gitu. Mending sama kamu aja disini," kata William sambil menatap Nayara.

"Kalau nanti kamu nyesel karena gak bisa nonton jangan salahin aku loh ya. Kan kamu yang mau nemenin aku disini," ucap Nayara.

"Gak bakal lah sayang. Aku gak bakalan nyesel berduaan sama kamu, walau aku harus ngelewatin hal penting di hidup aku. Kamu yang paling penting sekarang," William menarik Nayara agar duduk di pangkuannya.

Nayara menaruh kedua tangannya di leher William, sementara tangan William melingkar di pinggang Nayara. Mereka berdua menatap mata satu sama lain. Tiba-tiba saja Nayara melihat wajah Jesse yang tersenyum di wajah William, hingga membuat Nayara terlonjak kaget dan berusaha menetralkan napasnya.

"Kenapa sayang?" Tanya William sambil mengerutkan keningnya.

"Ng-gak kok gapapa, kaget aja tadi lihat bayangan aku di dinding," bohong Nayara lalu memeluk William erat.

"Kamu kenapa, hmm? Bohong banget kalau kamu gak ada masalah sikapnya malah kaya gini," tanya William sambil menggosok punggung Nayara.

"Nggak papa sumpah, aku cuma pingin meluk kamu doang kok, gak ada yang lain," kata Nayara.

"Aku pacar kamu, aku siap jadi tempat curhat kamu sayang. Jangan takut buat cerita sama aku. Karena aku bakal nerima seberapun buruknya kamu, biarpun orang lain menentang tapi aku bakal selalu ada buat kamu, yah?" Kata William sambil menangkup pipi Nayara.

"Iya, aku lagi gak ada masalah beneran. Kamu gak perlu khawatir," kata Nayara sambil tersenyum.

"Yakin gapapa? Yaudah kalau gitu berarti aku gak perlu khawatir kan tentang kamu sekarang?"

"Iya gapapa," kata Nayara.

"Kamu bosen gak sih?" Tanya William.

"Bosen pacaran sama kamu?"

"Nggak, maksudnya mau keluar gak? Kayanya mereka masih lama deh nontonnya. Itu aja kayanya masih awal film," kata William sambil melihat ke dalam.

"Emang kalau keluar mau kemana?"

"Kemana aja asal sama kamu," jawab William.

"Aku gak tahu mau kemana. Jadi kamu harus mutusin kita bakal kemana sekarang," kata Nayara lalu mendahului William menuju ke parkiran.

"Sayang tunggu dulu dong," kata William sambil mengejar Nayara.

"Ayo buruan Will," panggil Nayara sambil sesekali tertawa.

"Mau kemana mereka berdua?" Tanya Gisel.

"Lah iya tuh, Nayara sama William mau kemana jam segini?" Tanya Karin lagi.

Ini sudah jam sebelas malam, dan semua remaja itu memutuskan untuk menginap dirumah Nayara semalam.

"Biarkanlah mereka menikmati masa-masa manis pacaran. Cocok bat anjir mereka," gumam Egi.

"Iyakan? Gue bersyukur sih Nayara jadian sama William. Couple favorite Gue," kata Bastian.

Jesse hanya menatap sendu pasangan itu. Yang lainnya menatap dengan kagum, sementara dirinya sedikit sakit hati melihat Nayara bersama William. Apalagi mereka sepertinya akan menjadi couple favorite SMA Semesta tahun ini.

"Jesse, kamu kenapa?" Tanya Sandrina.

"Nggak, lagi mikirin alur ceritanya," kata Jesse lalu kembali merangkul Sandrina.

"Fuck! Stop Jesse, dia udah jadi milik orang lain dan Lo udah punya orang yang harus Lo sayangin," kata Jesse dalam hati.

"Kita jalan aja yah?" Tanya Nayara ke arah William dan diangguki William.

"Kunang-kunangnya banyak banget Will, lihat deh. Wahh…." Seru Nayara.

"Cantik yah kaya kamu," kata William dan membuat Nayara salah tingkah.

