webnovel

One Piece: Boundary Master (Penguasa Batas)

Sinopsis: Seorang pemuda terlempar ke dunia One Piece dengan ingatan yang masih utuh. Dan memanfaatkan berbagai pengetahuannya tentang One Piece dan juga kekuatan buah iblis untuk memanipulasi Batasan, dia akan memulai kisah petualangannya dan menggapai puncak! ==== ===== ====== ======= Catatan Penulis: Ini adalah pertama kalinya saya menulis fan-fiksi. Dan jujur saja, saya sendiri hanyalah pemula dan bukanlah seorang penulis yang baik sebenarnya. Ada beberapa/banyak kekurangan dalam fan-fiksi ini, jadi jangan terlalu banyak berharap ini adalah mahakarya yang luar biasa!

rtlps_360 · Fantasy
Not enough ratings
108 Chs

Chapter 62 - Pasca

Seminggu setelah insiden di Enies Lobby, Ouroboros Pirates mendapatkan informasi mengejutkan dari surat kabar.

Ada artikel di surat kabar itu berisikan tentang kehancuran Enies Lobby yang disalahkan sepenuhnya pada Strawhat Pirates. Selain itu, juga ada poster Bounty untuk semua anggota Strawhat Pirate. Dengan yang tertinggi adalah Kapten mereka yang bernilai 300.000.000 Beri!

Para kru Ouroboros Pirate selain Lepus dan Kalifa cukup terkejut dan tercengang karena berita ini. Mereka lalu memberi kesan dan pendapat mereka akan berita ini.

"Um. Mereka berani juga."

Brisa mengangguk terkesan dengan keberanian Strawhat Pirate menantang Pemerintah Dunia.

"Hmm.... 300 juta, ya.... Menarik sekali."

Amber menyeringai terkesan.

"Nico Robin anggota mereka!?"

Boris sangat terkejut dengan fakta Nico Robin adalah anggota Strawhat Pirate.

"120 juta? Lumayan juga."

Kuina mengangguk kecil melihat poster buronan Zoro.

"Aku tak mengira mereka senekat itu...."

Gillian menggelengkan kepala mengetahui Strawhat Pirate berani menyerang Enies Lobby.

"Untuk apa ada poster buronan tapi hanya senilai 50 Beri...."

Muret tersenyum masam melihat poster buronan Chopper.

"Hm~.... Nami si Kucing Pencuri? Sangat cocok memang. Ahahahaha!"

Nojiko tertawa melihat poster buronan dan julukan untuk Nami.

"Hmph!"

Kalifa hanya sedikit melirik tapi tak peduli.

"Ahaha.... Apa ini tak mengejutkan dari seseorang yang punya hubungan keluarga dengan orang-orang besar?"

Ryzer tertawa masam setelah membaca artikel insiden dan melihat poster buronan Luffy.

"Nilai total Bounty mereka lebih dari 600 juta Beri...."

Max mengangguk menghitung nilai Bounty Strawhat Pirate.

"Sepertinya tidak salah Lepus-san memperhatikan mereka. Mereka memang cukup menarik perhatian."

Sera mengangguk terkesan.

"Ini kan mereka yang mengalahkan Enel sebelumnya!?"

Raki cukup terkejut melihat poster buronan Strawhat Pirate.

"Benar. Itu Luffy-san dan lainnya."

Conis mengangguk pada Raki.

Sementara itu, Lepus hanya tersenyum kecil dan di dalam hati mempersiapkan untuk langkah mereka selanjutnya.

(Berikutnya mereka ke Thriller Bark.... Bagus.)

~~~

Beberapa hari kemudian, setelah sarapan Lepus tiba-tiba sekali lagi mengatakan dia akan pergi.

"Aku pergi sebentar...."

""""Ke mana?""""

Beberapa kru bertanya.

Lepus pun lalu menjawab.

"Menjemput putri hantu yang merepotkan."

Mendengar jawaban Lepus, para kru hanya menghela nafas menyerah. Karena ini bukanlah pertama kalinya Lepus tiba-tiba ingin pergi sendirian dan dengan alasan yang membingungkan.

""""Ya sudah. Hati-hati. Cepat pulang.""""

Para 'istri' Lepus memberikan respon mereka.

Lepus tersenyum kecil lalu membuka gap dan pergi.

~~~

Di suatu tempat di Grand Line....

Tepatnya di Pulau Kuraigana dan Reruntuhan Kerajaan Shikkearu....

Seorang gadis berambut pink twintail panjang, berpenampilan punk-gothic, dan memegang parasol, terlihat duduk di balkon suatu kastil.

Gadis itu tampak menundukkan kepala dan muram.

"Memang benar kalau aku bilang jika aku ingin pergi wisata, aku ingin pergi ke suatu tempat yang gelap dan suram. Dan ada kastil tua yang tampak suram dan penuh dengan keangkeran. Dan kemudian aku akan menghabiskan waktu menyanyikan lagu terkutuk di sana."

Kemudian gadis itu menengadahkan kepalanya dan berteriak!

"Tapi aku tidak bilang kalau aku tak mau ada pelayan! Aku tidak bilang kalau aku tak mau terbangun di ranjang empuk dan hangat! Aku tak bilang kalau aku tak mau coklat panas! Aku juga tak bilang kalau aku tak mau ada boneka!"

Dan kemudian, gadis itu merengek.

"Uaahh! Di mana aku ini!? Moria-sama.... Aku ingin pulang ke Thriller Bark...."

Gadis itu, Perona, sendirian di pulau ini setelah 'dihempaskan' oleh Bartholomew Kuma. Dan dia cukup menyesal dan banyak mengeluh.