webnovel

Ore no Imouto wa Shousetsuka!

Dikisahkan seorang anak SMA yang memiliki adik perempuan yang memiliki profesi sebagai penulis novel erotis. Adiknya sedang menjalin suatu hubungan dekat dengan sahabatnya di masa kecil. Mereka bertemu kembali di akhir bulan musim semi, dengan sebuah pertemuan yang mengejutkan. Bagaimana kisah kelanjutannya? Saksikan di TKP!!

ANABANTINGAN · Realistic
Not enough ratings
8 Chs

Kehidupan Sekolah Yang Berantakan

Dia sudah membelinya di toko buku terdekat novel erotis ciptaan adiknya. Tapi, nahas novelnya disita lebih cepat oleh gurunya dan sekarang dia malah menjalani hukuman dari kelakuannya yang tidak sopan itu yang telah mengabaikan pelajaran.

Sungguh miris.

Padahal baru baca satu bab dan itu pun belum kelar, kini dia meratapi nasibnya dengan membawa kedua ember berisi air sampai sepulang sekolah.

*Sumpah tangan pegel banget!!

Lanjut ....

Begitu bel sekolah berbunyi, dia merasa sangat lega ....

Dia segera menurunkan embernya dan membawanya ke toilet, sambil buang hajat sekalian. Tak kurang akal, dia membaca lanjutan novel itu secara online di smartphone-nya karena baru bab satu dan gratis.

Lalu, begitu dia menyudahi acara buang hajatnya di toilet dan sudah menyiramnya dengan bersih lalu mencuci tangannya dengan sabun dan dilap dengan tisu. Dia mencoba merapikan rambutnya dengan niat ke ruang guru untuk mengambil novel erotis yang di sita tadi.

Tapi, begitu dia baru berjalan keluar dari toilet ... ponselnya berdering tampak seorang teman sehobinya sedang menghubunginya lewat pesan.

"Oi, Yukichi, kamu di mana?" tanyanya dengan santai di telepon yang sudah dia angkat.

"Ah~ aku baru selesai boker, tunggu ya." Ucapnya santai dengan sejujur-jujurnya.

"Cih, jangan lama-lama." Bualnya dengan agak kesal menunggu laki-laki berstatus Otaku bernama Yukichi ini.

"Iya, iya, maaf aku tadi ada masalah~" bual Yukichi juga yang tampak tertekan dengan janji yang sudah dibuat dengan sahabatnya ini. Dia juga menghela napas kesalnya dengan panjang tampak seperti sebuah penyesalan.

"Masalah? Kenapa ...? Apa perutmu bermasalah?" tanya seorang teman laki-lakinya memastikan Yukichi baik-baik saja. Begitu Yukichi hendak menjawabnya, tiba-tiba ....

"Iya-nya sekali saja!" kata seorang perempuan yang ikut menyahuti laki-laki bernama Yukichi ini.

"Oi, kau ikut juga Miharu—"

Belum sempat Yukichi melanjutkan perkataannya, perempuan dengan nada yang berubah menjadi genit itu memotong perkataannya.

"Tentu saja, dong!" katanya dengan semangat.

"Ah~ baiklah." Begitu selesai bicara, Yukichi langsung menutup teleponnya.

'Dasar perempuan kenapa suka bawel, deh!' katanya dalam hati sambil membuka kembali tab novelnya yang membuatnya keluar sendiri karena ngebug. Hal itu menurunkan moodnya untuk membaca novel adiknya kembali. Tapi, bagaimana caranya mendapatkan novel erotis kembali dari genggaman tangan pak guru tadi?

Kemudian, Yukichi dengan punggung lesunya ke dalam kelas mengambil tas sekolahnya, dia sempat diolok-olok oleh teman sekelas yang duduk di dekat bangkunya karena membaca novel vulgar itu. Yukichi dengan wajah pas-pasan ini tampak tidak populer di sekolah, kadang wajahnya yang murung dan ogah-ogahan itu membuat orang lain enggan berteman dengannya, sungguh lelaki yang membosankan.

Dengan tertangkap basahnya kelakuan Yukichi yang membaca konten vulgar itu, teman-temannya menjadi berpikir kalau dia adalah laki-laki yang hentai dan mesum. Bagaimana kalau dirinya memberitahu teman-temannya kalau penulis dari buku itu adalah adiknya sendiri? Justru pastinya membuat dunia semakin berprasangka buruk pada dirinya dan keluarganya.

Tapi, siapa yang menyangka kalau anak di bawah umur sudah bisa menulis adegan vulgar yang dapat memikat hari pada laki-laki yang doyan harem di dunia ini?

Sungguh novel yang sangat epic oleh sebab itu, sebelum kehabisan cetakan pertamanya dia membelinya. Dia terpaksa membelinya karena adiknya pelit tidak mau meminjaminya.

"Huh!" bualnya kesal dengan nada pelan kemudian keluar kelas dengan langkah penuh penyesalan.

