BOOK 5 CHAPTER 92

"Ahhh, hhhh," geram Ace dengan cakaran di tengkuk Mike. Lututnya gemetar menerima penis. Secara perlahan bokongnya diturunkan agar mereka menyatu. "Ahhhh, Phi Mike."

"Sebentar, Sayang. Sabar dulu ini baru masuk."

"Ugh, mmhh."

Sakit.

"Tahan ya."

Ace mengangguk pelan. Dia berdebar hebat setelah Mike di dalam. Senyumnya bangga karena Mike menatapnya penuh cinta.

"Kenapa? Sakit tidak?"

Ace segera menggeleng. "Sudah tidak sih sekarang---ugh ... tapi baby-nya mulai menendang," katanya dengan mata berkaca-kaca. "Phi jangan bergerak dulu boleh? Sshh, Phi baby-nya menendang terus—"

Mike mengelus pinggul si manis khawatir. Untuk orang hamil memang susah kalo posenya duduk begini. Belum lagi Ace di atas. Remaja itu harus memimpin kalau sudah reda. Penis Mike harus tersangkut di dalam sana selama beberapa saat.

"Mau Phi elus dimana? Siapa tahu mereka diam."

"D-Di sini, aduh."