webnovel

Bab 21

" Hahahaha, Kalian membuatku sangat gembira "

Tubuh Azazil tidak memiliki luka sama sekali, tetapi bajunya dalam keadaan compang camping dengan bekas darah di bajunya.

'Pertarungan sudah lebih dari 3 jam dan sebentar lagi akan selesai '

Azazio melihat ke arah Musuh yang hanya tersisa 3 orang. 1 pengguna pedang, 1 pengguna pedang dan perisai dan terkahir 1 pengguna panah.

Mereka bertempur dengan sangat intens, dengan kemampuan Regenerasi Azazil dia masih dapat bertahan dan tidak menunjukkan sedikitpun kelelahan.

Sedangkan Musuh Virtual memiliki luka di sekujur tubuh dengan nafas terengah-engah menandakan bahwa mereka sudah mencapai batas.

Azazil berlari menyerang ke arah mereka. Musuh Virtual menaikkan kewaspadaan setelah melihat Azazil berlari ke arah mereka.

Pergerakan mereka dapat mudah di prediksi oleh Azazil. Menghindari semua serangan yang masuk sambil mengambil kesempatan untuk menghabisi mereka adalah sekali serangan.

Swish

Swish

Swish

Azazil menaruh pedangnya kembali ke dalam sarung pedang sambil melihat mereka jatuh ke tanah dengan luka sayatan di bagian leher yang cukup dalam.

[Tantangan selesai, apakah ingin mengulangi lagi]

"Tidak"

Hari ini sudah cukup, kemampuannya pedangnya sudah meningkat dengan pesat dari melawan musuh virtual yang menyesuaikan kemampuannya.

Dengan berlatih pedang dari pertarungan, dia tidak hanya dapat meningkatkan kemampuan berpedangnya tetapi juga pengalaman musuh yang banyak.

Itu seperti menimpuk dua burung dengan satu batu.

Ehh, tidak. 3 burung dengan 1 batu.

[Apakah ingin keluar]

"ya"

Cahaya menyelimuti Azazil dan membuatnya menghilang.

......

"ini minumannya master"

Pelayan memberikan air lemon kepada Azazil.

Menerima air lemon itu, dia memberikan senyum kepada pelayan.

"Terima kasih...."

"....Kesenanganku master" Kata pelayan itu dengan senyum bahagia diwajahnya.

Azazil masih memandangi pelatihan Vera yang masih belum berakhir, dia sudah terlihat kelelahan dari pelatihan tempur.

" Tolong siapakan dua air lemon lagi untuk mereka "

"Baik master" Pelayan itu pergi.

Azazio mengalihlan lagi pandangannya ke arah mereka berdua.

Dia dengan santai melihat latihan mereka, Di bandingkan 5 hari yang lalu Vera sekarang lebih baik dalam kemampuan berpedangnya.

Vera sudah menerima semua orang disini sebagai keluarga tapi hal itu tidak menyurutkan keinginan balas dendamnya, Azazil maupun yang lain tidak punya masalah dan membiarkannya seperti itu.

Gigi dibalas gigi, mata dibalas mata dan darah dibalas darah, mereka yang telah membunuh harus juga siapa untuk dibunuh.

Azazil bukan seorang bijak yang akan mencegah Vera untuk balas dendam, dia akan membiarkan hal itu asalkan tidak melewati batas.

"Master"

"Master"

"Ohh, kalian sudah selesai ?"

"Iya tuan"

Azazil memberikan haduk kepada mereka berduabuntuk mengelap keringat.

"Jadi, bagaima perkembangan Vera? "

"Dia berkembang sangat pesat, diperkirakan hanya butuh waktu 1 tahun untuk sepenuhnya menjadi master pedang, tapi tuan, Vera membutuh pengalaman yang dalam pertempuran nyata untuk membuatnya membiasakan diri dalam ilmu berpedang !"

"Hmm, jadi aku akan mengizinkan Vera untuk menggunakan [Dimensi perjuangan tanpa batas] dan dimulai saat sore ini "

"Terima kasih master Azazil "

"Iya, apakah kamu butuh yang lain Vera ?" Tanya Azazil.

Vera menggelengkan kepalanya.

"Tidak ada master "

"Baiklah kalau begitu, jika kamu butuh sesuatu bilang saja kepadaku" Azazil berkata sambil tersenyum dan mengelus kepala Vera.

"Oke master" Vera mengangguk dengan senyum.

Pelayan datang sambil membawa dua gelas air lemon dan memberikannya kepada Vera dan Dargo.

Minum air lemon setelah latihan itu sangat menyegarkan.