webnovel

Bab 20

Azazil sedang menonton Vera yang sedang beratih menggunakan pedang yang diajari oleh Dargo.

Dia sudah mencapai tingkat Earth hanya dalam waktu 4 hari dengan menggunakan Teknik kultivasi yang Azazil berikan padanya.

".... Postur mu salah, kamu harus.... "

Setiap Vera melakukan kesalahan, Dargo akan mengkoreksinya, dia tidak marah sama sekali dan dengan lembut dan tegas mengajarkan.

'Seminggu lalu dia ketakutan saat melihatku dan Dargo, dan sekarang dia mulai terbiasa berada disini'

Secara bertahap, Vera mulai tidak takut lagi dengan Azazil dan Dargo.  Di bahkan kadang-kandang akan menyenderkan tubuh ke mereka berdua.

Pelatihan pedang yang tadinya direncakan untuk Azazil sekarang diubah untuk Vera, Azazil berencana untuk belajar pedang dari pertarungan dan dari itu dia menemukan hal yang cocok untuknya dari fungsi fasilitas.

——————————————————

Dimensi perjuangan tanpa batas

——————————————————

Dimensi yang digunakan untuk tujuan bertempur. Penantang akan melawan Musuh Virtual yang di dasarkan oleh kekuatan Penantang.

——————————————————

[Dimensi Perjuangan Tanpa Batas] Rank SSS, Azazil menemukan ini tanpa sengaja dan dia langsung tertarik.

"Tuan"

"Tuan"

Azazil melambaikan tangan kepada mereka sambil tersenyum.

Mereka memberikan hormat sebelum lanjut lagi berlatih.

Azazil berjalan menuju ke sebuah gerbang yang besar. Gerbang itu memiliki ukuran mirip dengan pintu masuk dungeon.

Dengan ukiran pertempuran para pejuang.

........

[ Tentukan jumlah lawan ]

"10"

Musuh mulai muncul

[Tentukan lingkungan]

"Padang pasir"

lingkungan mulai berubah menjadi padang pasir.

Bahkan panas matahari terasa. Dunia ini hanyalah ilusi untuk tujuan pertarungan tetapi bagi orang yang tidak mengetahuinya lingkungan ini seperti asli.

"berapa kali pun kau melihatnya, Aku merasa kagum dengan perubahan lingkungan ini yang secara instan, aku pasti akan bisa melakukan hal ini juga"

[ Pertarungan akan dimulai dalam 10,9,8,7...]

Azazil mengeluarkan pedangnya sambil tersenyum ke arah lawan.

Musuh virtual juga mengeluarkan senajat mereka.

[.....3,2,1 Start]

Mereka mulai menyerang, Azazil berlari ke arah musuh yang memegang kapak.

Musuh mengayunkan kapaknya secara miring, Azazil dapat menghindarinya dengan mudah , dia langsung memanfaatkan kesempatan ini untuk memotong bagian kanannya.

Clank

Sebuah tombak menhentikan pedangnya dari mengenai musuh si depannya.

Dia terdorong mundur oleh musuh yang memang tombak.

"Cihh... "

Azazil mendecak lidahnya, membuat jarak antara mereka.

Sebuah panah terbang kearahnya dengan cepat menuju bagian kiri badanya.

Azazil mengangkat pedang digunakan untuk menahan panah itu. Setelah panah pertama, panah lainnya mulai muncul lagi sekarang dua panag sekaligua tedbang kearahnya.

Ting

Ting

Melihat bahwa dua panah tidak berhasil,musuh pengguna Panah menembakkan panah lebih cepat lagi.

Azazil terganggu dengan panah-panah yang melesat ke arahnya.

Mengambil kesempatan itu, yang lainnya menyerang ke arah Azazil secara bersamaan.

Azazio melihat ke arah musuh yang bersamaan menyerangnya, dia memiliki senyum diwajahnya.

Azazil menghindari serangan mereka,  pedang mulai melancarkan serangannya lagi yang mengarah ke dada.

Azazil dapat menghindari serangan itu dan menarik musuh pengguna pedang membuatnya terkena panah yang seharunya mengenai azazil.

"arrghh"

Tidak melewati kesempatan Azazil langsung mengiris leher musuh itu dan melemparkan tubuhnya ke arah temannya.

Mereka menghindarinya, tidak ada yang menangkap sama sekali sambil terus fokus ke arah Azazi bahkn tidak menengok sedikitpun.

"Sial, tidak terkecoh sama sekali "

Mereka tidak memiliki emosi, tetapi masih dapat merasakan sakit. Dan musuh yang sudah meninggal akan menghilang menjadi partikel.

" 9 Tersisa"

Azazil melancarkan serangan lagi terhadap mereka sambil menghindari panah yang melesat kearahnya.

Azazil mulai melancarkan berbagai serangan, tetapi hanya bisa menyebabkan luka kecil. Setiap Azazil akan mencoba menyerang dari bagian buta, pasti akan dihalangi.

"Walaupun mereka tidak memiliki emosi, tetapi mereka tidak akan membiarkan rekan mereka jatuh yang akan menyebabkan kekuatan mereka berkurang"

"Tapi.... Itu hanya masalah waktu sebelum aku dapat menjatuhkan mereka "

Azazil tersenyum dengan ganas, dia sangat menikmati pertempuran ini.