"Kamu bisa aja deh," Nayara memukul dada William sangat keras hingga membuat William merintih kesakitan.

"Maaf, sakit yah? Sini aku elus biar gak sakit lagi," kata Nayara.

"Makasih ya," kata William sambil mengelus kepala Nayara.

Nayara berjalan mundur perlahan sambil memegang tangan Willliam.

"Awas sayang!"

"Untung gak parah loh ini benjolnya. Makanya kamu tuh harus lebih hati-hati lagi lain kali kalau jalan. Coba lihat sekali lagi," kata William sambil meniup benjolan Nayara.

Nayara mengingat kembali, kencan pertamanya dengan Jesse saat Jesse tak sengaja menabrak tiang karena terus-terusan menatap sepatu Nayara. Nayara akhir-akhir ini sering memikirkan tentang Jesse, tak tahu mengapa. Kadang ia jadi merasa bersalah kepada William karena sering memikirkan Jesse saat bersamanya. Apakah Nayara masih memiliki perasaan terhadap Jesse? Nayara merasa bahagia saat bersama William, William sangat perhatian kepada Nayara dan lebih leluasa bertemu Nayara dibanding dengan Jesse. Namun di sisi lain, Nayara ingin menemui Jesse sekali lagi, namun sepertinya itu tidak mungkin.

"Dari tadi kamu bengong kenapa sih? Pas kamu duduk di pangkuan aku juga gitu. Ada yang kamu pikirin emangnya?" Tanya William.

"Seriusan nggak kok Will, I promise," kata Nayara dengan senyuman.

"Bisa-bisanya Lo bohong sama William Nayara," teriak Nayara dalam hati.

"Yakin gak ada masalah? Serius sayang kamu baik-baik aja 'kan?" Tanya William memastikan.

"Iya William gak usah khawatir," kata Nayara sambil mengacak rambut William.

"Yaudah ayo balik, nanti ada zombie sama vampir lagi," kata William dan ditatap oleh Nayara.

"Astaga kamu takut sama zombie sama vampir 'kan? Aku lupa sayang, maaf. Gak bakal ada yang berani gigit kamu kecuali aku. Jadi pegang tangan aku, kita pulang sekarang," kata William.

Nayara menggenggam tangan William sangat erat, tak terasa hingga tangan Nayara mengeluarkan keringat.

****

Di vila, semua masakan sudah jadi. Mereka akan memulai party mereka sekarang.

"Ho, Sa, sini makan," panggil Reiga.

"Wah gak enak nih Gue gak dapet bantu apa-apa tapi ikut makan," kata Alexa lalu menyerahkan Zayn kepada Mbak Andra.

"Lo kan udah bantu jaga bayi, itu udah cukup kok. Sini duduk," kata Freya lalu menarik kursi di sebelahnya untuk Alexa.

"Selamat makan semua."

"Sayang aku mau daging sapi," kata Nathan yang sibuk memanggang.

"Gantian nanti manggangnya kasihan Nathan udah lama disana. Nanti badanya bau asap lagi," kata Bang Jay.

"Kalau Naya yang manggang boleh gak?" Tanya Kanaya yang sedang makan disuapi oleh Reiga dan dipangku oleh Putra.

"Emang Kanaya bisa?" Tanya Hao.

"Kan sama Kak Putra, iyakan Kak?" Tanya Kanaya sambil menatap ke arah Putra.

"Iya, bolehin lah Bang. Lagian udah ada Gue sama Reiga," kata Putra.

"Iya boleh tapi hati-hati yah," kata Bang Jay.

"Yes asik. Om Nathan minggir! Kanaya mau masak sama Kak Putra," kata Kanaya kepada Nathan.

"Lah? Kok manggil Gua Om sih? Kan harusnya kakak juga kayak mereka," protes Nathan.

"Sadar dong Nath, Lo kan dah punya anak. Makanya Kanaya manggil Lo Om. Udah tua juga Lo," ejek Mbak Andra.

"Anjir lah."