Saat ini Yukichi sudah berdiri di ruang guru, dia menengok di belakang daun pintu melihat pak guru yang tadi telah menyitanya.

"Ke mana dia?" dia bertanya-tanya pada dirinya sendiri.

Lalu, secara diam-diam tangan seorang laki-laki menepuk pundak Yukichi dan membuatnya terkejut.

Yukichi segera menoleh dengan wajah kakunya.

Orang yang menepuk pundaknya itu adalah ... pak guru yang menyita novelnya yang menatapnya dengan sorot mata dingin.

Tak mungkin pak guru itu lupa pada Yukichi yang baru saja disita novelnya. Akhirnya dia diajak ke ruang BK untuk diomeli! Jelas sekali ... buku yang terbilang porno itu tidak pantas dibawa ke sekolah.

Jelas!

Guru BK memarahi dan menegurnya dan Yukichi berjanji untuk tidak membawa novel itu lagi.

Yukichi mendapatkan novel itu kembali meski dengan berbagai komentar pedas dari gurunya, sungguh sangat menusuk hati. Tapi, jika kedua guru itu mengomentari isinya juga ... ada kemungkinan mereka sama bejatnya karena mereka membacanya.

Yukichi menjadi bingung menerima kenyataan itu dan dia hanya bisa menyimpulkan berdasarkan pandangannya saja.

Dia sekarang hendak menuju ke tempat di mana yang disebut base, yang merupakan tempat klubnya. Teman-teman sehobinya jelas sudah menunggu di sana. Bagi Yukichi, hanya pada mereka lah dirinya bisa bersikap terbuka.

"Lama banget, masih boker kah?" tanya seorang laki-laki yang meremehkannya.

Yukichi segera menyempitkan pandangan matanya dan memandangnya dengan wajah malasnya, "Tentu saja tidak, kau tahu—"

Belum sempat Yukichi menjelaskan, seorang perempuan bernama Miharu itu memotong perkataannya.

"Huh~ Yukichin lama amat~ aku hingga bosan di sini~" katanya dengan tatapan malas lekat-lekat pada Yukichi.

Yukichi menghela napas sejenak dan menggaruk-nggaruk kepala bagian belakangnya, dia sempat berpikir bagaimana dirinya akan menjelaskan sementara di sela terus dengan perempuan yang ada di depannya ini?

Yukichi mengalihkan pandangan sejenak dan dia melanjutkan berjalan lalu duduk di kursi yang ada di depannya itu.

Kemudian, Miharu ikut duduk di depannya.

"Jadi, masalah apa yang menimpamu hari ini? Kau tampak tidak bersemangat." Ujarnya teman laki-lakinya dengan senyum riang tanpa masalah.

"Ah~ gegara aku baca novel ini saking penasarannya ... malah kena hukuman." Kata Yukichi dengan segera meletakkan novel erotis itu di atas meja.

"Lah~ gurunya siapa?" tanyanya mengonfirmasinya.

"Yamada-sensei." Jawab Yukichi dengan nada datarnya.

"Ah~ orang itu sangat teliti sekali~" Miharu tampak sudah mengetahui sifat Yamada-sensei yang seperti itu. Karena beberapa bulan lalu, ponselnya sempat tersita selama pelajaran karena dia sedang bertukar pesan dengan pacarnya, bukan hanya menyita tapi Yamada-sensei membacanya di depan kelas membuatnya malu. Sontak pacarnya Miharu memutuskannya hari itu juga karena dia tidak menjawabnya dengan cepat lagi.

"Memangnya kau pernah kena orang itu juga?" tanya Yukichi yang baru menyadarinya dari ekspresi Miharu yang murung itu. Miharu segera mengangguk pelan dengan tak bertenaga.

"Ahahaha~ kalian ini memang orang yang menjadi sumber masalah tapi, keren bisa bertahan sejauh ini." Teman laki-laki Yukichi ini tampak ingin meledeknya.

"Diam kau Kiira!" bagi Miharu itu tidak lucu dan justru malah membuatnya kesal.

"Ah~ gomen-gomen."

Sesaat semuanya bergeming ....

Lalu, laki-laki bernama Kiira itu memulai pertanyaan dengan penuh rasa penasaran, "Nee Yukichi," sapanya dengan menatap Yukichi lekat-lekat.

"Hm?" Yukichi meresponsnya dengan cepat.

"Jadi benar yang menulis novel ini adalah ... adikmu?" tanyanya dengan serius.

Yukichi memejamkan mata sejenak kemudian dia menghela napas lelahnya, lalu menyilangkan tangannya dan perlahan membuka matanya ... dengan serius dia menatap Kiira yang masih penasaran itu.

"Ya, itu benar." Jawabnya dengan optimis, terlepas dari betapa polos dan imutnya adiknya itu tak bisa dipungkiri kalau Tamami adalah penulis novel erotis ini.

________

Karena ....

*Adikku adalah seorang novelis (Ore no Imouto wa Shousetsuka!)

Bagaimana kisah para remaja ini selanjutnya?

To be Continued