"Alexa, Lo gapapa tinggal sendirian dirumah? Kalau Lo mau Lo boleh tinggal dirumah Gue bareng Nayara," tanya Nathan.

"Nggak usah Nath Gue baik-baik aja kok tinggal sendiri. Lagian Gue gak mau ngerepotin Lo," jawab Alexa.

"Gak kok, malah kalau Lo tinggal dirumah Gue kita jadi gak khawatir sama Lo. Tapi itu semua tergantung keputusan Lo sih Gue gak maksa," kata Nathan lagi.

"Iya makasih ya udah perhatian sama Gue. Gue janji, kalau ada masalah Gue bakal langsung kabarin kalian secepatnya," kata Alexa sambil tersenyum.

"Inget ya Lo gak sendirian, ada kita. Lo harus kuat buat jalanin kehidupan Lo kedepannya," kata Mbak Andra.

"Tapi kayaknya Alexa bakal baik-baik aja deh kan ada Hao yang jagain dia mulai sekarang," kata Reiga.

"Oh itu mah gak perlu diragukan lagi. Gue bakal jadi gardu terdepan buat my love," kata Hao kepada Alexa sambil memberikan finger heart.

"Anjir gak malu Lo Sa?" Tanya Putra yang menatap geli ke arah Hao.

"Iya nyesel Gue nerima dia Put. Help me," kata Alexa sambil tertawa.

"Ih sayang kok gitu sih? Jahat," kata Hao sambil memukul lengan Alexa pelan.

"Jijik Ho serius," kata Putra.

"Kok jijik Kak? Kanaya juga bisa nih lihat," kata Kanya sambil menunjukkan finger heart kepada Putra.

"Ini baru bagus gak bikin jijik, gak kaya itu," kata Putra sambil melirik ke arah Hao.

"Udah anjir jangan dinistain mulu anak orang," kata Mbak Andra sambil tertawa hingga menangis.

"Yakan hobi Lo pada nistain Gue," kata Hao.

"Kanaya balik," kata Reiga kepada Kanaya sambil memegangi tangan Kanaya agar bisa membalik daging.

"Nah pinter banget," kata Putra dan Reiga sambil tersenyum ke arah Kanaya.

"Mereka berdua kayanya seneng deh sama Kanaya. Lihat aja senyam senyum kaya gitu cuma karena Kanaya doang," kata Freya.

"Mereka emang suka anak-anak Fey, dulu pas Kanaya masih bayi, seumuran Nia Twins mereka semua yang jagain sampe berebut," kata Mbak Andra.

"Oh iya? Nathan juga dong?" Tanya Freya semangat.

"Nathan mah kagak, kerjaannya ke diskotik mulu. Parah sih suami Lo dulu," kata Mbak Andra.

"Bener banget Fey, Gue inget dulu Gue mergokin dia dikelilingin banyak cewek di kafe. Gila sih langsung Gue laporin Tante Sherina," kata Alexa.

"Tapi sekarang semenjak sama kamu, dia jadi berubah jadi lebih baik. Makasih loh Fey udah rubah adik boongan Gue," kata Mbak Andra.

"Ini juga karena usaha dia yang mau ngerubah diri. Kalau dia gak mau ya Aku juga gak bisa ngerubah Mbak," kata Freya.

"Nath, anak Lo udah bisa duduk belum?" Tanya Reiga.

"Belum, baru tadi Gue dapet kabar kalau anak Gue baru bisa tengkurep," kata Nathan.

"Oh ya? Anjir seneng banget Gue dengernya! Kapan ya Gue bisa kaya gitu?" Kata Reiga.

"Kaya gitu sama Chery atau sama Lily Rei?" Goda Hao.

"Apaan sih Lo! Ya sama my future wife lah anjir," teriak Reiga.

"Oh ya? Owh berarti Lily buat temen Gue aja nih?" Tanya Hao lagi.

"Emang siapa yang mau sama Lily?" Tanya Reiga.

"Asep, temen duduk Gue biasanya," jawab Hao.

"Terserah lah! Gue gak peduli!" Kata Reiga.

"Ciah cemburu!!!!"